Dalam beberapa konflik bersenjata modern, drone telah memainkan peran penting guna menghancurkan aset militer milik lawan, yang menonjol adalah penggunaan pesawat udara tak berawak (UAV). Selain UAV alias drone yang semakin banyak digunakan, kini beberapa negara seperti Amerika dan China mulai membuat robot berkaki empat yang terinspirasi dari anjing, robot ini dikenal sebagai robot dog.

Dan terkait robot dog, Korps Marinir AS (USMC) baru-baru ini telah melakukan pemasangan sekaligus uji coba penembakan senjata memakai robot dog. Mengutip artikel dvidshub.net, uji coba itu dilakukan pada 9 September 2023. Kegiatan dilakukan di Marine Corps Air-Ground Combat Center, Twentynine Palms, California. Personel yang melakukan uji coba adalah Marine Air Ground Task Force Training Command's (MAGTFC) yang berasal dari Tactical Training and Exercise Control group (TTECG). Uji coba ini juga melibatkan personel U.S. Navy's Office of Naval Research.

Untuk sistem senjata di punggung robot dog terdiri dari dudukan yang dirancang untuk menahan dan menembakkan peluncur roket seri M72, serta kamera GoPro yang menghadap ke depan di sisi kanan. Terdapat rel yang dipasang di berbagai titik yang dapat digunakan untuk memasang kamera tambahan, laser bidik dan aksesori lainnya.

Sebuah video dari pengujian bulan September lalu menunjukkan peluncur roket M72 yang dipasang di robot dog berhasil ditembakkan tanpa masalah, tetapi penembakan dilakukan dari posisi statis dengan karung pasir di kedua sisinya untuk keselamatan. Setelah itu, seorang Marinir terlihat melepas peluncur dari dudukannya, menunjukkan bagaimana sistem tersebut dapat diisi ulang di lapangan.

Menurut TheDrive.com, peluncur roket yang dipakai robot dog adalah M72AS yang dirancang untuk meniru kinerja M72 pada umumnya yang menembakkan roket 66 mm sekaligus menawarkan sistem yang dapat digunakan kembali dan berbiaya lebih rendah untuk digunakan dalam pelatihan. M72 versi pertama diperkenalkan pada tahun 1960-an, masih diproduksi hingga saat ini dan menawarkan berbagai kemampuan berbeda. Semuanya dilengkapi dengan satu roket dan peluncurnya dibuang setelah digunakan.



Sejauh ini pihak USMC belum memberikan spesifikasi lebih rinci terkait robot dog, tetapi USMC menyebut robot mereka sebagai robot goat dan bukannya robot dog. Entah apa alasannya. USMC menambahkan robot ini bisa membawa berbagai macam payload sesuai kebutuhan misi. Namun, analisis TheDrive.commengatakan desain robot dog USMC sekilas mirip dengan robot dog Go1 buatan Unitree dari China. Kemungkinan USMC membuat robot dog berdasarkan desain Go1 buatan China.

Go1 merupakan versi robot berkaki empat yang dipasarkan untuk sipil, Situs web Unitree menawarkan Go1 Air dasar seharga US$2.700 dan Go1 Pro, yang dikatakan memiliki sensor lebih mumpuni yang digunakan untuk pergerakan umum dan pengenalan objek seharga US$3.500.

Robot dog buatan China juga kini sudah mulai dipersenjatai, dugaan sementara robot dog tersebut juga memakai basis desain robot buatan Unitree. Dalam pameran pertahanan di Rusia pada 2022 lalu, telah diperkenalkan varian robot dog yang dilengkapi senapan mesin ringan PP-19-01 "Vityaz" ada juga varian yang membawa peluncur roket RPG-26.



Penggunaan robot berkaki empat di lingkungan militer AS bukan hal baru, beberapa unit pasukan sudah mulai dilengkapi robot dog untuk misi pengintaian dan keamanan. Salah satu cabang militer AS yang sudah memakai robot dog adalah USAF, mereka menggunakan Vision 60 buatan Ghost Robotics. Robot ini digunakan 325th Security Forces Squadron yang bermarkas di Tyndall Air Force Base. Saat ini peran Vision 60 digunakan sebatas misi patroli di pangkalan udara tersebut, robot dog sendiri mulai bertugas di Tyndall pada 10 November 2020. Untuk varian bersenjata, di AS juga sudah mulai diperkenalkan robot dog yang dilengkapi senapa serbu Creedmoor 6,5 mm, robot dog ini buatan SWORD International dan diberi nama SPUR.



Robot dog (anjing) sendiri terus dikembangkan saat ini, pengembangannya bertujuan untuk mendukung pasukan saat pertempuran kota. Dioptimalkan untuk menyerang kendaraan lapis baja lawan dari jarak jauh. Selain itu, robot ini juga mampu menjangkau ruangan atau area yang tidak bisa dimasuki manusia, yang sekali lagi dapat sangat berguna ketika bermanuver melalui lingkungan perkotaan yang padat. Militer AS melihat operasi di wilayah perkotaan yang luas sebagai komponen kunci dari konflik besar di masa depan. Sistem robit dog yang dipersenjatai tampaknya akan jadi fitur umum dalam gudang senjata AS di masa mendatang.









Referensi Tulisan: dvidshub.net& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera