1. Setiap Postingan Hanya Berisikan Tentang Berbagi Pengetahuan Jam Orient,Share Jam Orient,Majang Photo jam Orient,Dll(Selama Tidak Bertentangan Dengan Peraturan Selanjutnya).
   
   
2. Dilarang Keras Promosi,Titip Lapak,Berjualan Di Thread Pecinta Jam Tangan Orient.
   
   
3. Dilarang Diskusi Tentang hargaJam Orient Dan Toko(Baik Toko Online/Counter).
   
   
4. Untuk menanyakan Harga Dan Toko(Baik Toko Online/Counter) Silahkan Tanyakan Via PM/VM
   
   Quote:
   
   Contoh:
   id Bposting tentang jam tangan orientnya dan penampakannya.
   id C melihat postingan dan tertarik.
   ika id C ingin menanyakan Harga & Toko dimana id B membeli, maka id C harus menanyakan via PM/VM ke id B.
   jika id B ingin menjawab pertanyaan dari id C, maka id B tinggal membalas PM/VM dari id C.
   
   
   
5. Peraturan Wajib Ditaati Bagi Yang Ingin Berdiskusi Dan Ingin Menjadikan Thread Orient Ini Semakin Hari Semakin Lebih Baik.
   

Original Posted By online.shop►

INILAH. COM, Jakarta Setelah sempat vakum karena persoalan manajemen, perusahaan jam tangan asal Jepang, PT Orient Centre, berusaha bangkit dan berkirprah kembali di bisnis alat penunjuk waktu. Mampukah?

Beberapa tahun terakhir, perusahaan yang mengeluarkan jam tangan merek Orient ini mengalami stagnasi akibat masalah internal, dimana semua aktivitas bisnis terhenti. Namun, paska akuisisi yang dilakukan Seiko, perusahaan jam kedua terbesar di Jepang, Orient optimistis mampu bangkit dan bersaing di Indonesia.

Sepanjang 2009 ini, kami berharap bisa mengembalikan modal hingga 20%. Krisis memang berpengaruh, tapi kami yakin akan selalu memiliki pasar, ujar Marketing Manager Orient Indonesia, Rudi B Tjahjadi, saat pembukaan Orient Centre baru di Gedung Metro, Jakarta, Sabtu (20/6).

Orient mulai ada sejak penemunya, yaitu Shogoro Yoshida membuka toko jam di Ueno, Japan tahun 1901 silam. Namun, merek ini dipublikasikan pertama kali pada Juli 1950 di Tokyo.
Orient pun sempat menjadi salah satu dari tiga besar pemilik manufaktur jam tangan di Jepang, selain Citizen dan Seiko.

Namun sejak muncul teknologi quartz untuk jam tangan pada 1970-an lalu, Orient yang berusaha mempertahankan ciri khas mereka sebagai jam mekanis pun tenggelam. Sementara Citizen dan Seiko terus berjaya karena ikut mengadaptasikan teknologi tersebut.

Setelah diakuisisi Seiko, Orient berupaya bangkit. Selain memproduksi jam mekanis mereka, pabrik Orient yang kini tersebar di Jepang, Singapura, dan Brasil juga memproduksi jam tangan quartz serta jenis yang bertenaga cahaya.

Berikut wawancara lengkap dengan inilah..com.

Seperti apa posisi Orient di Indonesia?
Sejak tahun 1970-an kami sudah ada di Indonesia. Kami bahkan sempat masuk 10 besar produsen jam di RI. Namun perlahan pamor kami memudar, mengikuti Orient pusat di Jepang. Jadi keberadaan kami disini memiliki sejarah panjang. Service center Orient baru ini merupakan satu-satunya yang resmi ditunjuk Orient Jepang. Meski demikian, kami telah menunjuk sekitar 100 sub-dealer di Indonesia.

Apa yang membuat anda yakin Orient mampu bangkit dan bersaing lagi?
Selama 5-6 tahun belakangan ini, kami memang vakum karena masalah manajemen. Sama sekali tak ada kegiatan dan itu semua dari perusahaannya sendiri di Jepang. Showroom juga tidak dikelola dengan baik. Hingga akhirnya Orient dibeli Seiko dengan kepemilikan saham 52%. Hal ini membuat kami bangkit kembali. Kami bahkan ikut mensponsori World Rally Championsiop (WRC).

Bagaimana bisnis jam tangan di Indonesia?
Persaingan pasar jam di Indonesia itu besar, pangsa pasarnya luas. Meski demikian, tak ada standar tertentu yang bisa menentukan seberapa besar pangsa pasar kami. Sebab kami juga baru mulai bangkit kembali. Sementara ini, belum ada survei standarnya.
Kami menganggap Citizen dan Seiko itu pesaing terberat kami, terutama sebagai sesama perusahaan yang berbasis di Jepang. Memang, ada persaingan antara produk jam dari Swiss dengan Jepang. Masing-masing memiliki pasar sendiri.
Kalau Jepang itu pasarnya ke watch atau jam tangan yang biasa dipakai sehari-hari dan diproduksi secara massal. Sementara Swiss lebih yang automechanical itu lebih premium, biasanya jenis ini yang membeli para kolektor jam.

Lalu, apakah ada perbedaan strategi penjualan dan pemasaran Orient?
Ya. Dulu kami lebih ke old fashioned atau klasik tapi kini lebih banyak sporty. Segmen pasar kami menengah, khususnya untuk anak muda. Saat ini masih untuk pria dulu, belum ada yang untuk perempuan. Kami akan survei dulu, mungkin sekitar satu tahun ke depan baru kami pertimbangkan untuk membuat versi perempuan. Saat ini trennya jam yang berkesan sporty, misalnya yang ada chronometer-nya.

Sebab itu disini tak hanya ada brand Orient. Ada Chronoforce, Georges Claude, dan Hegner. Harga jual berkisar Rp 1-5 juta, baik kategori watch, maupun automechanical yang biasanya diburu kolektor jam. Harga ini terjangkau bagi konsumen kelas menengah. Kami menjual 60% produk jam tangan dari kelas watch dari 200-an model yang ada.

Bagaimana layanan purna jual yang ditawarkan?
Layanan kami antara lain garansi setahun untuk semua jenis produk. Kami service center yang memberikan back up full. Di Indonesia, sub dealer yang kami tunjuk tersebar di lebih dari 100 lokasi.

Berapa lama Orient menargetkan dapat mencapai Break Event Point (BEP)?
Investasi di service center ini bukan jangka pendek, termnya lima tahunan. Sebab itu kami belum mengadakan penghitungan BEP-nya kembali kapan. Namun 2009 ini, kami harap bisa balik modal hingga 20%. Krisis memang berpengaruh, tapi kami yakin selalu memiliki pasar.

Rencana ke depannya?
Setahun pertama sejak pembukaan, kami akan mengevaluasi semua layanan yang kami berikan. Kami juga akan membuka service center cabang lain, hanya sub service center.


Dikutip dari:
[url]http://www.inilah..com/read/detail/118239/jam-tangan-orient-ada-lagi[/url]
Berita Juni 2009