- Beranda
- Berita dan Politik
Komandan TNI di Papua Barat Dibacok usai Panggil Anak Buahnya "Monyet",
...
TS
yellowmarker
Komandan TNI di Papua Barat Dibacok usai Panggil Anak Buahnya "Monyet",
Berikut Adab sebagai Pemimpin
Kamis, 26 Oktober 2023 | 19:36 WIB
Letkol Tamami saat memimpin Apel Pagi di Rindam XVIII/Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, pada Selasa [24/10/2023] (Instagram/@infoterangofficial)
Candra Kartiko | Fathorrozi
Baru-baru ini kabar seorang komandan TNI yang dibacok anak buahnya di sebuah kantin usai apel pagi menjadi viral di media sosial. Komandan TNI yang dimaksud bernama Letkol Inf Tamami. Ia juga mantan Komandan Yonif 763/SB.
Pada Selasa (24/10/2023), Letkol Inf Tamami memimpin Apel Pagi di Rindam XVIII/ Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Namun, pada saat apel tersebut pria bernama lengkap Mohammad Tamami ini terekam menyebut salah satu anggotanya dengan sebutan nama hewan.
"Kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini,"ucap komandan seperti dikutip dari video unggahan akun Instagram @infoterangofficial pada Rabu (25/10/2023).
"Tidak ada gerakan kau. Kau memang monyet, kau," tambahnya.
Diketahui pria anggota TNI yang namanya disebut nama hewan itu adalah Praka DRB. Akibat panggilan yang kurang mengenakkan tersebut, usai apel Praka DRB lalu menemui komandan di kantin dan langsung menyerangnya menggunakan parang.
Serangan ini mengakibatkan Letkol Inf Tamami mengalami luka robek di bagian belakang kepala, sehingga memerlukan 12 jahitan. Sementara Praka DRB usai melampiaskan sakit hatinya, ia pun kemudian pulang ke rumahnya.
Kejadian antara komandan dan anggota atau pemimpin dan anak buah ini menjadi pelajaran agar generasi berikutnya tidak melakukan hal yang sama. Dan sepatutnya sebagai pemimpin berusaha menahan diri untuk tidak menyebut nama hewan kepada anak buahnya.
Berikut adab saat jadi pemimpin:
1. Memberi Teladan yang Baik
Pemimpin menjadi pelaku pertama yang memberikan contoh dalam melaksanakan berbagai tugas atau program yang telah direncanakan. Dalam melaksanakan tugas ini pemimpin harus memberi contoh yang baik, salah satunya dengan memulai percakapan yang santun, tidak kasar dan arogan.
2. Memiliki Kepandaian secara Profesional
Sebagai pembuat rencana, pemimpin harus memiliki kepandaian yang profesional tentang semua yang ia rencanakan sehingga ia sebagai orang yang ahli di bidangnya.
3. Representasi dari Bawahan
Citra sebuah organisasi, keluarga, bangsa dan negara, termasuk lembaga militer berada di tangan pemimpinnya.
Selain itu, adab pemimpin kepada bawahannya adalah mengayomi, membina dan membimbing dengan cara yang baik. Jika atasan kepada bawahannya selalu dihiasi dengan perbuatan baik, maka bawahan kepada atasannya juga akan meniru dengan melakukan berbagai kebaikan.
Candra Kartiko | Fathorrozi
Baru-baru ini kabar seorang komandan TNI yang dibacok anak buahnya di sebuah kantin usai apel pagi menjadi viral di media sosial. Komandan TNI yang dimaksud bernama Letkol Inf Tamami. Ia juga mantan Komandan Yonif 763/SB.
Pada Selasa (24/10/2023), Letkol Inf Tamami memimpin Apel Pagi di Rindam XVIII/ Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Namun, pada saat apel tersebut pria bernama lengkap Mohammad Tamami ini terekam menyebut salah satu anggotanya dengan sebutan nama hewan.
"Kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini,"ucap komandan seperti dikutip dari video unggahan akun Instagram @infoterangofficial pada Rabu (25/10/2023).
"Tidak ada gerakan kau. Kau memang monyet, kau," tambahnya.
Diketahui pria anggota TNI yang namanya disebut nama hewan itu adalah Praka DRB. Akibat panggilan yang kurang mengenakkan tersebut, usai apel Praka DRB lalu menemui komandan di kantin dan langsung menyerangnya menggunakan parang.
Serangan ini mengakibatkan Letkol Inf Tamami mengalami luka robek di bagian belakang kepala, sehingga memerlukan 12 jahitan. Sementara Praka DRB usai melampiaskan sakit hatinya, ia pun kemudian pulang ke rumahnya.
Kejadian antara komandan dan anggota atau pemimpin dan anak buah ini menjadi pelajaran agar generasi berikutnya tidak melakukan hal yang sama. Dan sepatutnya sebagai pemimpin berusaha menahan diri untuk tidak menyebut nama hewan kepada anak buahnya.
Berikut adab saat jadi pemimpin:
1. Memberi Teladan yang Baik
Pemimpin menjadi pelaku pertama yang memberikan contoh dalam melaksanakan berbagai tugas atau program yang telah direncanakan. Dalam melaksanakan tugas ini pemimpin harus memberi contoh yang baik, salah satunya dengan memulai percakapan yang santun, tidak kasar dan arogan.
2. Memiliki Kepandaian secara Profesional
Sebagai pembuat rencana, pemimpin harus memiliki kepandaian yang profesional tentang semua yang ia rencanakan sehingga ia sebagai orang yang ahli di bidangnya.
3. Representasi dari Bawahan
Citra sebuah organisasi, keluarga, bangsa dan negara, termasuk lembaga militer berada di tangan pemimpinnya.
Selain itu, adab pemimpin kepada bawahannya adalah mengayomi, membina dan membimbing dengan cara yang baik. Jika atasan kepada bawahannya selalu dihiasi dengan perbuatan baik, maka bawahan kepada atasannya juga akan meniru dengan melakukan berbagai kebaikan.
Quote:
Ini Profil dan Potret Praka DRB, Prajurit TNI Viral Bacok Komandan Letkol Tamami Gegara Dikatai ‘Monyet’
Rabu, 25 Oktober 2023 | 14:42 WIB
Praka Drik Rian Bayoa (DRB) anggota TNI bacok komandan.
Andi Krama Wijaya
KILAT.COM – Berikut profil dan potret oknum prajurit TNI yang viral gegara membacok kepala komandannya sendiri.
Sosok pelaku berinisial Praka DRB atau Drik Rian Bayoa yang tega memberikan luka bacok pada Letkol Inf Tamami.
Hal ini bisa terjadi karena Praka DRB merasa sakit hati dengan ucapan Letkol Inf Tamami lantaran menyebutnya dengan ‘monyet’.
Informasi yang berhasil dihimpun Kilat.com dari Instagram @ayoberanilaporkan.3 pada Rabu, 25 Oktober 2023, menjelaskan detail pembacokan tersebut.
Waktu itu ada apel pagi personil organik yang dipimpin oleh Dansatdik Secata Rindam XVIII/ Kasuari - Letkol Inf Tamami.
Dalam apel ini, komandan TNI ini mengucapkan kata-kata tidak pantas yang terkesan rasisme terhadap bawahannya.
“Hey kamu gak jawab, kalau kau nunggu negara ini ngasih tahun erap matamu kau buka, kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini,” ucapnya.
“Perwira tolong awasi, tidak ada gerakan kau, oh kau memang monyet kau,” terusnya.
Karena merasa kata-kata itu ditujukan kepadanya Praka Drik Rian Bayoa langsung menganiaya komandan tersebut hingga mengalami luka bacok.
Diketahui pria yang lahir di Serui, Papua pada 18 Februari itu merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat Prajurit Kepala (Praka).
Belum ada informasi pasti berapa umur anggota TNI ini namun yang pasti ia sudah menikah dan dikaruniai dua anak.
Sebelum menjadi prajurit, Praka DRB ini dikabarkan pernah bersekolah di SMK Negeri 1 Serui – Kainui.
Usai menganiaya dan memberi luka bacok pada komandannya, Drik Rian Bayoa ini langsung pulang ke rumah.
Provost dan PAM Satuan mengemban tugas untuk menjemput secara paksa Praka DRB ini di rumahnya.
Kini proses hukum tetap terus bergulir sesuai dengan hukum yang berlaku di Pomdam XVIII/ Kasuari.
Lantaran pelaku ini merupakan personel aktif di Pomdam XVIII/ Kasuari begitu pula dengan komandan yang dibacok.
Biodata
Nama lengkap: Drik Rian Bayoa
TTL: 18 Februari
Umur: -
Pendidikan: SMK Negeri 1 Serui
Pekerjaan: Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Pangkat: Prajurit Kepala (Praka)
Instagram: drikbayoa
Facebook: Drik Rian Bayoa
Demikian informasi lebih lanjut mengenai sosok anggota TNI Praka DRB alias Drik Rian Bayoa yang viral karena berani bacok komandan. (*)
Sumber
Rabu, 25 Oktober 2023 | 14:42 WIB
Praka Drik Rian Bayoa (DRB) anggota TNI bacok komandan.
Andi Krama Wijaya
KILAT.COM – Berikut profil dan potret oknum prajurit TNI yang viral gegara membacok kepala komandannya sendiri.
Sosok pelaku berinisial Praka DRB atau Drik Rian Bayoa yang tega memberikan luka bacok pada Letkol Inf Tamami.
Hal ini bisa terjadi karena Praka DRB merasa sakit hati dengan ucapan Letkol Inf Tamami lantaran menyebutnya dengan ‘monyet’.
Informasi yang berhasil dihimpun Kilat.com dari Instagram @ayoberanilaporkan.3 pada Rabu, 25 Oktober 2023, menjelaskan detail pembacokan tersebut.
Waktu itu ada apel pagi personil organik yang dipimpin oleh Dansatdik Secata Rindam XVIII/ Kasuari - Letkol Inf Tamami.
Dalam apel ini, komandan TNI ini mengucapkan kata-kata tidak pantas yang terkesan rasisme terhadap bawahannya.
“Hey kamu gak jawab, kalau kau nunggu negara ini ngasih tahun erap matamu kau buka, kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini,” ucapnya.
“Perwira tolong awasi, tidak ada gerakan kau, oh kau memang monyet kau,” terusnya.
Karena merasa kata-kata itu ditujukan kepadanya Praka Drik Rian Bayoa langsung menganiaya komandan tersebut hingga mengalami luka bacok.
Diketahui pria yang lahir di Serui, Papua pada 18 Februari itu merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat Prajurit Kepala (Praka).
Belum ada informasi pasti berapa umur anggota TNI ini namun yang pasti ia sudah menikah dan dikaruniai dua anak.
Sebelum menjadi prajurit, Praka DRB ini dikabarkan pernah bersekolah di SMK Negeri 1 Serui – Kainui.
Usai menganiaya dan memberi luka bacok pada komandannya, Drik Rian Bayoa ini langsung pulang ke rumah.
Provost dan PAM Satuan mengemban tugas untuk menjemput secara paksa Praka DRB ini di rumahnya.
Kini proses hukum tetap terus bergulir sesuai dengan hukum yang berlaku di Pomdam XVIII/ Kasuari.
Lantaran pelaku ini merupakan personel aktif di Pomdam XVIII/ Kasuari begitu pula dengan komandan yang dibacok.
Biodata
Nama lengkap: Drik Rian Bayoa
TTL: 18 Februari
Umur: -
Pendidikan: SMK Negeri 1 Serui
Pekerjaan: Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Pangkat: Prajurit Kepala (Praka)
Instagram: drikbayoa
Facebook: Drik Rian Bayoa
Demikian informasi lebih lanjut mengenai sosok anggota TNI Praka DRB alias Drik Rian Bayoa yang viral karena berani bacok komandan. (*)
Sumber
Konten Sensitif
Semakin sinting dan edan anak2 jaman sekarang gaes.
Bisa2nya bikin meme seperti di atas ini.
Diubah oleh yellowmarker 29-10-2023 15:29
helmi091983625 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
54
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671KThread•40.9KAnggota
Tampilkan semua post
gesundheit
#17
Letkol itu bukan orang asli Papua, diangkat jadi pimpinan di daerah sana, dan ngejek prajurit yang notabene asli Papua dengan sebutan monyet?
Play stupid game, win stupid prize.
Oh iya agamanya apa?
Play stupid game, win stupid prize.
Oh iya agamanya apa?
fcvked dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup