Sumber Gambar

Ideologi merupakan hal yang sudah umum ada di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya ideologi, sebuah masyarakat atau bangsa memiliki kehidupan serta sistem yang lebih terarah. Mereka tahu ingin membangun negaranya menjadi seperti apa dengan cara seperti apa. Selain itu, ideologi juga bisa menjadi identitas bagi suatu bangsa.

Dalam menetapkan ideologi, kadang beberapa kelompok memiliki aturan khusus mulai dari yang biasa saja sampai yang ketat. Di mana ada hukum-hukum dan aturan yang berlaku. Aturan ini sangat dijaga dan tidak boleh dilanggar demi tetap bertahannya ideologi yang mereka tegakkan dalam suatu lingkungan tertentu seperti negara.

Salah satu negara dengan ideologi dan hukum yang ketat adalah Afganistan. Kita tahu sendiri bagaimana keadaan negara ini usai diambil alih oleh Taliban. Mereka memakai hukum Islam yang ketat yang membuat mereka menolak beberapa hal dari luar yang dianggap menyesatkan dan dapat merusak tatanan agama yang sudah dibentuk di negara tersebut.


Sumber Gambar

Ada banyak aturan dalam negaar Afganistan yang begitu ketat dan sempat menjadi perbincangan di dunia internasional. Banyak yang mengkritik bahwa hal ini melanggar hak asasi manusia. Yang paling ketat adalah larangan makan di restoran bagi perempuan. Kemudian baru-baru ini, Afganistan kembali membuat heboh dengan aksi terbarunya.

Di provinsi Herat, orang-orang Taliban diberitakan membakar alat-alat musik. Menurut mereka, musik adlaah hal yang dapat menyesatkan anak muda dan menyebabkan kehancuran. Ada banyak jenis alat musik yang dibakar di sana. Bahkan pengeras suara pun kabarnya sampai dibakar oleh mereka saking bencinya mereka dengan yang namanya musik.

Kepala Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, Sheikh Aziz Al-Rahman al-Muhajir membenarkan adanya pembakaran alat musik ini. Ia menyebut, anak muda akan menjadi sesat dengan adanya alat musik seperti ini. Musik dapat menyebabkan kehancuran. Sehingga keberadaannya layak untuk dimusnahkan.


Sumber Gambar

Sejak 1990, Taliban memang sudah melarang alat musik kecuali untuk musik yang religius. Membakar alat musik dan berkumpul di sekitar api tempat pembakaran merupakan tradisi yang sudah mereka lakukan sejak dulu. Alat musik seperti gitar, terompet dan lain sebagainya kerap dibakar karena dianggap tidak baik menurut mereka.

Sejak Taliban menguasai Afganistan di 2021 lalu, para guru les musik dan murid-muridnya belum bisa masuk sekolah hingga saat ini. Kemudian para musisi di Afganistan juga dikabarkan pergi meninggalkan negara itu karena dilarang untuk berkarya. Padahal dalam tradisi dan kebudayaan Afganistan, negara ini sendiri punya musik etnik yang menarik.

Perpaduan antara musik Iran dan juga India yang syahdu untuk didengar. Namun semua berubah sejak Taliba datang dan melarang adanya musik selain musik keagamaan. Bukan hanya kebebasan bermusik yang akan punah dari negara ini, tetapi juga tradisi dan budaya musik dari para leluhur mereka juga mungkin akan hilang dari peradaban.


Sumber Gambar

Karena kita tahu sendiri, memang sempat ada isu bahwa Islam mengharamkan musik. Meski pun beberapa ulama dan imam memiliki pandangan yang berbeda. Ada yang menyebut bahwa musik adalah mubah, ada yang menyatakan haram. Dan ada juga yang menghalalkan musik, semua mempunyai pendapatnya masing-masing,

Tapi di Indonesia yang memakai mazhab syafi’i sepertinya masih memperbolehkan musik. Karena dari sumber yang TS baca, tidak diharamkan mendengar musik dan lagu selama liriknya tidak menjurus kepada keburukan.



Jadi menurut kalian, wajarkah Taliban membakar alat musik di negara mereka? Kenapa tidak dijual ke negara lain?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi