Sumber Gambar

Remaja merupakan masa perubahan di mana seorang anak-anak perlahan bertumbuh menjadi orang dewasa. Entah dari segi fisik, biologis, psikologis dan perubahan emosional. Hal ini merupakan masa-masa transisi yang dimulai dari usia 12 sampai 24 tahun. Jadi di rentang usia itulah seseorang dapat dikatakans ebagai seorang remaja.

Biasanya, di fase inilah seseorang mulai menemukan banyak pelajaran hidup yang mungkin tidak pernah terbayangkan. Akan ada hal-hal baru yang mereka pelajari dan membuat mereka menjadi semakin dewasa dan bisa berpikir dengan jernih. Ada pula tantangan dan cobaan yang datang sehingga membentuk mereka menjadi sosok yang lebih dewasa.

Di masa ini juga kadang seorang remaja terlalu terburu-buru dan kerap salah mengambil keputusan. Ya, itu tidak ada salahnya karena dari sana mereka akan belajar. Emosi dan rasa semangat menggebu-gebu membuat mereka bertindak ceroboh. Tentu hal inilah yang membuat mereka sadar mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.


Sumber Gambar

Selama tidak menyebabkan kerugian sih tidak apa-apa, tapi bagaimana jika sampai menyebabkan kerugian? Atau sampai menyakiti orang lain? Nah, itu dia yang salah. Salah satunya adalah berkelahi hanya untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang yang paling jago. Seperti yang terjadi oleh dua remaja di Palembang berikut ini.

Dua remaja yaitu MR (16 tahun) dan FF (18 tahun) saling menghabisi satu sama lain. Mereka saling berkelahi dengan senjata tajam dan disiarkan melalui live Instagram. Bahkan akibat perkelahian ini, FF sampai tewas. MR menghabisi FF dengan celurit miliknya tanpa ampun sampai meregang nyawa. Alasan di balik perkelahian mereka membuat miris.

Pasalnya mereka berkelahi dikarenakan gabut alias bosan tidak ada kerjaan. Awalnya FF yang menghubungi MR melalui chat. “Lagi gabut, gak? Kalau gabut diajak duel!” begitu kira-kira ajakan FF kepada MR. MR mengaku bahwa bukan sekali ini saja FF menantangnya duel, tapi sudah berkali-kali dan kini sudah membuatnya kesal.


Sumber Gambar

Mungkin karena kesal, MR akhirnya meyanggupi ajakan FF untuk duel. Hingga keduanya pun bertemu di TKP. Tanpa basa-basi, usai bertemu keduanya langsung saling baku hantam. Keduanya sama-sama pegang celurit, sabetan pertama tidak kena, tapi sabetan kedua berhasil mengenai dada kiri FF yang langsung membuatnya tersungkur bersimbah darah.

MR sempat menolong FF dan membawanya ke motor untuk diantar ke rumah sakit. Tapi sayang, nyawanya tidak tertolong. Yang lebih gila lagi, mereka merekam dan menyiarkannya secara live di Instagram. Seakan ingin orang-orang melihat pertarungan mereka dan membuktikan siapa yang paling jago di antara mereka berdua.


Sumber Gambar

Wah, anak jaman sekarang serem ya kalo gabut. Gak ada kerjaan malah bacok-bacokan. Kurang kerjaan apa coba? Usia-usia remaja ini memang masanya di mana anak-anak haus akan pengakuan dan validasi orang lain. Ingin dianggap hebat dan ingin mendapatkan pujian. Sayang, jalan yang dipilih salah dan malah mengantarkan mereka pada malapetaka.

Padahal bisa mencari pengakuan dengan hal yang lebih positif seperti mendapatkan nilai bagus dan ranking. Tapi sepertinya, hal seperti itu sudah tidak terlalu menjadi ambisi anak-anak ya. Anak-anak seperti ini lebih suka berlomba-lomba menjadi jagoan ketimbang juara kelas. Hasilnya bukan nilai atau ranking, melainkan ancaman pidana 10 tahun penjara.

Semoga anak-anak kita terhindar dari pergaulan seperti ini ya.



Menurut kalian, hal apa yang membuat para pelajar berlomba-lomba menjadi jagoan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi