Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shekelAvatar border
TS
shekel
Abdillah Onim: Perlawanan Bersenjata Jadi Satu-satunya Cara Hadapi Israel
Jakarta - Penggiat kemanusiaan Indonesia menyatakan Israel selalu melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani. Oleh karena itu perlawanan bersenjata kini menjadi satu-satunya cara menghadapi Israel.

Perang Gaza yang terjadi sejak Sabtu pada pekan lalu (7/10) hingga saat ini telah menewaskan 1.500 warga Palestina dan melukai 5.339 lainnya; sementara di pihak Israel, sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serbuan pasukan Hamas dan Jihad Islam yang telah memicu perang.

Menanggapi perkembangan situasi di Gaza, penggiat kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Abdillah Onim, dalam sebuah diskusi secara virtual pada Jumat (13/10) menjelaskan bagaimana Israel selalu melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani. Israel bahkan terus memperluas wilayahnya dan sekarang sudah menguasai lebih dari 80 persen wilayah itu. Israel, tambah Onim, terus membangun permukiman Yahudi di Tepi barat.

Israel, dibantu Mesir, pada 2006 memblokir Jalur Gaza setelah Hamas memenangkan pemilu dan menguasai wilayah itu. Israel mengatakan pemblokiran itu dapat dijustifikasi karena kebutuhan pokok dapat saja digunakan untuk membeli persenjataan.

Israel terus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat yang sebenarnya melanggar hukum internasional, namun dunia tampaknya membutakan mata, tambah Onim.

"Satu-satunya cara yang mereka (para pejuang Palestina) miliki adalah mengangkat senjata untuk melakukan perlawanan. Dengan diplomasi tidak didengar, dengan penderitaan tidak didengar, dengan perampasan tanah mereka tidak didengar, dan mereka sangat yakin ini bukan sebuah kegagalan," kata Onim.

Ditambahkannya, perlawanan bersenjata yang dilakukan Hamas juga bertujuan untuk meraih kemerdekaan.

Ketika Perang Gaza meletup pada Sabtu pekan lalu, lanjut Onim, duta besar Indonesia di Mesir dan Yordania, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung menelepon Onim untuk menanyakan jumlah warga Indonesia yang menetap di Gaza, keadaan mereka, dan apa yang dibutuhkan warga Indonesia di Gaza.

KBRI di Kairo, Mesir, bahkan mengatakan telah menyiapkan tim di perbatasan Raffah untuk membantu memenuhi kebutuhan warga Indonesia yang ingin menyebrangi perbatasan itu menuju ke Mesir.

Onim menjelaskan ada 10 warga Indonesia yang bermukim di Gaza. Dia telah menghubungi satu-satu warga Indonesia di Gaza untuk menanyakan kabar masing-masing dan apa yang dibutuhkan. Sejauh ini, sepuluh warga Indonesia di Gaza dalam keadaan sehat.

Bapak dua anak itu juga menyatakan akan meninggalkan Gaza menuju Mesir untuk menunggu situasi kondusif di Gaza. Saat ini warga Indonesia di Gaza menunggu tim ICRC (Komite Palang Merah Internasional) membawa warga Indonesia keluar menuju perbatasan Mesir.

Proses Evakuasi dari Gaza Rumit

Menurut mantan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Mesir Aji Surya, proses evakuasi warga Indonesia dari Gaza merupakan pekerjaan yang rumit. Namun pemerintah Indonesia sudah berpengalaman mengevakuasi warga Indonesia dari medan perang, seperti dari Sudan.

Untuk membuka pintu perbatasan antara Mesir dan Gaza, KBRI di Kairo akan meminta izin kepada Kementerian Luar Negeri Mesir.

"Ketika izin itu diberikan dan Bang Onim bisa pergi dari rumahnya menuju perbatasan, maka kita akan mengirimkan diplomat-diplomat kita untuk datang langsung ke perbatasan di Rafah. Melalui surat yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri (Mesir), baru bisa menjemput Bang Onim untuk dibawa masuk ke Mesir," ujarnya.

Menurut Dubes Aji Surya, seperti pengalaman di Perang Arab-Israel 1948, Perang Enam Hari 1967, dan Perang Yom Kippur 1973, Perang Gaza kali ini akan membuat Israel memperluas wilayahnya dan mungkin mencaplok kembali Jalur Gaza. [em/rd]

https://www.voaindonesia.com/amp/abd...-/7310671.html

Israel tidak akan terkalahkan, itu janji Tuhan. Segala penjuru bangsa memusuhi Israel, tapi Tuhan akan menjaganya sampai Akhir.
qavir
dewimetal
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 5 lainnya memberi reputasi
2
733
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
berwinAvatar border
berwin
#17
75 Thn udah ribut melulu gak ada habisnya dan De Facto udah kelihatan siapa yg menang, kenapa gak damai aja seh ?

Bilang Israel selalu melanggar perjanjian, katakanlah iya slealu dilanggar tp yg ribut cuman HAMAS dgn Palestina di Jalur Gaza, yg di Tepi Barat relatif adem ayem aja.

Udah mungkin 3-4 generasi ini konflik dan udah keliatan hasilnya, setiap kali pake "Alloh Akbar" tp mungkin Allah gak berpihak ke Palestina karena Israelnya menang melulu.

Ato mungkin gak ada Allah yg ngurusin perang/konflik kaya gini.

Bukankah bisa napas, bisa hidup, masih bisa makan lebih baik daripada perang yg gak ada ujungnya ?
sahabat.006
aldonistic
bapakemaria
bapakemaria dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.