Sumber Gambar

Generasi Z atau gen Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menunjukkan kecenderungan yang menarik dalam pandangan mereka terhadap pekerjaan. Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Randstad Workmonitor tahun 2022 mengungkapkan bahwa 41 persen dari gen Z di Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika lebih memilih menganggur daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja.

Menurut Tara de Thouars, seorang psikolog klinis dewasa, generasi Z memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap pekerjaan dibanding generasi sebelumnya. Mereka cenderung menempatkan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi di atas kepuasan dalam pekerjaan. Fenomena ini juga terlihat pada kaum milenial, di mana 39 persen dari mereka juga lebih memilih menganggur daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin menyadari pentingnya kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis dalam kehidupan mereka. Mereka tidak mau berkompromi dalam mengejar karir yang membuat mereka tidak bahagia. Lebih penting bagi mereka adalah memiliki gaya hidup yang memadai dan kebahagiaan pribadi.


Sumber Gambar

Selain itu, generasi Z juga terbilang sangat selektif dalam memilih pekerjaan. Mereka tidak ingin bekerja dengan orang atau perusahaan yang memiliki nilai sosial dan lingkungan yang berbeda dari mereka. Lebih dari sepertiga dari mereka tidak akan bekerja dengan orang atau perusahaan semacam itu.

Hasil penelitian ini mencerminkan pergeseran nilai dan harapan dalam dunia kerja. Generasi Z dan milenial lebih fokus pada kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan, daripada mengorbankan diri mereka dalam pekerjaan yang tidak mereka sukai. Pekerjaan dianggap sebagai hal yang penting, tetapi bukan sebagai pusat kehidupan mereka.

Dalam situasi genting seperti pandemi Covid-19 ini, generasi muda tetap aktif mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Mereka lebih memilih untuk menganggur daripada terjebak dalam pekerjaan yang tidak membuat mereka bahagia.


Sumber Gambar

Kesimpulannya, generasi Z memilih menganggur daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja. Mereka lebih memprioritaskan kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan daripada kepuasan dalam pekerjaan. Perubahan ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran generasi muda akan pentingnya keseimbangan hidup dan kebahagiaan dalam mengejar karir.



Menurut kalian, apakah keputusan Gen Z ini sudah benar?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Link di atas merupakan hasil survei yang menginspirasi thread ini.