Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

airconditionAvatar border
TS
aircondition
Lounge of AIR CONDITIONING (AC), FAN, HEATING & VENTILATING SYSTEM - Part 2





Thread ini merupakan kelanjutan dari thread sebelumnya yang berjudul HOME of AIR CONDITION (AC) yang telah melewati 11 parts.

Thread ini dibuat untuk menggabungkan pembahasan seputar penyejuk dan penghangat udara (AC), kipas angin, dan berbagai hal seputar tata udara. Atau lebih dikenal dengan istilah HVAC (heating, ventilating, and air conditioning).


Quote:


Quote:



General Rules:
Quote:


Disclaimer:
Quote:



Kaskuser dapat bertanya dan berkonsultasi khususnya mengenai AC rumahan (residental air conditioner). Untuk memudahkan mencari jawaban, mohon mencantumkan hal berikut saat bertanya:

Spoiler for Format Pertanyaan:


Dan sebelum bertanya, Kaskuser juga dapat membaca terlebih dahulu pengalaman langsung agan-agan yang telah membagikan pengalamannya terhadap AC yang digunakan di:

Kumpulan REVIEW AC (AIR CONDITIONER): Yang Mau Cari AC, Wajib Baca!

Quote:
bam09
vertikaldash
new.normal
new.normal dan 33 lainnya memberi reputasi
18
373.1K
114.7K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Home Appliance
Home ApplianceKASKUS Official
2.7KThread6KAnggota
Tampilkan semua post
sirafilaAvatar border
sirafila
#5301
Malam Pertama dengan Aqua AQA-KCRV10WXW.

Thanks to agan @riqriq106 dan @sabunherbalsolo untuk reviewnya. Serta agan-agan disini yang sudah mau berbagi dan memberi saran. Ini sebuah first impression review, siapa tahu ada saran yang lebih ideal ke saya dalam menggunakan KCRV10WXW. Semoga bisa meracuni yang lain. 😁

Disclaimer dulu, mungkin isi review ini akan banyak saya bandingkan sama Daikin FTKC20TVM4.Saya sadar itu bukan perbandingan yang apple to apple, mengingat FTKC20 itu 3/4 PK. Tapi ada banyak kenangan manis sama AC tsb, selain ada pula kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Kalau kata Slank, "Terlalu manis untuk dilupakan. Kenangan yang indah, bersamamu, tinggallah di kamar tamu." Nanti kalau ada kesempatan saya bikin review pengalaman pakai Daikin FTKC20TVM4 sejak Juli 2020 sampai November 2023.

Jadi ceritanya beli AC ini karena harga PCB FTKC20TVM4 nyentuh 2,3jt (new) di marketplace. Belum termasuk ongkir dan biaya pasang via teknisi langganan. Usianya FTKC20TVM4 sudah lebih dari 3 tahun, sehingga sudah nggak dicover garansi. Kalau ada kerusakan lagi, jajannya nanti mahal lagi. Dengan pertimbangan ukuran kamar (plus sumber panasnya) yang pas-pasan untuk AC inverter 3/4 PK, jadilah saya dan istri bersepakat ambil AC baru inverter 1 PK.

Saat itu selain Aqua AQA-KCRV10WXW ada beberapa pilihan, antara lain Sharp X10ZY, Gree F5s, dan LG T09EV5 yang pernah dishare agan@zharki. Tapi setelah membaca beberapa review, melakukan perbandingan spesifikasi, fitur, dan garansi; akhirnya saya keracunan Aqua AQA-KCRV10WXW. 😁

Beli unit only di Toko Ijo-nya Cak Ton Pondok Indah tanggal 6 November dgn harga 4,3. Tapi ternyata unitnya mesti dikirim dari Ayabarus dulu. Alhasil unit baru mendarat di Jakarta tanggal 13 November, dan kemudian dipasang tanggal 19 November. Berat kotor indoor 12,5 kg, sementara outdoornya 23,7 kg. Thanks to kurir Cak Ton yang mau nganter unit sampai ke gubuk saya yang berada di dalam gang, hehehehe. 

Spoiler for spoiler:

Isi di dalam kardus, yang nggak terpotret bracket indoornya:

Spoiler for Isi Kardus:

Setelah beberapa hari mengalami kegalauan akibat trust-issue pada teknisi AC in general (akibat konten-kontennya A**C**d S******n yg cukup insightful), akhirnya saya memantapkan hati minta tolong teknisi langganan yang sudah membantu memasang dan merawat FTKC20TVM4 selama ini. Ada yang lebih murah dari teknisi langganan saya ini memang, tapi ya selisih service fee itu saya rasa worth it untuk membayar rasa aman dan nyaman.Kalau sudah nyaman, baiknya jangan diduakan. Ehm. 😁

Oleh teknisi langganan, waktu pasang kemarin dikasih ilmu banyak hal, seperti grounding, vakum (bahkan dilihatin teknis dan cara baca gauge pada mesin vakum), sistem kelistrikan AC yg warnanya beda-beda itu, karakteristik unit indoor AC, pengambilan jalur listrik untuk AC, dsb. Dulu pas pasang FTKC20 tahun 2020 lalu, saya masih di kantor sih, jadi pas sampai rumah tau-tau sudah terpasang aja itu AC. Proses vakum KCRV10 kemarin agak lama, sekitar 30-40 menitan, sampai jarum nyentuh angka 0.

Material yang digunakan pipa Hoda Luxury 0.8 mm (3 m), bracket outdoor Eterm bekas FTKC20, selang drain Tecom (4 m), kabel Eterna 3x1.5 (4 m, bisa diakalin untuk grounding issuenya 😁), dan duct tape Pacific 1 roll. 

Spoiler for Data AQA-KCRV10WXW:


Spoiler for Proses Pemasangan:

Spoiler for Perkabelan AC-awi:


Mas asisten teknisi curhat soal lubang pipa di indoor yg musti digergaji dulu, nggak tinggal potek seperti AC Daikin dan beberapa merek lainnya:

Spoiler for Maximum Effort!:

Foto-foto lain mengenai unit indoor dan outdoor AC ini bisa cek di reviewnya agan-agan yang saya jadikan patokan di atas ya! Hehehehehe.

Beginilah first impression saya...

Spoiler for Dan akhirnya, nyalakan!:

Dibandingkan Daikin FTKC20TVM4 kerasa sekali ukuran Daikin lebih mungil, baik di indoor maupun outdoor. Suara unit outdoor di luar nggak berisik, tapi tetep terdengar dari dalam kamar saat sedang ngegas. Hanya saja kalau dibandingkan dengan suara outdoor FTKC20, ngegasnya KCRV10 ini lebih sering. Mungkin karena faktor inverter tanpa EEV kali ya? Etapi saya nggak tau ding, FTKC20 itu ada EEV nya atau nggak. Saya perhatikan, unit outdoor KCRV10 nggremeng tiap 5-6 menit sekali, selama 7-10 menit untuk mengembalikan suhu di bawah settingan. Waktu itu saya pakai mode Smart, setting suhu 26°C, wind speed Low, Eco di Level 3.

Soal silent ini mungkin akan membuat saya rindu dengan FTKC20. Soalnya nggak ada quiet mode yang truly silent under 20 dB (as claimed by FTKC20). Mode hening di Aqua KCRV10WXW bisa diaktifkan melalui mode Cool, tapi suara hembusan angin indoornya masih sama seperti wind level Medium di FTKC20. Settingan ini setidaknya lebih hening ketimbang pakai mode Smart/Auto dengan wind speed Low, yang suara hembusannya mirip level wind level Max di FTKC20. Saya cek, penggunaan daya untuk mode Fan Only di wind level Low ada di 41W, level Medium di 43W, dan level Max ada di 45W. Lah, gak jauh beda ya? 

Soal dingin, kesimpulan saya ini AC dingin gila! Saat pakai FTKC20 dengan setting suhu 25°C sejak jam 19:00 (wind speed Max, Eco di Level 3, plus outdoor silent mode), kudu nunggu antara jam 03:00 s/d 04:00 untuk memaksa saya selimutan. Sementara di KCRV10 nggak sampai 15 menit alias setelah kondisi suhu ruangan tercapai di 24,5°C! Sebagai informasi, settingan 25°C baru saya setel jam 22:00 setelah sebelumnya menikmati suhu 27°C (19:00-20:00) dan 26°C (20:00-22:00).

Sesuai ekspektasi kemarin, feel 24-25°C ala FTKC20 ini bisa dicapai pada settingan 25-26°C di KCRV10. Sementara di setelan 27°C cuma sekedar dingin-sejuk saja(tapi buat saya ini paling nyaman sih)Si bocah yang biasanya nglilir (terbangun) jam 00:00, semalam tidurnya lebih pulas. Saat saya bangun pas adzan subuh, 25°C nya KCRV10 rasanya malah seperti 22-23°C di FTKC20. Pantesan bocahnya angrem!

Soal konsumsi daya, saya belum nyoba berbagai macam mode. Tapi dilihat dari PK saja sudah jelas FTKC20 menang telak. Aqua KCRV10WXW punya kebiasaan membangun suhu di 0,5°C di bawah setelan remote, kemudian menjaganya di settingan suhu yang diinginkan user. Jadi, saat Anda setel remote AC ke 26°C, KCRV10 akan mengupayakan hingga ke titik 25,5°C baru kemudian unit outdoornya mati. Kemudian saat suhu ruangan naik menyentuh 26°C, unit outdoor akan nggremengkembali untuk mendinginkan ruangan kembali ke suhu 25,5°C.

Saat nggremeng, konsumsi dayanya ada di kisaran 250W - 277W, dan stabil cukup lama di 260an W. Lama waktu nggremeng ini sekitar 7-10 menit. Kemudian saat sudah mencapai suhu yang diinginkan user, konsumsi dayanya ada di kisaran 30W - 40W, stabilnya di 38W. Kondisi ini bertahan antara 5-6 menit sebelum kemudian unit outdoor nggremengkembali. Oh iya, baik saat akan take off maupun landing, titik konsumsi daya penghubungnya step-by-step di angka 80W s/d 223W (dan sebaliknya).

Malam pertama pakai mode Cool (supaya Quiet Mode bisa aktif), setting temperatur 25°C,wind speed Auto (nggak bisa disetting kalau Quiet Mode aktif), dan Eco Level 3.

Spoiler for Haismart:


Konsumsi daya dengan settingan di atas, kalau dihitung sejak pergantian tanggal (jam 00:00) adalah 0,98 kWh untuk 5 jam 30 menit.

Spoiler for Konsumsi Daya Quiet Mode:


Oh iya, selain lebih dingin, KCRV10 ini punya fitur IoT. AC ini bisa dikontrol melalui aplikasi Haismart. Jadi bisa buat nyalakan AC walau kita belum sampai di rumah. Sayangnya, kontrol di aplikasi Haismart hanya sebatas memindahkan beberapa tombol yang ada di remote ke ponsel. Sepertinya hanya fitur Sleep Curve, Filter, dan Detecting saja yang nggak ada di remote. Sementara tombol yang nggak ada di Apps antara lain Health Airflow, i-Feel, Lock, dan Reset.

Spoiler for Haismart:


Kelemahan lain soal Haismart, ekosistemnya cuma bisa sync ke Alexa dan belum support Google Home. Buat saya yang sudah ada B**** Smart IR, fitur IoT nya KCRV10 agak tidak terpakai. Kecuali fitur termometer indoornya, saya yang di kantor jadi tau kalau suhu kamar di rumah itu 29,5°C. Lumayanlah nggak jadi beli Smart IR yang ada fungsi termometernya itu.Ehe. 😉

Spoiler for Smart Thermometer, wkwkwkwk:


Oh iya, satu lagi kelemahannya!
Spoiler for Kelemahan Utama:


Fitur-fitur lain dan pengalaman penggunaan mode lainnya akan saya share di lain kesempatan. Semoga keracunan, ciao!


Diubah oleh sirafila 24-11-2023 15:23
iwantan
Mr.Falcon.Shop
rgs13
rgs13 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.