Quote:

Tak terasa sudah 62 tahun usiamu, tetapi jangan pernah luntur semangatmu
dalam mencetak generasi penerus bangsa. Selamat Hari Pramuka..!!

Pramuka(Praja Muda Karana) di Indonesia ditandai dengan adanya gerakan kepanduan di Indonesia sejak sebelum masa kemerdekaan, yakni di masa pemerintahan Belanda.

Gerakan kepanduan di Indonesia telah berlangsung sejak abad ke-20. Awalnya, gerakan ini berasal dari Inggris dan menyebar ke Belanda sebelum akhirnya mencapai Indonesia. Pada tahun 1912, di Jakarta, gerakan kepanduan pertama didirikan dengan nama Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV). Gerakan ini kemudian berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging pada tahun 1917.


Pada tahun 1928, K.H Agus Salim memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan" untuk organisasi kepanduan Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1928, Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) terbentuk dengan anggota yang terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS. Setelah kemerdekaan, pada tanggal 28 Desember 1945, lahir Pandu Rakyat Indonesia, yang menjadi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.

Gerakan kepanduan ini memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para anggota kepanduan turut serta dalam gerakan-gerakan nasionalis, seperti Sumpah Pemuda, yang meningkatkan kesadaran nasional. Pada tahun 1930, beberapa organisasi kepanduan bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) sebagai hasil dari meningkatnya kesadaran nasional tersebut. Kemudian, pada tahun 1931, terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia), yang kemudian berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Selama masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan dan organisasi lainnya dilarang beraktivitas. Namun, semangat dan idealisme tetap ada di kalangan para pandu. Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 28 Desember 1945, para tokoh gerakan kepanduan Indonesia berkumpul di Solo dan membentuk Pandu Rakyat Indonesia.

Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh pandu untuk melakukan pertemuan. Sejak itu, gerakan kepanduan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, diselenggarakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh untuk meresmikan gerakan Pramuka di Indonesia

Peristiwa lahirnya Pramuka di Indonesia itu dikenal dengan nama Hari Lahir Pramuka atau Hari Pramuka Nasional. Hingga kini, Hari Pramuka Nasional diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Gerakan kepanduan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan transformasi sepanjang sejarahnya. Namun, semangat dan tujuan awalnya tetap bertahan, yaitu membentuk pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki kecakapan, kepemimpinan, dan cinta tanah air.