Harapan Argentina untuk memiliki pesawat tempur yang lebih canggih tampaknya akan segera terwujud Gan, pasalnya pada pertengahan Agustus 2023, Mbah Biden telah memberi lampu hijau kepada Argentina untuk membeli pesawat tempur F-16 bekas Denmark. Sebelumnya Argentina dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli jet temput Tejas buatan India dan JF-17 buatan China.

Tapi Tejas masih memakai komponen buatan Inggris, sehingga Argentina kesulitan untuk membelinya. Pasalnya Inggris melarang pesawat tempur yang memakai komponen buatan mereka untuk dijual ke Argentina. Sementara itu, Argentina sebelumnya ingin membeli 12 unit JF-17, tapi jet ini memakai kursi lontar Martin Baker buatan Inggris. Tapi, kursi ini sebenarnya bisa diganti dengan buatan China. Entah mengapa kini Argentina tidak lagi terobsesi membeli JF-17.

Menurut informasi dari bulgarianmilitary.com, selama beberapa bulan terakhir, diplomasi Amerika secara halus telah memihak Argentina. Mereka takut Argentina akan berporos ke China setelah membeli JF-17. Tetapi, langkah Mbah Biden untuk memberi izin penjualan F-16 bekas bisa jadi menimbulkan kebencian di Inggris. Tetapi, dengan mempertimbangkan China yang akan memberi izin produksi JF-17 di Argentina, bisa dijadikan alasan AS untuk membungkam Inggris agar tidak banyak protes terkait penjualan F-16. Jika JF-17 diproduksi di Argentina, maka Venezuela bersiap jadi pemakai selanjutnya, dan hal ini tentu tidak diinginkan oleh Paman Sam.

Sementara itu, pada bulan Februari tahun ini perwakilan Lockheed dan Denmark telah mengunjungi Argentina, diduga mereka akan melakukan negosiasi penjualan F-16. Sebagai pengingat Agan, setelah Perang Falkland berakhir pada 14 Juni 1982, Inggris telah memberlakukan embargo senjata ke Aergentina. Hal ini terbukti efektiv untuk mengurangi kekuatan militer negara tersebut, dan embargo itu masih berlaku sampai hari ini.



Artikel bulgarianmilitary.commenyebutkan, Demark akan menjual 38 unit F-16MLU yang sudah di upgrade. Terdiri dari 6 unit Block 10 serta 32 unit Block 15. Selain itu, Argentina juga akan membeli 8 unit pesawat P-3N Orion bekas Norwegia, yang akan digunakan untuk memperkuat kemampuan patroli maritim di negara Amerika Selatan tersebut. 

AS secara resmi akan memberikan lampu hijau penjualan F-16 pada pertengahan September 2023, dan Denmark akan memiliki waktu satu tahun untuk menyelesaikan kontrak dengan Argentina. Pembelian F-16 bekas diperkirakan bernilai US$338 juta, sementara pembelian P-3N Orion bernilai US$108 juta.

Memurut artikel f-16.net, Denmark memesan F-16 pada akhir 1970-an. Dengan pesanan awal 46 unit F-16A kursi tunggal dan 12 unit F-16B kursi ganda. Pada 28 Januari 1980, F-16B yang pertama dikirim ke Denmark. Pesanan tambahan dilakukan pada pertengahan 1980-an, dengan total keseluruhan yang dibeli adalah 77 unit.



Dari jumlah 77 unit tersebut, 48 unit dan 14 unit lainnya yang digunakan sebagai cadangan, semuanya telah ditingkatkan menjadi standar MLU. F-16MLU rencananya akan diterbangkan sampai 2025 dan diganti dengan 27 unit F-35. Kilas balik pada tahun 1997, Denmark bergabung dengan program F-35. Dan beberapa perusahaan di Denmark saat ini telah dipilih menjadi subkontraktor dalam program ini.

Pemberian izin membeli F-16 tentu jadi angin segar bagi Argentina yang selama ini bergantung pada A-4 Skyhawk yang sudah tua serta pesawat serang ringan IA-63 Pampa produksi lokal. Meski yang dibeli bukan pesawat baru, tetapi setidaknya F-16 punya kemampuan lebih baik dibanding kedua pesawat yang dipakai saat ini. Pembelian pesawat bekas juga disesuiakan dengan kondisi ekonomi Argentia yang sedang dalam kondisi lesu saat ini.






Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com& f-16.net
Sumber Foto: sudah tertera