Lagi dan lagi. Suara teriakan “MERDEKA” dari seluruh penjuru membuatku muak. Apa gunanya kau berteriak seperti itu? Padahal besok kau harus kembali bekerja dan menjadi budak korporat. Apanya yang merdeka? Semua upacara dan lomba itu dilaksanakan dengan uang rakyat yang sudah dikorupsi sana-sini.

Katanya kemerdekaan adalah sebuah kebebasan yang diperoleh dengan melepaskan diri dari penjajahan, penindasan, dan segala bentuk keterikatan yang membatasi. Lepas, bebas, tapi apa bayarannya? Dan apakah itu benar-benar penting?

Bukannya aku bersikap sinis, dulu aku juga merayakan hari kemerdekaan dengan gembira. Namun, semua berubah sejak lima tahun lalu. Semua berubah sejak kematian Ando.

Tak ada yang aneh di hari itu. Itu cuma hari kemerdekaan yang sama seperti sebelumnya. Ada upacara bendera, ada jajanan khas kemerdekaan, dan tentunya banyak lomba 17 Agustus yang digemari anak-anak. Ando adalah salah satu yang amat antusias mengikuti lomba. Dia sangat ingin dapat sepeda dari lomba panjat pinang.

Namun, dia terjatuh.

Jatuh. Sama seperti baju yang lepas dari jemuran. Dia jatuh. Jatuh dari puncak pohon pinang. Dengan kepala lebih dulu dan tanah keras di bawahnya, Ando pun menemui ajalnya.

Hari kemerdekaan apanya? Sejak hari itu tanggal 17 Agustus berubah menjadi hari penderitaan bagi seorang ibu yang kehilangan anaknya di lomba panjat pinang. Semua orang bergembira di tengah duka yang tak kunjung sirna.

Dan yang paling parah, setahun berikutnya panjat pinang tetap diadakan di tempat yang sama persis dengan tempat Ando terjatuh. Seolah tak peduli, mereka tetap memaksa merayakan kemerdekaan di atas matinya seseorang. Apa harus ada korban lain sampai acara itu benar-benar dihentikan?

Silahkan berteriak merdeka sesukamu. Silahkan berdiri berjam-jam melakukan upacara yang tidak disukai siapa pun. Silahkan nikmati libur satu hari sebagai pelarian dari pekerjaan. Pada tanggal 17 Agustus ini, aku hanya ingin mengunjungi makam anakku dengan tenang.

Tak ada bendera merah putih, tak ada kembang api, hanya taburan bunga yang kubutuhkan untuk memperingati hari ini.