Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lowbrowAvatar border
TS
lowbrow
Setelah Kereta Cepat Hadir, Warga Pakai Air Sawah dan Sumur Bor untuk Mandi
Setelah Kereta Cepat Hadir, Warga Rende Bandung Barat Pakai Air Sawah dan Sumur Bor untuk Mandi



Deretan ember berisi air keruh terlihat di sebuah kamar mandi di Kampung Cigeblig, RT 1 RW 16, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa, 26 September 2023. Air yang berasal dari sawah itu dipakai untuk keperluan mandi dan mencuci keluarga Mak Isah.

"Seueur caina cuma teu tiasa dianggo eueut, masak (Air sawah itu banyak, cuma tak bisa dipakai minum dan masak)," kata Leni, 48 tahun, putri dari Mak Isah kepada Pikiran-Rakyat.com di kediamannya. Untuk keperluan minum, Leni mengaku membeli air galon isi ulang dengan harga Rp8.000. Saban minggu, ia bisa membeli 1 hingga 2 galon air tersebut.

Sumber air bersih yang berasal dari mata air sebetulnya ada di bagian atas tempat tinggalnya. Air itu juga dipakai sejumlah warga dan keperluan masjid. Selain butuh izin karena mata air merupakan milik pribadi, Leni juga harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin mengalirkan air bersih itu untuk keluarganya di rumah. Ia mesti membeli selang dengan panjang sekitar 500 meter. Kini, sudah sekira lima tahun Leni dan keluarganya memakai air sawah.

"Satuntung aya proyek (Sepanjang ada proyek kereta cepat, kondisi itu terjadi)," ucap Leni.

Ya, sukarnya memperoleh air bersih bermula kala proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung hadir di sana. Kawasan Cigeblig menjadi salah satu wilayah yang diterobos terowongan sepur kilat tersebut. Kontras pun terjadi sebelum dan setelah proyek hadir.

"Sae cai teh tara saat (Sebelum ada proyek kereta cepat, air masih bagus dan tak kering)," ujar Leni.

Sumber air saat itu berasal dari mata air yang digelontorkan menggunakan pancuran. Kini, mata air itu sudah lenyap tergusur jalur kereta cepat. "Didinya pisan pas mentok terowongan (Letaknya, pas mulut terowongan)," ucapnya menggambarkan lokasi pancuran itu dulu. Warga, lanjutnya, memanfaatkan air tersebut untuk mandi dan keperluan minum. Warga tinggal datang langsung ke pancuran untuk mandi. Untuk minum, air pancuran dibawa warga ke rumah menggunakan wadah.

Leni mengatakan, bantuan sumur bor sebenarnya ada dari pihak kereta cepat. "Teu aya caian saurna mah (Katanya sumur bor tersebut tak ada airnya)," ujar Leni. Apa boleh buat, air sawah pun terpaksa dipakai Leni dan keluarganya meskipun warga lain menyebutnya keruh. "Ari atos kumaha deui da teu aya (Mau bagaimana lagi, airnya juga susah diperoleh)," ucapnya.


Sukarnya mendapatkan air juga dialami warga Rende lainnya yang lingkungan tempat tinggalnya diterobos terowongan kereta cepat. Yanah misalnya, perempuan 47 tahun asal Kampung Dangdeur, RT 3 RW 8, Desa Rende. Ia mengaku tengah kesulitan memperoleh air. Air diperolehnya dari sumur bor yang dibuat pihak desa. Namun, pasokan airnya terbilang sedikit dan dibagi untuk 20 orang di RT-nya. "Sadinten paling lima ember (Setiap hari, air paling hanya dapat lima ember)," kata Yanah di Dangdeur. Kondisi itu tak mencukupi kebutuhan Yanah dan keluarganya.

Menggunakan sumur bor juga membuat Yanah mesti membayar biaya pemakaiannya. Kesulitan memperoleh air terjadi setelah pengerjaan proyek terowongan sepur kilat. Mata-mata air yang berada di sawah belakang Dangdeur kerontang. Keadaan tersebut berbeda saat proyek itu belum masuk wilayahnya. ‎ "Ari tipayun mah halodo ge masih aya sumber ti palih ditu nu cai susu di sawa-sawah paling bawah (Dulu sebelum ada proyek, sumber air masih ada di mata-mata air di sawah paling bawah)," tuturnya. Sekarang, kondisi justru sebaliknya.

Ia memperkirakan, kesulitan memperoleh air baru terjadi pada kemarau tahun sekarang. Tahun sebelumnya, saat terowongan belum dicor, air masih dari sumber-sumber tersebut. Selepas dicor, sukarnya memperoleh air baru dirasakan tahun sekarang.

‎"Pengecoran terowongan kira-kira 2022 pertengahan," ujarnya. Informasi pengecoran itu, lanjutnya, berasal dari warga Dangdeur yang bekerja di proyek. Yanah pun berharap adanya bantuan air untuk mengatasi persoalan tersebut.

https://www.pikiran-rakyat.com/bandu...or-untuk-mandi
wiry
ytbjts
dalamuka
dalamuka dan 9 lainnya memberi reputasi
2
884
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
saoyuanAvatar border
saoyuan
#6
Mang gak dicek dl ada sumber air atau gak? Klo gak ada harusnya Pdam turun tgn buat nyalurin air bersih
muhamad.hanif.2
.bindexee.
aldonistic
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.