Anak SMA yang Tantang Guru Berkelahi Gegara Tidak Terima Ditegur Pakaiannya Tidak Rapi Resmi Dikeluarkan dari Sekolah, Senakal-nakalnya Anak SMA Zaman Dahulu Nggak Kayak Gitu?








Namanya anak sekolahan berlagak jagoan seperti tampil dengan baju seragam dikeluarkan, tidak menggunakan ikat pinggang, memakai sepatu tanpa kaos kaki, bolos sekolah dan kenakalan remaja lainnya mungkin masih dianggap wajar ya gansist.

Saya dulu, dan juga teman-teman pun seperti itu. Sekitar anak sekolah SMP tahun 1999-2002an tapi senakal-nakalnya anak SMP atau juga SMA/STM waktu itu walau kalau ada bentrokan antar sekolahan maju paling depan sendiri dia tetap sama, yaitu paling takut dengan gurunya sendiri.







Tapi itu dulu kayaknya ya gansist, sekarang sepertinya anak sekolah baik yang sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas maupun yang sederajat terlihat kurang ada rasa takut dan hormat kepada guru mereka sendiri. Salah satu contohnya mungkin kejadian terbaru Barito Selatan, Kalimantan Tengah ini.

Seorang siswa SMA di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, resmi dikeluarkan dari sekolah setelah menantang gurunya untuk berkelahi. Aksi kontroversial tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Siswa berinisial HK (16) ini tepatnya pada hari Senin siang, 23 Oktober 2023 saat hendak masuk jam pelajaran ekstrakurikuler mengeluarkan kekesalannya setelah ditegur oleh gurunya karena tidak merapikan seragam.







Sanksi ini dikeluarkan menurut Kapolsek Dusun Selatan Iptu H Tonie ke wartawan sebuah media nasional pada Jum'at malam, tanggal 27 Oktober 2023 merupakan hukuman yang paling berat bagi murid tersebut dengan mengeluarkannya dari sekolah saat dirinya sudah kelas 9 yang artinya sebentar lagi berarti dia seharusnya bisa atau akan lulus dari SMA 1 Buntok, Barito Selatan.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga etika dan sikap yang baik dalam lingkungan sekolah. Guru sebagai pendidik memiliki otoritas untuk memberikan teguran kepada siswa, namun siswa juga perlu menghormati dan menghargai guru sebagai sosok yang memberikan ilmu dan pendidikan.







Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi sang murid maupun yang lainnya, menghormati guru bahkan rasa takut kepada mereka sebenarnya masih sangat perlu. Setidaknya jangan sampai melawan jika perbuatan guru tersebut tidak terlalu berbahaya atau melecehkan, apalagi kalau soal merapikan baju itu sih sebuah kewajiban yang harus dituruti oleh murid.

Hormat, takut atau kalau bahasanya mungkin takzim terhadap guru itu menumbuhkan perasaan bagi mereka sangat dihargai oleh para murid dan bikin semangat mengajar. Itu sangat penting karena anak-anak yang pintar itu tercetak dari para guru yang begitu antusias dalam mengajar, kalau hanya sekedar menyuruh merapikan baju seragamnya saja dilawan gimana dia akan semangat mengajarkan ilmunya ke murid-murid?

Tambahan, dari media lainnya disebutkan kronologinya sang murid tersebut bahkan sampai meluapkan emosinya sampai buka baju dan menantang sambil berucap:

"Sini kalau berani?" dan "Iya, kita main diluar ayo!" Tapi sang guru tampak sabar dan tak meladeninya serta mengingatkan kalau dia adalah seorang siswa, hingga setelah ditangani oleh polisi dan sanksi dari sekolah telah diberikan tampak siswa tersebut menangis dan merengek.

Ya itulah risikonya dan setiap perbuatan baik ucapan, perkataan, komentar atau tulisan itu ada risikonya sendiri-sendiri yang kita harus menanggung akibatnya jika dinilai merugikan orang lain atau berbuat yang tidak benar tapi mudah-mudahan tetap bisa jadi pelajaran yang bermanfaat bagi sang siswa tersebut dihari depan dirinya yang masih panjang itu.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2