Quote:
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan Sodetan Ciliwung diinisiasi pada 2012 saat Presiden Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Tiara AA/detikcom)
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan peletakan batu pertama atau groundbreaking LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai masih dijadwalkan. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meletakkan batu pertama proyek tersebut.
"Ya, nanti nunggu jadwal. Kan groundbreaking-nya, saya minta jadwal bapak Presiden (untuk) groundbreaking," kata Heru Budi seusai rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Heru tak memerinci kapan groundbreaking proyek tersebut dilakukan. Namun dikabarkan bahwa groundbreaking dilakukan bulan ini.
Sebelumnya, Heru menargetkan proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta fase 1B beroperasi parsial pada 2024. Dia menargetkan LRT Jakarta bisa melayani rute Velodrome hingga flyover Pasar Pramuka.
"Targetnya mungkin 2024, bulannya saya tidak bisa menyampaikan karena kita lihat dulu proses perjalanan fisiknya. Proses itu bertahap, bisa nanti maksimalkan dulu dari sisi sebelum flyover Pramuka.
Di situ kita fungsikan dulu mulai dari Velodrome sampai flyover Pramuka, yang ada apartemennya. Minimal di situ. Baru nanti sampai Stasiun Manggarai," kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Dilansir detikfinance, LRT Manggarai-Velodrome merupakan LRT Jakarta fase 1B. Proyek yang ditargetkan rampung akhir 2024 ini akan menelan dana sekitar Rp 5,5 triliun.
LRT Manggarai-Velodrome ini memiliki panjang 6,4 km. Kemudian, LRT tersebut akan memiliki 5 stasiun. Adapun 5 stasiun yang direncanakan berlokasi di Jalan Pemuda, BPKP Pramuka, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
Lebih lanjut, LRT tersebut ditargetkan mampu membawa penumpang 180.162 penumpang, atau minimal 80-100 ribu penumpang per hari. Sementara target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023.
Sumber
Semoga aja diperpanjang dikit sampai Dukuh Atas, karena disitu titik TOD antar moda transportasi