Sumber Gambar

Memiliki pasangan tentu adalah keinginan setiap orang. Karena dengan adanya pasangan, seseorang dapat menjalani hidupnya berdua sebagai sepasang kekasih. Perasaan suka yang berubah menjadi cinta merupakan alasan mengapa keduanya bisa bersama dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk itulah seseorang harus menemukan orang yang tepat.

Memiliki pasangan sangat berpengaruh dengan motivasi hidup yang dimiliki oleh seseorang. Karena dengan adanya pasangan, seseorang akan tergerak dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Tak heran jika hal seperti ini dibutuhkan beberapa orang untuk berkembang menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Meski begitu, ada juga orang-orang yang tidak memiliki pasangan karena beberapa hal. Karena belum menemukan yang cocok, sampai memang keputusan untuk tidak memiliki pasangan selama hidupnya. Merasa sudah menemukan hal menyenangkan tanpa harus memiliki pasangan layaknya orang lain yang menikah atau berpasangan.


Sumber Gambar

Hal ini tentu memiliki akan memiliki pengaruh tersendiri dalam hidup seseorang. Salah satu yang TS sebutkan adalah soal adanya motivasi seseorang yang lebih tinggi setelah menikah. Walau yang menjomblo pun bisa jadi memiliki motivasi dan semangat yang sama. Ternyata selain motivasi, hal ini juga berpengaruh ke kesehatan.

Di mana menurut studi yang dilakukan Social Science & Medicine, seorang pria jomblo beresiko mengalami kematian 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan orang yang menikah. Itu disebabkan karena pria yang menjomblo cenderung memiliki fisik yang kurang sehat ketimbang yang berpasangan. Ini menurut perkataan para peneliti ya.

Salah satunya karena seorang pria jomblo cenderung memiliki gaya hidup yang kurang terkontrol seperti merokok, minum minuman beralkohol, tidak berolahraga dan begadang hingga larut malam. Berbeda dengan pria yang menikah di mana mereka memiliki pasangan yang harus dijaga sehingga membuat mereka berpikir dua kali untuk mabuk-mabukan atau merokok.


Sumber Gambar

Keberadaan pasangan juga membuat seorang pria menjadi lebih terawat dan menjadi pengontrol apabila si pria sudah berlebihan dalam merokok dan begadang misalnya. Meski begitu, hal ini tidak berlaku ke semua pria. Di mana kita tahu banyak juga pria jomblo yang rajin olahraga, pergi ke gym, makan makanan sehat dan lain sebagainya.

Selain itu, kabarnya pria yang menjomblo juga cenderung memiliki tingkat stress yang tinggi. Bisa disebabkan karena kesepian dan tidak adanya teman untuk bercerita. Berbeda dengan pria yang menikah dan bisa bercerita dengan istrinya. Ia juga tidak mendapat dukungan secara sosial dari orang tersayangnya.

Hal ini juga tidak semua terjadi pada seorang pria. Di mana kita tahu bahwa ada juga pria jomblo yang tidak merasakan kesepian karena memiliki banyak teman atau memiliki banyak kesibukan. Sehingga dirinya fokus ke hal lain dan tidak ada waktu memikirkan percintaan. Belum lagi keberadaan teman di luar juga membuat pria jomblo merasa lebih banyak mendapat dukungan.


Sumber Gambar

Jadi, bagi TS apa yang disebutkan oleh studi ini ada benarnya. Tapi semua itu masih bisa kita cegah apabila kita sadar dengan gaya hidup sehat, tidak stress dan menjalani hidup dengan baik tanpa merasa tertekan. Jadi ini tidak bisa dijadikan standar bagi semua orang karena setiap orang menjalni hidup yang berbeda-beda.

Pria yang menikah pun bisa saja resiko kematiannya lebih tinggi akibat stress memikirkan tuntutan keluarga dan lain sebagainya. Pria yang menikah juga bisa saja hidup tidak sehat karena sibuk bekerja demi menafkahi keluarganya. Pulang malam, jarang olahraga, makan asal-asalan.



Jadi menurut kalian, apakah jomblo benar-benar akan mati lebih cepat 2 kali dari yang berpasangan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi