Pioli juga jangan berpuas diri soal Leao.
Leao jago dan talented, jelas. Tapi bukan berarti Leao udah mentok.
Dia tetep harus dikasih arahan, dikasih pressure, dikasih tanggung jawab...bukan dimanjain.

Perbandingan sama Mbappe semalam menunjukan kalau Leao masih kalah kelas dibanding banyak LW lain di dunia. 
Kalau ngga ketemu coach yang sadar kalau Leao masih bisa berkembang lebih jauh, sayang talenta-nya.

Mbappe: ketika dapat bola dia tau mau apa. Jadi nyaris ngga ada pergerakan percuma.

Gol pertama, dapat bola, feint dikit untuk buka celah, ketika lihat Tomori goyah dikit (meski marking ngga 100% lepas) langsung shoot ke arah yang Maignan ngga bisa lihat.
Itu kalau Mbappe nambah nyentuh bola 1-2 kali lagi bisa jadi akan ke-block Tomori karena emang marking belum lepas.
Timing dan akurasinya presisi. Killer instinct.

Gol kedua.
Bola corner dan Mbappe langsung inisiatif mulai dengan cepat karena tau pemain Milan pada lemot. 1 passing simple ke arah defense Milan yang masih terbawa suasana corner santai ala Serie A, langsung ke-unlock lagi Milan.
Di gol kedua ini sebenarnya Maignan dan Tomori juga udah berusaha dan on-position, tapi sisanya bengong ngga siap.
Pengambilan keputusan yang cermat dan cepat itu yang mahal dari Mbappe.

Dan yang terakhir: 1 dunia tau Mbappe itu super ngacir dan punya skill individu. Tapi semalam cuma sesekali dia ajak RB Milan duel sprint atau skill individu. Sisanya dia main simple, main passing, main pergerkana off-the-ball.

Beda sama Leao yang 80% ketika dapat bola ya dia akan skill individu. Ada kasus dia roullete 360 di tengah lapangan, tapi abis itu bingung dan akhirnya serangan ngga jadi apa-apa. Padahal ada banyak opsi yg lebih simple tapi bisa jadi efektif buat alirin serangan ketimbang skill individu di tengah lapangan yg rame pemain lawan.