Mengerikan! UNICEF: Tidak Ada Tempat yang Aman Bagi Anak-anak di Jalur Gaza









Serangan Israel terhadap wilayah Jalur Gaza secara acak dan membabi-buta itu kini telah mendapat respon dari organisasi dunia Unicef yang termasuk dalam bagian organisasi PBB ya gansist, dikutip dari media unicefusa.org lembaga ini menyatakan bahwa tidak ada anak yang bisa tumbuh dalam lingkungan penuh kekerasan maka UNICEF menyerukan agar supaya konflik permusuhan di Gaza maupun Israel untuk segera diakhiri.

Menurut mereka kasih sayang dan hukum internasional diutamakan dan jika apa yang dilakukan oleh hamas pada 7 Oktober adalah sebuah kebrutalan maka deklarasi perang dari Israel yang menyerang manusia tanpa pandang bulu itupun sama, menurut juru bicara UNICEF James Elder situasi kemanusiaan di Gaza sekarang sedang dalam kondisi yang paling rendah. Anak-anak Israel yang disandera harus dalam keadaan aman dan bisa dikembalikan ke keluarganya masing-masing, begitu juga dengan anak-anak palestina tidak pantas dalam perang sebesar apapun mereka menjadi korban, untuk itu UNICEF menganjurkan untuk segera dari kedua belah pihak yang berseteru itu untuk melakukan gencatan senjata dan perundingan damai karena dari 1,1 juta orang yang menetap di kawasan tersebut lebih dari setengahnya adalah anak-anak.







Unicef saat ini bekerja di lapangan untuk mengirimkan persediaan medis ke daerah kantong Arab Palestina. Banyak penduduk setempat yang mencari perlindungan di fasilitas pendidikan yang dikelola oleh PBB. Namun, situasi di Gaza masih sangat berbahaya bagi anak-anak. Touma menegaskan bahwa anak-anak di bawah umur perlu dilindungi setiap saat, dan saat ini tidak ada tempat yang benar-benar aman bagi mereka.

Konflik antara Israel dan Hamas semakin meningkat ketika kelompok militan Palestina mulai menembakkan roket ke kota-kota Israel, dan IDF sebagai responnya melakukan serangan bom di Gaza. Jumlah korban tewas di Palestina telah mencapai lebih dari 180 orang, sementara itu di Israel, dua anak juga telah tewas.







Dan yang terbarunya adalah ungkapan dari Toby Flicker kepada media Al-Jazeera dari rujukan ManadoPost.id dia menyatakan bahwa saat ini tidak ada tempat yang aman bagi anak-anak untuk tinggal di kampung halamannya sendiri di Gaza, Israel yang sebuah negara bertindak sebagaimana sebuah milisi kriminal yang menyerang siapa saja didepannya.

Untuk itu kata Toby, sangat perlu saat sekarang aktor internasional yang bisa memastikan agar anak-anak di Gaza dapat terlindungi ketika pemboman ganas itu tetap berlanjut.




Kalau menilai siapa aktornya sebenarnya banyak gansist, para pemimpin negara-negara arab itu sangat berpengaruh di dunia akibat sebagai produsen minyak terbesar dan mereka menguasai pasar perminyakan di dunia. Namun sampai sekarang belum ada aksi nyata dari aktor-aktor tersebut padahal dulu pun mereka telah sanggup untuk menutup keran minyak hingga membuat konflik segera berakhir, padahal dari tanggal 18 Oktober 2023 lalu saja saat serangan udara Israel menewaskan 500 orang di rumah sakit Baptis Al-Ahli menteri luar negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengusulkan untuk embargo minyak kepada Israel.

Sangat berbeda jauh dengan apa yang terjadi di tahun 1973 dulu dimana terjadi krisis minyak dunia akibat organisasi pengekspor minyak dunia dibawah pimpinan raja Faisal memproklamirkan embargo minyak kepada negara-negara di dunia khususnya yang ditargetkan adalah yang mendukung Israel dalam perang Yom Kippur, harga minyak saat itu langsung meningkat begitu cepat hingga 300% secara global.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

2