Cerita ini terjadi 11 tahun yang lalu, saat aku sedang mengikuti rapat di kantor, tiba-tiba saja ponselku berdering, dan saat kulihat nomernya dilayar ponsel ternyata itu telfon dari ayah di Bandung, 
ya memang aku sudah 3 tahun bekerja dan menetap di Jakarta, sementara orang tuaku tinggal di Kota Bandung.
Karena saat itu aku sedang rapat dengan para direksi, maka telfon dari ayah saat itu seketika aku matikan hingga rapat selesai.

Satu jam kemudian saat rapat sedang istirahat aku mencoba menelfon ayah kembali dan menanyakan maksudnya menghubungiku tadi.

"Halo, assalamualaikum tadi ayah telfon ada apa ya?"

"Maaf nak, tapi ayah bingung soalnya Ratmi tadi kejang2 dan masuk rumah sakit dibawa ambulan, ayah sama ibu ada dirumah ngga bisa kemana2" ucap ayahku.

Ratmi adalah ART dirumah kami di Bandung, dia seorang gadis muda dari sebuah desa di daerah Riau dan baru 2 bulan kami gunakan jasanya sebagai ART.

"Baik ayah, nanti malam aku balik
Ke Bandung dan langsung menuju rumah sakit, nanti tolong ayah kasih tau aja alamat rumah sakitnya ya"

Telfon pun ditutup dan aku kembali melanjutkan sesi rapat selanjutnya.

Selesai rapat dan makan malam, aku langsung tancap gas menggunakan mobil menuju ke Bandung dan memastikan kondisi Ratmi dirumah sakit, sepanjang perjalanan itu aku mencoba menebak-nebak sakit yang diderita Ratmi, mungkinkah dia salah makan ? Atau ini hanya penyakit biasa saja ? Ah entahlah..

Beberapa jam kemudian aku sampai di rumah sakit dimana Ratmi dirawat, menurut dokter yang jaga Ratmi saat itu sedang tidur, sejak datang ke rumah sakit, Ratmi selalu berteriak-teriak dan memberontak, dokter memutuskan untuk melakukan tindakan bius agar pasien menjadi tenang.

Aku yang tidak mengerti kondisi Ratmi kemudian mencoba bertanya, "memangnya Ratmi sakit apa dok?"

"Maaf, sampai saat ini kita tidak tahu apa penyebabnya, mudah2an besok hasil analisa sudah kita terima, mohon bersabar"

Setelah itu aku pergi ke meja administrasi dan menyelesaikan beberapa kewajiban, dan kemudian aku memutuskan untuk pulang ke rumah ayah dan ibu dan menginap beberapa hari disana, lalu sekitar 1 jam kemudian saat aku masih dalam perjalanan, petugas rumah sakit menelfon dan memberikan kabar jika Ratmi sudah meninggal dunia.

Karena kondisi fisik ku yang terlalu lelah dan tidak memungkinkan untuk kembali ke rumah sakit maka aku putuskan untuk mengurus jenazah Ratmi di subuh keesokan hari.


Begitu sampai dirumah, ayah dan ibu ternyata sudah menunggu didepan teras, mungkin mereka berdua juga sudah mengetahui perihal meninggalnya Ratmi,
Ekpresi mereka hanya menangis sambil menatapku, tidak ada sepatah kata apapun dari mulut mereka, raut wajah mereka sangat sedih, tapi bagiku hal ini cukup aneh dan tidak biasa..

Tapi karena saat itu aku sudah tidak fokus akibat kelelahan maka aku tidak memikirkan lebih jauh tentang hal itu, lalu setelah keluar dari mobil, aku langsung meminta izin untuk segera beristirahat, tapi sebelum menuju ke kamarku, aku melewati kamar Ratmi, awalnya aku tak merasa janggal saat melewati kamar itu, 


tapi setelah melewatinya beberapa langkah, tiba-tiba aku merasa merinding, pikiranku seakan dipaksa untuk melihat kedalam kamar Ratmi, seakan ada sesuatu didalam kamar itu, lalu aku kembali melangkahkan kakiku dan membuka pintu kamar Ratmi.


Begitu aku membuka pintu kamar tersebut, aku tiba-tiba dikejutkan dengan 2 mayat yang tergantung didalam kamar tersebut!

Ya! Itu jelas adalah mayat manusia yang tergantung dengan tali yang menjerat leher keduanya.


Tapi aku tidak jelas itu jenazah siapa dan bagaimana kondisinya, lampu dikamar itu tidak berfungsi saat coba kunyalakan dan kondisi kamar sangat gelap.

Lalu aku berlari ke luar rumah dan menelfon polisi lewat ponsel, tak lama para tetangga berkumpul dan polisipun datang untuk melakukan evakuasi jenazah serta penyelidikan.

Dan setelah itu polisi menghampiriku lalu menyampaikan berita yang semakin membuat diriku shock, ternyata kedua jenazah yang tergantung itu adalah kedua orang tuaku sendiri !!

Dan dari hasil rekaman cctv, dikatakan jika keduanya dibunuh di hari itu sekitar jam 10 pagi, dan pelakunya adalah RATMI.