- Beranda
- Berita dan Politik
Alasan Jepang Ogah Jual Mobil Listrik di Indonesia
...
TS
aerolineas
Alasan Jepang Ogah Jual Mobil Listrik di Indonesia
JAKARTA - Athur D. Little’s (ADL) mengungkapkan alasan mengapa industri mobil Jepang nampak kurang serius menjual mobil listrik di Indonesia.
Manager Arthur D Little (ADL) Asia Tenggara, Akshay Prasad mengatakan, pabrikan mobil Jepang banyak yang tidak ingin melakukan perubahan besar-besaran di industri otomotif, termasuk di Indonesia.
“Mereka percaya punya tanggung jawab untuk melakukan transformasi industri otomotif selangkah demi selangkah. Hanya saja memang tuntutan dekarbonisasi yang ada saat ini sangat tinggi. Jadi mau tidak mau pabrikan mobil Jepang harusnya memang agresif," ujar Akshay Prasad dalam pemaparan laporan ADL bertajuk Unleashing Indonesia's Electric Mobility Potential, Selasa, 1 Agustus 2023.
Industri di Jepang dinilai ingin melakukan transisi secara perlahan, serta memilih mengedepankan mobil hybrid daripada mobil listrik. Kendaraan hybrid dinilai dapat menjadi langkah awal mengedukasi masyarakat mengenai mobil listrik bukan tiba-tiba mengganti kendaraan konvesional ke listrik.
Berdasarkan laporan ADL, Indonesia dapat mencontoh hal yang dilakukkan industri Jepang. Serta mengupayakan hadirnya merek lokal yang fokus dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Hal itu dianggap lebih baik dibanding hanya mengandalkan merek dominan yang saat ini sebagai besar fokus pada mobil dengan mesin konvensional.
Di mana jika mengandalkan merek dominan tidak dapat menaikkan kompetisi pemain merek lain yang ingin masuk ke industri mobil listrik di Indonesia.
Sekadar Informasi, produsen asal Jepang, seperti Toyota, Honda, Nissan, Suzuki dan Daihatsu tampaknya tidak terlalu tertarik ikut serta dalam mengejar industri mobil listrik. Bahkan secara global, memang raksasa Toyota, Honda dan Nissan tidak terlalu gencar memasarkan produk mobil listrik.
Seperti misalnya Suzuki menghadirkan low MPV berteknologi hybrid, yaitu All New Ertiga Smart Hybrid.
https://m.trenasia.com/amp/alasan-je...k-di-indonesia
Japang sudah menista Indonesia, ayo bergerak
Manager Arthur D Little (ADL) Asia Tenggara, Akshay Prasad mengatakan, pabrikan mobil Jepang banyak yang tidak ingin melakukan perubahan besar-besaran di industri otomotif, termasuk di Indonesia.
“Mereka percaya punya tanggung jawab untuk melakukan transformasi industri otomotif selangkah demi selangkah. Hanya saja memang tuntutan dekarbonisasi yang ada saat ini sangat tinggi. Jadi mau tidak mau pabrikan mobil Jepang harusnya memang agresif," ujar Akshay Prasad dalam pemaparan laporan ADL bertajuk Unleashing Indonesia's Electric Mobility Potential, Selasa, 1 Agustus 2023.
Industri di Jepang dinilai ingin melakukan transisi secara perlahan, serta memilih mengedepankan mobil hybrid daripada mobil listrik. Kendaraan hybrid dinilai dapat menjadi langkah awal mengedukasi masyarakat mengenai mobil listrik bukan tiba-tiba mengganti kendaraan konvesional ke listrik.
Berdasarkan laporan ADL, Indonesia dapat mencontoh hal yang dilakukkan industri Jepang. Serta mengupayakan hadirnya merek lokal yang fokus dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Hal itu dianggap lebih baik dibanding hanya mengandalkan merek dominan yang saat ini sebagai besar fokus pada mobil dengan mesin konvensional.
Di mana jika mengandalkan merek dominan tidak dapat menaikkan kompetisi pemain merek lain yang ingin masuk ke industri mobil listrik di Indonesia.
Sekadar Informasi, produsen asal Jepang, seperti Toyota, Honda, Nissan, Suzuki dan Daihatsu tampaknya tidak terlalu tertarik ikut serta dalam mengejar industri mobil listrik. Bahkan secara global, memang raksasa Toyota, Honda dan Nissan tidak terlalu gencar memasarkan produk mobil listrik.
Seperti misalnya Suzuki menghadirkan low MPV berteknologi hybrid, yaitu All New Ertiga Smart Hybrid.
https://m.trenasia.com/amp/alasan-je...k-di-indonesia
Japang sudah menista Indonesia, ayo bergerak
sc5 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
98
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Tampilkan semua post
d70103000
#11
ga kebayang tuh, kita tunggu 5 thn kedepan, sampah mobil listrik mulai banyak, dimana orkay pun mikin 2x kalau harus ganti batre yg rusak
belum lagi keamanan batre tuh hanya 50%, bahkan di us sudah ada notice untuk tidak me charge di dalam rumah.
itu salah satu tantangan terberat ev,
masalah pengisian cepat sih mudah diatasi, tapi masalah keamanan, belom lagi cara penggunaan, dimana indo cendrung jalanan pegunungan naik turun, membuat batre bekerja keras lebih cendrung menghadapi posisi peak menuju overload, keamanannya sulit buat di maksimalkan sama produsen.
mungkin jepang mikir kesana juga, dia mau bikin kalau memang sudah bener2 AMAN penggunaannya.
bisa dibilang, mobil ev tuh hampir mirip sama bawa bom kemana mana.
bayangin aja, beberapa thn kedepan, harga batre bisa jauh melebihi harga mobil 2nd nya
belum lagi keamanan batre tuh hanya 50%, bahkan di us sudah ada notice untuk tidak me charge di dalam rumah.
itu salah satu tantangan terberat ev,
masalah pengisian cepat sih mudah diatasi, tapi masalah keamanan, belom lagi cara penggunaan, dimana indo cendrung jalanan pegunungan naik turun, membuat batre bekerja keras lebih cendrung menghadapi posisi peak menuju overload, keamanannya sulit buat di maksimalkan sama produsen.
mungkin jepang mikir kesana juga, dia mau bikin kalau memang sudah bener2 AMAN penggunaannya.
bisa dibilang, mobil ev tuh hampir mirip sama bawa bom kemana mana.
bayangin aja, beberapa thn kedepan, harga batre bisa jauh melebihi harga mobil 2nd nya
lubizers dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup