Sumber Gambar

Film merupakan salah satu bentuk karya seni yang cukup menghibur untuk ditonton. Dengan menonton film, ada banyak hal yang bisa kita dapatkan. Mulai dari mendapat hiburan, pengetahuan hingga pesan moral. Dan tentu, para pembuat film memasukkan ekspresi dan apapun yang ingin mereka sampaikan menggunakan film mereka ke penonton.

Tentunya, tak jarang pula banyak film yang membawa pengaruh besar bagi seseorang. Film yang menginspirasi dan memotivasi, hingga film yang benar-benar merubah cara pandang seseorang terhadap suatu hal. Jika sudah begini, maka pengaruh yang diberikan para pembuat film ini berhasil dilakukan. Penyampaian pesannya tersampaikan.

Melihat efektivitas film dalam menyampaikan pesan, tak heran jika suatu kaum atau golongan menggunakan film untuk memperkenalkan budaya dan keyakinan mereka mengenai film. Contohnya seperti film Indonesia yang banyak mengangkat keindahan alam dan budaya Indonesia. Atau film timur tengah yang menunjukkan bagaimana kehidupan di sana.


Sumber Gambar

Khusus film timur tengah, ada beberapa yang menetapkan aturan ketat terkait film. Apalagi di negara-negara yang memiliki aturan Islam yang cukup ketat seperti Iran, Iraq dan Afganistan. Tentu mereka akan sangat selektif dalam membuat film untuk ditayangkan. Seperti sebuah festival film pendek di Iran yang harus menerima nasib kurang beruntung.

Di mana festival film yang mereka adakan harus dihentikan karena dianggap tidak sesuai dengan aturan yang ada di Iran. Festival ini sendiri diselenggarakan oleh Asosiasi Film Pendek Iran pada 24 Juli 2023. Akan tetapi, pemerintah menghentikan paksa jalannya festival tersebut karena salah satu aktris dalam poster film tersebut tidak mengenakan hijab.

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kebudayaan Iran yang secara resmi mengumumkan bahwa Festival Film ISFA edisi ke-13 harus dihentikan karena salah satu pemeran wanita tidak memakai hijab di posternya. Hal ini dianggap melanggar hukum yang berlaku di sana. Aktris yang tidak mengenakan hijab itu adalah Susan Taslimi dalam film The Death of Yazdguerd.


Sumber Gambar

Padahal acara ini rutin diadakan selama beberapa tahun terakhir. Festival film ini sendiri harus batal usai polisi moral Iran merazia festival tersebut dan menemukan adanya pelanggaran. Sehingga acara tidak bisa dilanjutkan karena dianggap melanggar hukum. Banyak film-film pendek yang gagal tayang dan gagal mendapatkan sorotan dari penonton.

Hukum ini berlaku sejak 1983, sebagai imbas dari revolusi Islam di Iran yang terjadi pada 1979. Polisi moral Iran memiliki wewenang untuk menutup dan melarang suatu kegiatan atau bisnis dari perusahaan-perusahaan yang tidak mau menuruti aturan mereka. Dan penggunaan hijab adalah aturan yang cukup fatal apabila sampai dilanggar.

Sayang sekali festival film yang seharusnya jadi ajang para sineas film berbakat Iran harus terhenti karena adanya aturan ini. Polisi moral Iran memang dikenal sangat ketat dan tidak main-main. Mereka akan berpatroli untuk berburu orang-orang yang dianggap melanggar aturan moral salah satunya adalah tidak memakai hijab bagi perempuan.


Sumber Gambar

Mungkin lain kali para sineas film harus berhati-hati dalam membuat poster film ya. Jangan sampai membuat poster film yang dapat menuai kontroversi dan berakhir dengan kegagalan seperti festival yang satu ini. Harus terhenti usai adanya larangan dari pemerintah setempat. Sayang sekali harus merugi dan kesempatan pun hilang.

Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang walau kualitas filmnya tidak bagus-bagus banget, tapi masih bisa menonton film secara bebas.



Kalau menurut kalian gimana, apakah langkah yang diambil pemerintah Iran sudah tepat?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi