Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pilunya Warga Papua Meninggal Disebut Bukan karena Kelaparan


Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 03 Agu 2023 05:45 WIB

Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan 17,1 ton bantuan logistik untuk masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah sudah diterima (dok. Kemensos)
Jakarta - Enam orang warga Puncak, Papua Tengah meninggal di tengah bencana kelaparan yang melanda. Namun, pemerintah menyebut enam orang itu bukan meninggal karena kelaparan, tapi diare.
Diketahui, bencana kelaparan melanda dua distrik di Puncak, Papua Tengah. Enam orang pun dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan tersebut.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, laporan menyebut keenam orang itu meninggal karena diare.

"Saya habis dua-tiga hari, dua hari terakhir ini ngecek banget apa itu kelaparan membuat dia meninggal. Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga? Jadi kelaparan itu bersifat masif. Oleh karena itu, yang ada menurut laporan dari sekwilda dan kadis setempat bukan kelaparan. Diare," kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Syahrul menuturkan keenam warga itu mulanya mengalami muntah, kemudian mereka mengalami diare dan dehidrasi.

"Hari pertama dia muntah. Siangnya 20 kali; 10-20 Kali. Malamnya dia diare. Dehidrasi. Itu yang saya tahu," ujarnya.

Kementan pun sudah melakukan langkah darurat untuk mengatasi kelaparan di dua distrik di Kabupaten Puncak. Syahrul mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada warga.

"Bahwa ada langkah kita ke sana iya. Langkah darurat untuk mem-backup mereka selama 3 bulan. Kan jumlah orangnya juga nggak banyak. Yang kedua temporary agenda saya akan mobilisasi kurang lebih 10 ribu polybag. Tanaman polybag di sekitar halaman rumah. Karena di sana 6 distrik. Satu distrik yang bersoal," tutur Syahrul.

"Dan kita juga tidak boleh gegabah kan karena ini di Puncak sana dan ada masalah sedikit di sana. Saya punya konsentrasi di Timika sekarang untuk bisa mensuplai. Agenda ketiga, permanen agenda saya akan buat lahan penyangga di sana," imbuh dia.

Masa Darurat Kekeringan Ditambah 2 Minggu
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah dengan jajaran TNI-Polri dan BNPB telah berkoordinasi untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. Pihaknya juga akan menambah masa tanggap darurat menjadi dua minggu.

"Pertemuan hari ini untuk mengevaluasi keadaan di Papua Tengah, di daerah Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Seperti diketahui bahwa sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan di Rumah Dinas Wapres, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

"Mengenai bantuan pertama sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah, kami sepakat ditambah menjadi 2 minggu. Itu yang pertama nanti kami evaluasi lagi," lanjutnya.

https://news.detik.com/berita/d-6855...ena-kelaparan.

meninggal karena diare emoticon-Frown

Tangis Mensos Risma Ketika Cerita Kabar Kelaparan di Papua

CNN Indonesia
Kamis, 03 Agu 2023 14:06 WIB
Bagikan : 
Risma kala mengunjungi Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (11/11). Saat itu Risma memberikan bantuan senilai Rp3,7 miliar untuk Kelompok Adat Terpencil. (Arsip Foto Kemensos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis ketika bercerita tentang kondisi masyarakat distrik Agandugume, Papua Tengah yang mengalami kekeringan hingga kelaparan.
Pada awalnya wartawan bertanya tentang kondisi masyarakat di Agandugume kala mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.

Pertanyaan itu dijawab oleh Adrianus Alla selaku Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam sebagai orang yang terjun langsung ke Papua Tengah.

Adrianus menyebut masyarakat Distrik Agandugume harus berjalan selama 2 hari 1 malam untuk sampai ke titik pemberian bantuan di Distrik Sinak.

"Jadi itu satu hal yang kesetiakawanan sosial di Papua itu betul-betul nampak," kata Adrianus.

Setelah Adrianus menjawab, Risma lalu menyambung jawaban berdasarkan pengalamannya saat turut memberikan bantuan di Papua Tengah.

"Kalau mereka gak suruh ambil mereka gak ambil, itu yang luar biasa. Jadi mereka sudah," sambung Risma.

Tiba-tiba suara Risma tercekat dan ia tak melanjutkan penjelasan.

Ia nampak langsung menunduk dan menitikkan air mata.

Sebelumnya, daerah Papua Tengah menjadi sorotan oleh publik setelah Presiden Jokowi mengatakan terdapat 6 orang meninggal karena kelaparan.

Atas peristiwa tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memperpanjang status masa darurat kekeringan akibat musim kemarau menjadi 2 minggu.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...aran-di-papua.
Rasa sedih Risma

Kekeringan Puncak Papua, Pemerintah Bakal Bangun Lumbung Pangan

CNN Indonesia
Kamis, 03 Agu 2023 12:56 WIB
Bagikan : 
Ilustrasi kekeringan. Pemerintah menyiapkan skenario pembangunan lumbung pangan untuk mengatasi krisis pangan akibat kekeringan di Papua. (iStock/Joa_Souza)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan membangun fasilitas lumbung pangan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, untuk mengantisipasi bencana kekeringan dan kelaparan yang kerap terjadi pada pertengahan tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy usai berdiskusi dengan Kepala BNPB, Bupati Kabupaten Puncak, dan Pangdam Cendrawasih di Kabupaten Puncak, Rabu (2/8).

Muhadjir mengatakan musim kemarau dan kekeringan di Kabupaten Puncak selalu terjadi periodik di pertengahan tahun mulai dari Bulan Mei, Juni, dan Juli.

Ia menerangkan setiap datangnya musim kering dan fenomena embun beku, maka berdampak pada gagal panen tanaman pangan, serta kekurangan bahan makanan dan air bersih.

Solusi alternatif yang mengemuka adalah pembangunan lumbung pangan untuk persediaan makanan penduduk selama musim kemarau terjadi.

"Gambaran sementara kita akan membangun semacam lumbung pangan di Distrik Agandugume di dekat bandara. Dengan begitu kita bisa mengantisipasi pada bulan sebelum Mei kalau bisa sudah ada stok bahan pangan yang disupply BNPB dan Kemensos," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8).

"Sehingga pada saat terjadi bencana yang periodik ini otomatis bisa teratasi," imbuh Muhadjir.

Muhadjir mengatakan rencana tersebut akan dilaporkan pada Presiden Jokowi. Selain itu, akan dilakukan kajian cermat sampai menjadi bagian antisipasi permanen dalam menghadapi fenomena periodik di Kabupaten Puncak.

Ia menyatakan nantinya juga akan ditempatkan aparat keamanan untuk mengawasi lumbung dan memantau penyaluran stok pangan saat dibutuhkan.

"Akan kita diskusikan kepada Bapak Presiden, kita bentuk kajian yang lebih cermat lagi. Tapi gambaran sementara kita akan membangun semacam lumbung pangan di Agandugume di dekat bandara yang posisinya strategis untuk bisa dijangkau 3 distrik itu," ujarnya.

Namun, kata dia, untuk merealisasikan itu, masih ada kendala keterbatasan pengangkutan logistik karena medan yang sulit, dan kendala cuaca

Muhadjir pun berharap kerja sama semua pihak untuk membantu kelancaran pengiriman bantuan logistik dari pemerintah.

"Saya harapkan kerja sama di tempat ini betul-betul tidak ada gangguan di lapangan termasuk kita mengirim barang bantuan agar betul-betul sampai pada mereka yang membutuhkan,"ujarnya.

BNPB menyatakan kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, memicu gagal panen dan mengakibatkan enam orang meninggal.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut gagal panen membuat warga kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak 3 Juni 2023.

"Kekeringan itu juga menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia. Diduga dikarenakan diare dan dehidrasi," kata Abdul dikutip dari Antara, Senin (31/7).

(yoa/ain)

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...umbung-pangan.

solusi atas kelaparan tapi riskan jadi target KKB yang nggak butuh pembangunan maka dari itu perlu dibangun pos pengawas
nomorelies
dragunov762mm
dragunov762mm dan nomorelies memberi reputasi
2
643
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
adamyvonAvatar border
adamyvon
#4
Untung afrika sdh sadar

Banyak punya SDA tp miskin

Perancis dan sekutu silakan angkat kaki dr afrika emoticon-Belgia
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.