slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
Hantu Sialan - KUNCEN


Based on true story





" itu anak siapa sih??"Tanya Rena

" mana kutahu" jawab gw sambil memutar kunci

Gw turun dari motor, sedangkan Rena menghampiri bocah yg tengah duduk di depan gerbang.

" ngapain??" Tanya Rena

" nunggu Tante, mau ambil bola didalam" jawabnya santai

Rena segera membuka gerbang " temen mu mana??"

Bocah itu hanya menunjuk diseberang. Gw sendiri tak menyadari ada banyak bocah menunggu sembari duduk dan bercanda. Lalu bocah itu masuk untuk ambil bolanya.

" anak siapa lu??" Tanya gw

Rena segera menghilang dari pandangan gw setelah membuka pintu depan.

" anak pak Albert " jawabnya Dan gw hanya mengangguk mengingat orang yg ia maksud tinggal di ujung jalan.

Ia masih mencari bolanya, karna masih belum menemukan bola dan gw merasa kasihan, gw membantunya dg mengatakan untuk mencari di halaman samping. Segera ia menuju halaman samping.

" anak siapa??" Tanya Rena keluar dg air ditangannya dan menyerahkan ke gw.

" si Albert botak tengah" jawab gw meneguk air dingin ini.

Gw membuka jok motor untuk mengecek isi bensin di Tanki dan Rena membantu dg penerangan melalui ponselnya. Karna bocah itu tak segera keluar maka gw cek halaman samping tapi bocah itu tak ada!

" tuh bocah kemana??" Tanya gw

" paling udah keluar" jawab Rena

" cuma gw tinggal buka jok doank!!" Kata gw

Kami berdua berada di halaman samping, tembok tinggi sebagai batas dan tak mungkin bocah sekecil itu bisa memanjat tanpa tangga. Tentu saja kami kaget,

" kali aja tuh bocah sembunyi" kata Rena

" dimana?? Cuma ada rumput sama kolam ikan" kata gw

Kami berdua kembali memutar badan dan melihat halaman samping yg kosong.
Perlahan kami kembali menuju motor yg terparkir di depan teras.

" lu lupa??" Tanya Rena

" apaan lagi??" Tanya gw balik

" anaknya si Albert botak tengah kan mati! Bulan kemarin!"

" tahun baru??"
Tanya gw

" kan elu ikut tahlil" kata Rena

Hal itu membuat gw kaget! Hal ini tak membuat gw takut sama sekali, yg gw takutkan ialah reaksi Rena yg akan berlebihan apalagi masalah hal hal berbau tak masuk akal.

" udah ketemu om! Makasih ya" kata bocah itu berlari keluar kerbang dan menendang bola. Riuh anak anak juga menyertai melanjutkan bermain dg bola itu.

Gw dan Rena saling pandang. Karna chemistry kami yg begitu kuat, kami berdua keluar gerbang untuk kembali memastikan dan memanggil anak anak itu.
Terlihat mereka mengejar bola hingga masuk gang rumah warga. Tak tinggal diam, gw dan Rena juga mengejar. Tapi di gang itu tampak sepi tak ada apapun. Hanya gang yg menghubungkan jalan warga agar tak memutar terlalu jauh. Jarak gerbang rumah dan gang itu hanya beberapa meter saja. Tapi anak anak itu tak terlihat, lenyap begitu saja. Lorong gang yg cukup panjang ini tak mungkin bisa dilewati dg cepat terlebih dg cara berlari sekalipun.

Gw melirik Rena yg terpaku, lalu ia berteriak dan berlari menuju rumah. Yg baru gw sadari ialah tak mungkin menjelang tengah malam akan ada anak anak yg bermain bola.

" hantu Sialan!! janc*k!" Maki gw yg segera menyusul Rena.

Setelah memasukkan motor, gw menuju kamar melihat keadaan Rena. Ia tengah was was memperhatikan sekitar, ia masih trauma dg kejadian barusan.

" udah gak usah takut" kata gw

" enak banget tuh mulut"

" cuma hantu, kan ada gw"
kata gw menenangkan

Tapi ia masih saja ketakutan, menutupi dirinya gw selimut.
Gw melihat ponsel dan gw putuskan menunggu dirinya tertidur sambil main game.

" gw kebelet" katanya saat gw tengah sibuk dg battle royal

" ya ke kamar mandi lahh" kata gw

Ia memberanikan diri ke kamar mandi sendiri, dan gw?? Ya masih lanjut dg Call of Duty mobile dong!
Terdengar suara air mengalir, ia benar benar di kamar mandi. Suara pintu terbuka menunjukan ia selesai dari tempat itu. Langkah kaki terdengar, handle pintu berputar. Tiba tiba Rena berteriak! Dg secepat kilat gw menarik handle pintu. Pintu sialan ini memang sudah dibuka karena memang sedikit rusak. Berkali kali gw menarik handle pintu karena teriakan Rena makin menjadi.
Kesabaran gw hilang sepenuhnya, berbekal obeng gw mencoba membuka dan menarik dg sekuat tenaga. Dari luar Rena mendobrak pintu mencoba masuk dg tambahan teriakan yg semakin membuat gw gusar. Setelah beberapa kali mendobrak, pintu terbuka dan menghantam wajah tampan gw.

" ngentood lu anjing!!" Maki gw menutupi hidung yg berdarah

" bukain pintunya jancook!!" Maki Rena tak kalah kasar

" lu kira gw ngapain, hei anak babi!"

Rena melihat obeng dan hal lainnya yg mengisyaratkan gw juga tengah mencoba membuka pintu.
Rena membantu menyumpal hidung gw dg tisu.

" akhhh!" Gw kesakitan

" jangan bawel, ntar pesek nih hidung kaya punya gw" kata Rena yg masih sempat bercanda disaat seperti ini. Seolah ia melupakan hal yg membuat teriak tak jelas

" trus lu ngapain teriak gak jelas gitu?" Tanya gw

" tadi gw lihat kuntilacong!!" Raut wajahnya kembali ketakutan

" itu apaan anjing??"

" kuntilanak pocong! Lu anak Haram ngerti nggak sih??"
Rena tanya balik

" hei anak Babi, lu jangan seenaknya nyingkat gak jelas" kata gw

Setelah debat kusir sia sia akhirnya kami kembali ke ranjang. Ia menceritakan bahwa tepat setelah ia membuka pintu kamar mandi ia dihampiri kuntilanak dan pocong secara bersamaan. Cukup tolol bagi gw, tapi ia serius dg ucapannya.
Karena tanggapan gw sangat sangat tak berempati pada kejadian yg baru saja ia alami membuatnya jengkel bukan main.

" jangan ngambek" kata gw " lagipula itu cuma hantu, kalo tetangga yg datang mau hutang gimana? Apa gak tambah takut lu??" Imbuh gw dg candaan

" mbuhhh!!" Katanya ketus

Gw mendekatkan diri

" jangan Deket Deket!! Mulut lu bau vulkanisir!" Katanya

" yaudah... gw deketin anak SMA yg sore tadi" kata gw dg bodohnya

PLAKKK!!!

" nih anak babi main gampar aja" kata gw mengusap pipi yg panas

" Itu karena lu bodoh!! Gak mau bukain pintu"

" elu lebih bodoh! Udah tau pintu rusak malah di dobrak"
kata gw tak ingin kalah emosi dg Rena

" bodohan elu!! "

" gak nyadar lu bodoh!
"kata gw

" LU GAK PUNYA BAPAK! ANAK PUNGUT DAJJAL!! " Rena ngajak ribut beneran nih

" LU ANAK KECELAKAAN!! ANAK KONDOM BOCOR ANJING! "

" ANAK TERLANTAR!! LU DITINGGAL BAPAK LU BUAT KIMPOI LAGI!! "

" EMAK LU LONT3!! "

" EMAK LU JADI BANGKAI!!
" kata Rena

Suara langkah kaki berlari terdengar di langit langit. Karena hal ini kami jadi diam, diam! Karena hantu sialan ini membuat kami kembali beradu kata mutiara yg begitu indah untuk didengar sebagai pencair suasana agar tak kembali tegang pasal hantu.
Gw kecup lembut pipinya, bibirnya tercekat. Seolah ingin mengatakan sesuatu.
Sesuatu jatuh ke pipi gw. Gw usap ternyata seperti ludah tapi dg bau yg sungguh 'harum' bukan main dan berwarna hijau. Sekali lagi menetes ke pipi gw, reflek gw melihat ke atas dan itulah yg membuat Rena kembali terpaku.

Kuntilanak yg menempel di langi langit kamar kami. Wajah yg begitu mengerikan menyiratkan kebencian yg teramat dalam. Entah kenapa hal hal ini masih saja terjadi. Apakah gw masih mempunyai banyak musuh?
Kuntilanak itu menjatuhkan diri. Dg reflek cepat gw tendang Rena hingga jatuh dari kasur, begitu juga dg gw.

Ranjang terhempas karena kuntilanak yg jatuh. Gw tarik pintu dg kasar hingga terbuka diikuti Rena diiringi tawaan kuntilanak sialan.
Pintu terbuka, gw keluar merangkul Rena membawa ke ruang tengah. Gw segera menutupi dirinya yg ketakutan dg karpet.

Gw melihat kuntilah itu duduk di ranjang membelakangi gw, gw menghampiri tapi di cegah dg pintu kamar yg terbanting.

" keluar lu jancook! HANTU ANJING!!" Maki gw dg nada setinggi mungkin

Suara Geraman terdengar dari ruang tamu, gw segera menghampiri! Kali ini pocong berada di sebelah lemari pajangan. Setinggi pinggang orang dewasa. Gw segera melancarkan tinjuan, pocong itu melompat dg sangat cepat membuat gw malah meninju vas bunga yg membuatnya terlempar dan pecah.

" ANJING!! NGENTOOD!!! BANGSAAD!!" maki gw

Pocong itu muncul dan duduk diatas meja. Gw kembali mengeluarkan jurus tendangan tanpa bayangan. Kembali lagi pocong itu melompat dg cepat membuat salah sasaran menendang lampu tidur hiasan hingga pecah.

" MATANE JANCOOK!! ASUU!!" maki gw dg kesabaran yg benar benar habis.

Di sudut langit langit muncullah kuntilanak itu dg tawa yg cukup mengganggu, terlebih Rena yg juga ketakutan dg teriakan yg serak. Gw melempar asbak.

" NGENTOOD!!" Lempar gw sekuat tenaga

Gw masih dipermainkan hantu sialan itu hingga langit langit rumah jebol karena lemparan asbak.
Kuntilanak sialan itu berpindah, dan tanpa basa basi gw menyerang dg lutut. Alhasil lutut gw beradu dg tembok

" AKKHHH!!!! ANJING! BABI!!!" Maki gw kesakitan

Geraman terdengar tepat dibelakang gw, gw berputar memberi tinju. Pocong sialan ini langsung menghilang. Dg tertatih gw mencoba kembali memberi pelajaran, tapi kaki gw tersandung oleh tubuh Rena yg berselimutkan karpet. Gw jatuh kembali menghantam meja dg wajah tampan gw.

" ANJING NGENTOOD!!" Maki gw kesakitan






Quote:







azhuramasda
bukhorigan
liverd
liverd dan 11 lainnya memberi reputasi
12
724
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
avselAvatar border
avsel
#12
i tributte summon : @iskrim
slametfirmansy4
slametfirmansy4 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.