• Beranda
  • ...
  • Education
  • Anies Baswedan: Jalan Keluar Konflik Bersenjata Papua adalah Rasa Keadilan, Setuju?

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Anies Baswedan: Jalan Keluar Konflik Bersenjata Papua adalah Rasa Keadilan, Setuju?
Anies Baswedan: Jalan Keluar untuk Konflik Bersenjata di Papua adalah Rasa Keadilan, Setuju Gansist?






Para pahlawan dari Papua (Gambar: oborkeadilan.com)


Kita hebat, Kopasus kita adalah pasukan khusus nomor 3 paling hebat sedunia, itu fakta karena itu tertulis dalam penelitian Discovery Channel Military setelah tim elite skuad seperti Navy Seal America dan Special Force Inggris namun bukan berarti kita harus operasi militer demi menuntaskan apa yang menjadi kendala keamanan di pulau Papua.

Untuk Papua dan warganya paling penting menurut saya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Anies Baswedan dalam hal ini bukan berarti saya mendukung atau pro dia untuk pemilihan presiden di 2024 mendatang ya gansist tapi yang diucapkan senada yaitu perlunya untuk kita atau negara memberikan rasa keadilan.





Quote:







Papua Indonesia, angka kemiskinan menurut BPS 2018 nomor satu di Indonesia sekitar 27,43% (Gambar: Republika.com)


Ia menyatakan tidak perlu menambah kompleksitas dalam apa yang terjadi di wilayah Papua, salah satu tragedi terbesar di Papua untuk sekarang ini adalah tentang penyanderaan pilot pesawat Susi Air yang sampai sekarang belum ada kabar baiknya, padahal sudah 6 anggota TNI yang gugur dalam aksi penyelamatan itu.

Dalam sejarahnya rebel itu selalu melawan bahkan untuk kekuatan sekecil apapun dan tentara nasionalis takkan mampu sehebat energi yang keluar dari semangat para peminta keadilan atau perjuangan.


Quote:



Baiknya, selesaikan masalah di Papua dengan perundingan bukan dengan bentrokan senjata dimana siapa yang kuat maka dialah yang menang, perang akan selalu menimbulkan kebencian dan jikalau kebencian itu terus dipupuk maka konflik selamanya tidak akan selesai.

Jika menganggap masih satu negara dan satu bangsa, pandang pemikiran mereka bukan dari pemikiran kita sendiri karena dari sana juga ada pahlawan bernama Frans Kaisiepo!

Damai Indonesiaku!

(Narasi dan Opini sendiri)


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan:

1


2



ahlimiliterahli
kasihudinsekali
ormarr
ormarr dan 31 lainnya memberi reputasi
28
5.4K
232
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.4KAnggota
Tampilkan semua post
TheTickAvatar border
TheTick
#96
Mungkin ada baiknya dilepas dulu fokusnya dari isu separatis Papua.

1. The person.
Statement bang Anis memang masih tahap dini, jadi masih statement normal dan jangan langsung dimasukkan pikiran secara serius. Kecuali sudah masuk agenda PRESIDENTIAL DEBATE baru bisa dipertimbangkan serius oleh rakyat.

2. Papua
Tidak keliru jika sebagian masyarakat Papua (RI) masih berpikiran bahwa perkembangan hanya di wilayah tertentu di Indonesia.

Not so quite true statement. Banyak spots daerah di Indonesia justru hampir sama dengan Papua dalam hal perkembangan infrastruktur dan ekonomi. Lihat pedalaman Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan pulau pulau terluar Indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang tertinggal di Pulau Jawa (Barat, Tengah, Timur. Silakan cek data kemendagri) listrik dan jalan masih belum ada. Kalau mau jujur ya mereka teriak nggak SEKENCENG sebagian kawan kawan di Papua yang sering dikipasin N.G.O tentang ketimpangan sosial dan ekonomi dengan pulau lain.

Honestly, kalau kita mau jujur melihat kemampuan Republik ini dalam perjalanannya, harapannya memang memajukan seluruh wilayah Republik Indonesia secara bersama dan menyeluruh, but kenyataan baik politis dan ekonomi belum bisa mendukung wawasan pembangunan menyeluruh tersebut. Alias, napsu besar tenaga kurang. Jadi, yang telah dilakukan adalah SKALA PRIORITAS.
Kota kota besar dan pusat perdagangan di Indonesia sudah berdiri JAUH SEBELUM REPUBLIK INI BERDIRI.

Jadi saat itu RI masih "tipiser modal" sehingga setelah merdeka agar jalan ini Republik, pakai dulu yg sudah ada dan sudah jalan sembari menunggu akumulasi modal dan keberanian politik para pemimpinnya. Membangun daerah terpencil dan pulau terluar itu butuh modal ngga kecil lho. Kalo masih "tipiser" kan repot. Jadi menurut pandangan saya, tidak ada istilah "anak tiri" dalam pembangunan.
Masalah ini menjadi sulit jika INTERPRETATIONS para pemimpin dan para pengambil keputusan terhadap skala prioritas tadi berbeda dari satu era ke selanjutnya. Sehingga terkesan ada pihak di-anak tirikan.

Overall, dalam 78 thn perjalanan Republik ini, dibanding sejarah perkembangan negara negara lain dengan skala land-mass dan total penduduk yg relatif sama masih terbilang mulus. To say the least India, USA, China, Brazil dilihat dari perkembangan 78 thn setelah mereka merdeka.

3. His comments up to
Masalah kemanan dan stabilitas memang masih rawan di Papua. Fact, Papua is first and foremost the richest soil in the Republic. Semua pihak termasuk asing, ingin menghadiri pesta dengan segala aktifitasnya, terlebih semua ingin mendapat bagian dari potongan kue di pesta tersebut.
Untuk mencapai hal itu, maka banyak pihak mulai bermain sinetron ala Mahabarata India yg berjilid jilid dan bermain "Hot Potato".
Sehubungan dengan hal itu, komentar Anis B. masih setara dengan SANEPO dalam bahasa jawa. Atau tepatnya "menakke rungon" (bahasa yg enak kedengarannya tapi ngga perlu terlalu serius ditanggepin).

4, Conclusion related to TS.
4a. Teringat falsafah si Mbah.
"Ngene ngger, jaman sak iki jaman edan, yen ora melu edan ora keduman.." (Gini nak, Sekarang jaman LAWAK, kalo ngga NGELAWAK ya nggak dapet publisitas) ... huahaha...

4b. Menelisik ke dalam komentar mas Anis.
Kita kudu melihat HISTORY nya. bukan HIS-STORY nya.

Salam,
emoticon-Wakaka
Diubah oleh TheTick 20-08-2023 20:34
pilotproject715
pilotproject715 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.