Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Bercinta dengan Setan - KUNCEN



Nama wanita itu Ratih Kumalasari. Dia lahir dari keluarga Jawa yang miskin. Wajahnya pun biasa saja. Namun, tubuh Ratih sangat seksi dan proporsional. Terlebih lagi Ratih selalu mengenakan baju-baju yang pendek dan ketat sehingga cukup banyak lelaki yang melirik padanya manakala dia lewat.

Ratih menikah pada usia delapam belas tahun dengan Bagus, lelaki yang sama miskinnya dengan Ratih. Bagus kerja serabutan tetapi dia lelaki yang tampak rajin dan sayang kepada Ratih.

Suatu hari, Bagus diajak bekerja di sebuah pabrik roti di luar Jawa. Meski Bagus hanya bekerja sebagai buruh pabrik setidaknya kini Ratih tak perlu berhutang lagi ke warung manakala Bagus sedang sepi orderan. Terlebih lagi pemilik pabrik roti berbaik hati meminjamkan kepada mereka sebuah rumah sederhana berdinding papan.

Mereka pun kini dikaruniai dua anak laki-laki, yang pertama berusia tiga tahun dan yang kedua dua tahun. Setelah melahirkan, tubuh Ratih hampir tak ada perubahan. Tuhan sepertinya memberikan keistimewaan pada tubuhnya. Ratih yang kini berusia dua puluh dua tahun masih memiliki tubuh yang indah.

Malam itu, suami dan kedua anaknya menonton televisi di ruang tamu sekaligus ruang keluarga mereka hingga akhirnya kedua anak dan suaminya tertidur.



Setelah mematikan televisi yang ditinggal tidur penontonnya, Ratih pun lantas tidur di satu-satunya kamar dalam rumah itu. Ratih memakai lingerie warna merah muda yang tipis seharga lima puluh ribu yang dibelinya di pasar minggu lalu.

Malam tampak seperti biasanya. Sayup terdengar suara televisi dari rumah Salma yang berada di sebelah rumah Ratih. Di bagian tertentu, papan-papan yang menjadi dinding rumahnya tersusun kurang rapat sehingga suara-suara dari luar terdengar lebih jelas dan angin biasa menerobos masuk.

Ratih tertidur karena lelah seharian mengurus kedua anaknya. Bagus hampir selalu pulang dalam keadaan lelah. Akhir-akhir ini dia mencari tambahan penghasilan dengan mengambil kerja lembur untuk biaya kedua anaknya yang semakin besar. Saat pulang kerja, Bagus sudah dalam keadaan lelah. Akhir-akhir ini, dia jadi jarang menyentuh istrinya.

Malam itu, Ratih bermimpi. Dalam mimpinya itu seorang lelaki gagah dan tampan datang kepadanya. Dada Ratih berdebar-debar dan hasratnya meletup-letup laksana kembang api. Belum pernah di dalam hidupnya lelaki segagah dan setampan itu mendekatinya. Apalagi memanggilnya dengan panggilan sayang. Ratih jadi mabuk kepayang saat lelaki itu menidurinya dengan cara yang tidak pernah terbayangkan selama ini.

Meskipun malam itu udara cukup dingin, tetapi ranjang Ratih terasa sangat panas. Saat semua usai, Ratih terbangun dengan tubuh bercucuran peluh dan sangat kelelahan. Dia pun merasa kehausan dan menuju dapur untuk mengambil air minum.

Saat Ratih melewati ruang televisi, Bagus terbangun. Bagus tampak heran melihat istrinya yang seolah-olah habis lari maraton.

"Kenapa kamu kok kelihatan ngos-ngosan gitu? Kayak habis nganu aja," ucap Bagus setengah bercanda.

"Ih, apaan, sih, Mas Bagus, gak jelas banget. Udaranya panas jadi haus," jawab Ratih berusaha menyembunyikan apa yang baru saja dialaminya. Apalagi Ratih menganggap bahwa semua itu cuma mimpi. Dia toh tidak bisa mengendalikan akan bermimpi apa dan dengan siapa.

Malam itu, Ratih pun melanjutkan tidurnya dengan perasaan gembira yang tidak bisa dimengertinya. Pagi itu, seperti biasa dia menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya. 

Setelah Bagus berangkat kerja, tiba-tiba orang tua Bagus yang kini juga tinggal tak jauh dari rumah mereka mengambil kedua cucunya karena kangen.

Ratih pun jadi leluasa untuk membereskan rumahnya. Saat membereskan kasur, Ratih terkejut karena di bawah bantalnya berserakan uang seratus ribuan. Ratih mengucek matanya karena rasa tak percaya. Namun, saat menyentuh uang itu benar-benar nyata.

Ratih pun hanya bisa menyimpan uang itu sambil membatin tentang mimpinya tadi malam. Kedua pipi Ratih merona merah karena malu saat mengingat 'pertempurannya' semalam dengan lelaki tampan dan mengesankan. Lelaki itu benar-benar pecinta yang hebat. 

Malam itu Bagus memberinya kabar akan lembur, mungkin pulang tengah malam. Karena kedua anaknya menginap di rumah mertua, Ratih yang lelah karena seharian membereskan rumahnya yang seperti kapal pecah pun tidur lebih awal.

Dalam mimpinya lelaki itu datang lagi. Tanpa banyak kata, dia pun meniduri Ratih dengan liar. Ratih seperti masuk dalam pusaran keinginan yang sulit untuk ditolaknya. Wanita itu hanyut dalam permainan yang lebih panas malam itu.

Tepat jam dua belas malam, Bagus mengetuk pintu. Ratih yang masih terengah-engah membukakan pintu.

Bagus melihatnya dengan heran. "Ngapain kamu ngos-ngosan gitu?" tanyanya.

Ratih yang tidak ingin suaminya curiga pun menjawab, "Tadi aku lari supaya bisa cepat buka pintu."

Bagus pun tidak bertanya lagi karena tubuhnya sudah sangat lelah dan mengantuk. Malam itu dia tidur di samping Ratih yang terlihat dingin, tidak seperti biasanya selalu memeluknya. Apalagi sudah seminggu lebih mereka tidak melakukan hubungan intim.

Pagi itu, saat Bagus sudah berangkat kerja, Ratih pun mendapati banyak lembaran merah di bawah bantalnya. Tidak seperti saat pertama menemukannya, kini Ratih mulai tak canggung untuk membelanjakannya.

Ratih pun pergi ke pasar yang sedang ramai dan membeli gaun berleher rendah seharga 250 ribu di toko yang baru pertama kali didatanginya. Biasanya Ratih hanya membeli baju murahan dari kios-kios kecil di tengah pasar. Saat mengetahui Ratih membeli baju itu, Bagus menanyakan dapat uang darimana. 

"Ibuku ngirim dari kampung, Mas, ini penjualan tanah di samping rumah Ibu. Kata Ibu lebih baik warisannya dibagikan sekarang supaya nanti kalau beliau meninggal, aku dan Mbak Sari nggak rebutan warisan."

Bagus pun hanya bisa menggut-manggut. Dia menganggap bahwa jawaban Ratih cukup masuk akal apalagi hal itu pernah dibicarakan saat mereka pulang lebaran tahun lalu.

Waktu pun berlalu. Lelaki tampan dan gagah itu terus datang di mimpi Ratih. Saat sarapan pagi itu, anak sulung Ratih berujar, "Mama kok bau sih? Belum mandi, ya?"

"Ih, enak saja, Mama sudah mandi, kok," jawab Ratih.

Bagus pun mengendus tubuh Ratih dari dekat. "Iya, ih, mandinya nggak bersih kali tuh,," katanya.

Ratih pun mengendus ketiaknya dan wangi. Dia menganggap anak dan suaminya mengada-ada.

Belakangan ini, kedua anaknya lebih sering menginap di rumah neneknya karena merasa terganggu dengan suara-suara aneh di malam hari. Namun, mereka belum bisa mengungkapkan apa yang mereka dengar dan rasakan selama Ratih bercinta setiap malam dengan sosok tampan dan gagah dalam mimpinya.

Konten Sensitif


Meski Ratih merasa ketagihan dan suka dengan semua yang terjadi, tak urung dia merasa resah. Jika itu hanya mimpi biasa, kenapa bisa di pagi harinya ada banyak uang di bawah bantalnya?

Ratih pun menceritakan hal itu kepada satu-satunya sabahat yang bisa dipercayainya, yaitu Salma, tetangga samping rumah. Salma mengatakan bahwa kemungkinan itu setan atau jin yang menggaulinya setiap malam. Salma menganjurkan agar Ratih menemui Kyai untuk meminta pertolongan.

Meskipun begitu, Ratih merasa bimbang, dia tidak ingin kehilangan semua kenikmatan biologis dan finansial yang diperolehnya selama ini. Ratih tak kunjung pergi meminta pertolongan. Dan dari tubuhnya pun masih tercium bau langu oleh anak dan suaminya yang dia sendiri tak bisa membauinya.

Pagi itu, Bagus pamit nanti malam lembur di pabrik. Saat pulang tengah malam, Bagus tak menemukan istrinya, bahkan ponselnya pun ada di rumah. Bagus lebih terkejut lagi saat dia membuka lemari baju istrinya, dia menemukan tumpukan daun-daun kering.

Karena khawatir dengan kondisi istrinya dan hal tak masuk akal di lemari istrinya, Bagus pun nekat mengetuk pintu rumah Salma. 

"Sal, apa kamu lihat istriku?"

"Nggak, Mas. Memangnya dia nggak ada di rumah?"

"Nggak ada. Bahkan dia nggak bawa HP."

"Coba telepon orang tuamu, barangkali dia ke sana kangen anaknya."

Bagus pun menelepon orang tuanya tetapi Ratih tidak ada di sana. Bahkan hingga pagi, istrinya itu tidak ditemukan.

Bagus meminta izin di tempat kerjanya untuk mencari Ratih. Dia mencari istrinya itu hingga ke sudut-sudut desa tetapi tak ketemu.

Warga pun membantu Bagus mencari hingga ke desa-desa sebelah, tetapi Ratih tak kunjung tampak batang hidungnya.

Mengetahui sudah empat hari Ratih tak ditemukan, Salma pun memberanikan diri menceritakan hal mistis yang dialami Ratih kepada Bagus. Bagus sangat terlejut dan tak menyangka selama ini istrinya bercinta setiap malam dengan sosok yang tak kasat mata. Pantas saja selama ini dia merasakan keanehan dalam rumahnya yang sulit dia jabarkan.

Bagus pun mendatangi seorang Kyai untuk menceritakan apa yang dialami Ratih.

"Istrimu disukai setan atau jin, Gus," jelas Pak Kyai. "Mungkin dia dibawa ke alam lain. Kita harus segera menemukannya sebelum terlambat."

Bagus sangat takut dan menyesali sikapnya selama ini yang kurang perhatian kepada Ratih. Bahkan saat dia melihat adanya keanehan-keanehan dia pun menafikannya.

Malam itu, bersama Pak Kyai dan beberapa warga, Bagus masuk hutan yang dicurigai sebagai tempat Ratih disembunyikan.

Mereka menjelajahi hutan dengan penerangan obor dan melantunkan doa-doa yang sudah diajarkan Pak Kyai.

Menjelang pagi, saat sinar fajar mulai menerobos tameng-tameng daun yang tak tertutup rapat, rombongan Bagus dan Pak Kyai mendapati Ratih sedang duduk di bawah pohon besar. Saat dia ditemukan, wajahnya terlihat linglung, bahkan dia tidak mengenali suaminya sendiri.

Pak Kyai pun mengobati Ratih, tetapi kondisi wanita itu tidak membaik. Bahkan setelah berbulan-bulan diobati, Ratih tak mengalami banyak perubahan. Dia sering bengong dan menatap kosong bahkan kadang-kadang tersenyum sendiri.(*)


Sumber gambar: Pixabay free pict.
bukhorigan
69banditos
1993ibnu279
1993ibnu279 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
riodgarpAvatar border
riodgarp
#2
abis bercinta dibayar, emangnya lagi open Beo emoticon-Ngakak
cattleyaonly
cattleyaonly memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.