Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

papahmuda099Avatar border
TS
papahmuda099
Jangan Buka Pintu - KUNCEN
Assalamualaikum semua...
Selamat pagi, siang, sore, ataupun malam. Tergantung disaat kalian membaca tulisan ini.

Atas desakan beberapa fans, baik fans berat ataupun yang ringan, papah akhirnya mencoba turun kasur (karena turun gunung kelamaan wooy emoticon-Ngakak).

Kali ini, papah akan membagikan tentang pengalaman sendiri yang papah alami pada malam jumat, tgl 01 September lalu.

Pada awalnya, papah akan mengirimkan cerita saudara papah yang berprofesi sebagai bidan desa. Yang mana ia diganggu, bahkan dikejar sosok makhluk ghaib saat ia pulang kerja. Tapi, dipikir-pikir kurang greget kalau nyeritain cerita orang. Eh, ndilalah malah punya pengalaman sendiri yang masih anget emoticon-Sundul.

Oke, tanpa ba-bi-bu lagi...inilah kisahnya.



*





Hari kamis, tanggal 31 Agustus 2023.

Aku terbangun dari tidurku diatas sofa ruang tamu. Jam saat itu menunjukkan waktu setengah 11 malam. Acara TV yang keluarga kecilku tonton sudah habis. Aku melihat ke sekitar, istri dan juga kedua anakku ternyata sudah tertidur dengan TV yang menonton mereka.

Mereka bertiga tertidur diatas karpet tebal didepan tv. Tepat didepanku tadi tertidur.

Aku menguap lebar.

Aku bergegas menuju kamar mandi guna berwudhu. Setelah itu, aku solat isya dikamar. Setelah selesai, aku lalu kembali berjalan ke ruang tamu untuk membangunkan ketiga perempuan yang kucintai itu.

"Bun, bangun sayang. Ayo, pindah ke kamar,"kataku pelan sambil mengelus pipi tirusnya.

Hal itu juga aku lakukan kepada anak tertuaku.

"Kakak...bangun sayang. Pindah ke kamar gih,"

Beberapa kali aku mencoba membangunkan keduanya. Hingga akhirnya mereka berdua terbangun.

Si kakak, berjalan dengan mata setengah terpejam menuju kamarnya di bagian depan. Lalu istriku, pun dengan langkah gontai berjalan ke kamar kami.

Akupun segera mengangkat tubuh mungil si bungsu, lalu membawanya ke kamar kami.

"Jangan lupa kunci gerbang ya, ayah," ujar istriku sambil kedua matanya kembali terpejam.

"Iya sayang," jawabku.

Sebelum aku keluar kamar, aku mengecup terlebih dahulu pipi montok Dayu, si bungsu yang masih berusia satu setengah tahun itu.

Aku lalu keluar kamar. Tak lupa pintu kamar juga aku tutup. Kemudian, aku mengecek kamar si kakak. Ia ternyata sudah tertidur kembali.

Aku hanya tersenyum memandang anak pertamaku itu. Masih suka terdengar kata-kata dari orang-orang yang menyangka anakku ini sudah SMP. Padahal baru kelas 6 SD. Mungkin karena badannya yang bongsor itu ngikutin ayah bundanya, hehehe.
emoticon-Ngakak


Lampu kamar si kakak aku matikan. Kamarnya juga aku tutup. Lalu aku berjalan keluar rumah. Memeriksa pintu pagar yang masih belum dikunci. Meskipun perumahan yang kami tinggali ini dijaga 24 jam oleh satpam. Tapi karena masih tergolong perumahan baru dan banyak yang masih kosong belum ditempatin. Demi keamanan, aku mengunci dan menggembok pagar rumahku.

Sekali lagi aku mengecek bagian depan rumahku. Setelah yakin aman. Aku lalu masuk kedalam rumah lagi. Oya, fyi pintu depan rumahku itu ada 2.

Pintu 1 terbuat dari kayu yang memang seperti pintu kebanyakan. Sedangkan pintu kedua, terbuat dari besi yang dilapisi kisi-kisi. Fungsi pintu kedua adalah untuk menahan nyamuk masuk apabila pintu 1 kami buka. Letak pintu kedua ini ada di bagian luar.

Nah, malam itu, pintu yang aku tutup hanya pintu kedua. Sedangkan pintu kayunya masih aku buka, tujuannya adalah untuk keluar masuk angin malam. Waktu itu memang hawa di sekitar rumahku sedikit panas.

Aku lalu mematikan TV yang sedari tadi menyala itu. Lampu ruangan juga aku matikan. Sambil duduk di sofa ruang tamu, aku berniat untuk melanjutkan tulisanku mengenai cerita horor yang pernah dialami oleh sepupuku.

Capek duduk, aku lalu rebahan diatas karpet depan tv sambil terus mengetik di hp jadul ku. Hingga akhirnya aku buntu, disaat harus menyambungkan beberapa kalimat dicerita tersebut.

Aku meletakkan hp dan memejamkan mata. Berusaha untuk merangkai kalimat-kalimat agar bisa tersambung dan masuk kedalam ceritanya.

Hingga tanpa kusadari, aku malah tertidur...dengan pintu depan yang masih terbuka!

Didalam mimpi, aku masih ingat jelas dengan keadaan disana. Saat itu, aku tengah berdiri berhadap-hadapan dengan sesosok makhluk yang amat sangat aku takuti. Sosok itu terbungkus kain kafan dengan beberapa ikatan yang melilit tubuhnya.

Pocong!

Satu hal yang benar-benar aku ingat dengan jelas dari pocong itu. Diantara wajahnya yang menghitam kemerahan seperti bekas terbakar itu. Aku melihat bahwa matanya itu hilang sebelah!

"Haaahhh...!"

Aku langsung terbangun dari mimpi buruk barusan. Masih kurasakan debaran jantungku yang berdetak kencang. Keringat dingin juga kurasakan mengalir dari wajahku.

Aku menghembuskan nafas panjang dan pelan. Berusaha untuk mengatur diri. Saat itu, posisiku masih tiduran membelakangi pintu depan. Dan persis didepanku adalah tv.

Ku lirik jam dinding yang menempel diatas tv itu.

"Jam 2 kurang," gumamku dalam hati.

Lalu mataku kembali melihat ke layar hitam tv. Dimana tiba-tiba saja, di pinggir salah satu bagian tv itu muncul sebuah bayangan asing.

"Apaan tuh?" tanyaku sambil menyipitkan kedua mata ini.

Disaat aku hendak membalikkan tubuh karena penasaran, mendadak aku teringat dengan mimpiku barusan. Dan lagi-lagi, aku juga ingat perkataan bapakku. Beliau pernah berkata.

"Nang, kalau kamu mimpi ketemu hantu atau sejenisnya. Biasanya memang ada hantu itu disekitar kamu."

Merinding seketika tubuhku mengingat kata-kata bapakku barusan.

"Apa jangan-jangan memang ada pocong dibelakangku ya?" tanyaku takut-takut pada diri sendiri.

Dan hal ini, membuat otakku ter sugesti dengan baik. Pikiran negatif itu membuat otak dikepala ini mengalirkan sinyal bahaya, yang membuat tubuhku jadi agak kaku dan sulit untuk digerakkan.

"Aduuh...malah punya pikiran yang aneh-aneh lagi," kesalku dengan pikiranku sendiri ini.

"Yang tadinya gak ada, malah bisa beneran ada nih,"

Aku lalu mencoba untuk berpikiran positif. Mencoba untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan, pikiran mesum juga gak papalah sekarang ini mah emoticon-Malu. Yang penting jangan sampe pikiran negatif tentang makhluk ghaib itu yang muncul.

Mencoba dan terus mencoba, usahaku akhirnya tetap saja gagal emoticon-Cape d....

Dan aku yang kesal, seketika memaksa dan berusaha membalikan tubuhku dengan paksa menghadap kepintu depan.

Berhasil...dan astaghfirullah !

Tepat dibalik pintu besi itu, berdiri dengan jelas sesosok pocong dengan wujud serta penampilan yang sama dengan sosok di mimpiku tadi.

Jangan Buka Pintu - KUNCEN
sumber gambar


Aku hanya bisa terdiam sambil menunggu. Menunggu sesuatu yang tak pasti. Kini hanya ada 2 pilihan, aku pingsan atau pocong itu yang hilang. Dan yang jadi masalahnya adalah, kapan waktunya itu terjadi?

Aku berusaha untuk melawan. Cukup sekali aku pingsan gara-gara makhluk terbungkus kain kafan itu. Kali ini, aku harus menang.

"Bagaimanapun caranya!" tekad ku.

Tangan kiriku secara tak sengaja menyentuh hp yang tadi aku geletakan. Otakku langsung memproses untung ruginya. Dan, setelah menguatkan hati juga tangan (tanganku saat itu kaya orang buyutan, lemes juga sedikit geter). Aku melemparkan sekuat tenaga benda itu kearah pintu besi.

Daan...

Pluk!

Sayang, hp yang sudah aku ikhlaskan untuk hancur demi bisa menang dari pocong itu. Malah hanya terlempar dan jatuh beberapa centimeter saja dari tubuhku. Dan itu terjadi, akibat tanganku yang masih lemas emoticon-Ngakak.

Tapi, sungguh ajaib.

Disaat mataku teralihkan dari sosok pocong ke hp. Disaat aku melihat kearah pintu lagi. Sosok pocong itu ternyata sudah menghilang.

"Alhamdulillah...," ujarku lega.

Tapi untuk kembali memastikan keadaan, aku mencoba untuk merasakannya lewat tubuhku. Kutunggu beberapa saat, alhamdulillahnya tidak terasa lagi hawa-hawa aneh disekitarku.

Bergegas aku berdiri dan membuka pintu. Entah dari mana datangnya keberanian itu muncul. Aku lalu berdiri di teras rumah. Melongok kesana kemari mencari apakah pocong itu masih ada disekitar situ atau tidak.

Dan nyatanya memang sudah aman.

Aku lalu kembali masuk kedalam rumah. Tak lupa kututup kedua pintunya. Ku ambil hp yang lempar tadi, alhamdulillah masih mulus.

Aku kembali merebahkan tubuhku di karpet. Sambil tersenyum senang karena aku merasa sudah menang melawan pocong yang tadi (padahal kalo di itung-itung mah seri karena kalah sama pocong yang dikontrakan dulu). Akupun kembali memejamkan mata.

Dalam hati aku berkata, "jangan lagi-lagi dah, buka pintu saat tengah malam."





tamaaaat...


***
Diubah oleh papahmuda099 02-09-2023 13:36
bukhorigan
adietaenk
bebyzha
bebyzha dan 6 lainnya memberi reputasi
7
301
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
rayyangelAvatar border
rayyangel
#5
Jejak dlu jg tgg si doi pulang biar seru bacanya 😳
papahmuda099
indrag057
indrag057 dan papahmuda099 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.