Getty Images

Halo Guys, Selamat Sore!

Thread ini secara eksplisit dan implisit barangkali mungkin cukup atau tidak membuat nyaman karena ada beberapa ilustrasi yang sekiranya dapat mengganggu atau mengubah suasana hati dan pikiran masing-masing daripada kalian semua.

Pernahkah kalian mendengar nama Ravensbrück?

Saya rasa banyak di antara kalian yang tidak tahu atau belum pernah mendengar nama tersebut sebelumnya. Singkatnya, Ravensbrück merupakan salah satu di antara banyak kamp konsentrasi NAZI. Satu-satunya hal yang membuatnya terdengar berbeda mungkin karena kamp tersebut hanya berisikan tawanan wanita yang menjadi bahan atau subjek eksperimen dokter-dokter NAZI yang memang sudah terkenal gila itu.

Selama waktu yang lama, sejarawan Perang Dunia II sering kali menemui nama Ravensbrück namun tidak mengetahui apa yang terjadi di kamp konsentrasi Jerman tersebut.

Semua dokumen tentang Ravensbrück, kamp untuk wanita, telah dibakar sebelum berakhirnya perang. Setelah perang, wilayah tersebut berada di bawah kendali Uni Soviet. Sekarang, setelah para peneliti melacak para korban yang selamat dan mengunjungi lokasi tersebut, kita mengetahui bahwa kamp ini dibuka pada tahun 1939 dan menampung wanita yang dianggap sebagai pramuria, kriminal, minoritas, atau mereka yang menentang Hitler.

Salah satu korban selamat menulis dalam kisahnya, "Di antara para tahanan adalah 'krim wanita-wanita terbaik Eropa.'"

Getty Images

Ia melanjutkan, "Di antara mereka termasuk keponakan Jenderal de Gaulle (seperti yang terlihat pada gambar di atas), mantan juara golf wanita Inggris, dan puluhan bangsawan Polandia."

Namun, Ravensbrück lebih dikenal karena eksperimen medis yang dilakukan terhadap para wanita di dalamnya, yang sebagian besar berasal dari Polandia.


Getty Images

Salah satu tujuan medisnya adalah untuk menguji obat sulfa. Hal ini dilakukan dengan sengaja melukai seorang tahanan dan menginjeksikan bakteri virus ke dalam luka tersebut. Biasanya, kematian atau cedera permanen adalah hasil akhirnya.


Getty Images

Tujuan lainnya adalah untuk melihat apakah otot dan tulang dapat pulih atau ditransplantasikan. Tulang para tahanan dipatahkan, diotopsi, dan ditransplantasikan, menyebabkan penderitaan yang sangat hebat bagi subjek-subjek tersebut.


Getty Images

Sekelompok wanita yang memiliki luka yang diisi dengan serpihan kayu, kelompok lain dengan serpihan kaca, dan kelompok ketiga memiliki kedua benda tersebut diimplantasi ke dalam luka mereka.

Beberapa wanita dijadikan subjek eksperimen tanpa obat penghilang rasa sakit hanya untuk melihat seberapa efektif obat yang diuji tersebut.

Getty Images

Dokter-dokter Nazi membagikan hasil dari eksperimen mereka dalam sebuah konferensi medis di Berlin pada tahun 1943. Tidak ada dokter sipil Jerman yang berani mempertanyakan eksperimen tersebut berdasarkan kekejaman yang dilakukan.

Para wanita di Ravensbrück adalah sosok yang kuat, dan beberapa di antaranya bahkan melawan di dalam kamp konsentrasi. Eksperimen terakhir terjadi pada tahun 1943, dan para penjaga dan pengawas harus secara fisik menahan para wanita yang dengan berani menolak.

Meski sulit diakui tapi pada dasarnya ekperimen gila tersebut cukup atau sekiranya memberikan kontribusi pada ilmu kedokteran modern akan tetapi umumnya dokter-dokter barat enggan mengakui kebenaran tersebut dikarenakan perasaan ibanya terhadap para korban.

Nah setelah membaca tulisan ini bagaimana pendapatmu?

Secara pribadi, memang baru kali ini saya mendengar nama kamp konsentrasi Ravensbrück, karena saya tahunya ya Auswitch dan beberapa lainnya yang namanya sudah tidak membekas di telinga, otomatis hanya ingat nama Auswitch saja.

Dan seingat saya, saya belum pernah mendapati nama Ravenskbrück di buku sejarah umum (buku sejarah yang ada di sekolah-sekolah) saya benar-benar tidak menemukannya, padahal secara teknis saya cukup suka dengan sejarah karena memang gurunya lebih santai waktu itu.

Thanks Udah Mampir!

SUMBER THREAD
Viral Nova