• Beranda
  • ...
  • Militer
  • China Kembali Melakukan Latihan Pengangkutan Pasukan Memakai Kapal Ferry Sipil

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
China Kembali Melakukan Latihan Pengangkutan Pasukan Memakai Kapal Ferry Sipil
Quote:


China kembali melatih kemampuan untuk mengangkut personel menggunakan kapal ferry sipil, ini bukan pertama kalinya Gan. China sudah memulai hal serupa sejak Juli 2021 dan yang terakhir Agustus 2022 lalu. Pada tulisan sebelumnya, kita sudah membahas operasi pengangkutan pasukan serta pendaratan amfibi yang dilakukan di sekitar Selat Taiwan pada 31 Agustus 2022. Waktu itu China memakai kapal ferry Bo Hai Heng Tong, sebuah ferry serbaguna berbobot 15.000 ton.

Sementara itu, pada akhir bulan Juli ini media China, yakni Global Timesmengatakan bahwa Angkatan Laut China kembali melakukan latihan prngangkutan personel lintas laut memakai kapal ferry ro-ro (roll on roll off). Tidak diketahui kapan tepatnya latihan itu dilakukan, tapi media China CCTV 7 melaporkan pada hari Minggu (23/07/2023) latihan itu mengambil tempat di Laut Bohai.

Dalam latihan ini melibatkan ratusan personel dan kendaraan militer, menurut laporan CCTV 7 berbagai jenis kendaraan militer, termasuk kendaraan taktis off-road, kendaraan tempur infanteri beroda, truk dan jip bersama dengan sejumlah besar pasukan, diangkut memakai kapal penumpang ro-ro bernama Chang Shan Dao selama latihan.

Kapal memiliki pintu rampa (ramp door) di haluan dan buritan yang memungkinkan kendaraan masuk dan keluar tanpa berbelok. Dari spesifikasi  Chang Shan Dao memiliki panjang 167,5 meter, lebar 25,2 meter dan berat 23.000 ton. Kapal ini pun punya bobot lebih besar dibandingkan kapal yang digunakan dalam latihan sebelumnya Gan.

Tidak diketahui berapa kapal ferry yang ikut dalam latihan ini, karena dalam laporannya, media China hanya menyebutkan satu kapal. Sementara itu para analisis pertahanan menyebutkan bahwa, latihan itu dipersiapkan untuk menginvasi Taiwan.

Quote:


Dengan jumlah kapal pendarat amfibi khusus yang terbatas, kapal ferry sipil dapat bergabung dengan misi transportasi laut dalam jumlah besar setelah jalur laut dan pelabuhan diamankan. Entah mengapa Angkatan Laut China malah memakai ferry sipil untuk operasi amfibi ? Apakah sebagai sebuah bentuk penyamaran atau mereka memang kekurangan kapal angkut ?

Tentu hal ini masih menjadi misteri yang menarik untuk dipelajari, seharusnya dengan dana yang dimiliki mereka sudah bisa membuat lebih banyak kapal sekelas LST dan LPD; dibandingkan membuat kapal ferry sipil yang lenih berisiko. Dari segi penggelaran saat operasi sebenarnya hingga kemampuan pertahanan dirinya cukup terbatas. Nyawa ribuan pasukan pun dipertaruhkan dalam operasi semacam ini.

Sementara untuk antisipasi operasi pendaratan amfibi dari China daratan, Taiwan dilaporkan telah bersiap untuk mengadakan latihan penembakan langsung selama lima hari, yang dimulai hari Senin (24/07/2023) sampai hari Jumat (28/07/2023). Latihan ini diberi nama latihan Han Kuang, yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

Taipei Timesmengatakan latihan ini dimulai sejak 1984, terdiri dari latihan tembakan langsung dan latihan perang terkomputerisasi, dan dimaksudkan untuk menguji kesiapan tempur negara dalam menghadapi kemungkinan invasi China. Dan menanggapi latihan yang digelar Taiwan, PLA (tentara China) baru-baru ini meningkatkan latihan reguler dan patroli di sekitar pulau itu, mengirimkan lebih banyak pesawat dan kapal, menurut otoritas pertahanan di Taiwan.



---------------------




Referensi Tulisan: Global Times& Taipei Times
Sumber Foto: sudah tertera
black.robo
gabener.edan
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.7K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread6.9KAnggota
Tampilkan semua post
TheTickAvatar border
TheTick
#21
Masalah penyerbuan ke Taiwan masih jauh panggang dari api.

Menggunakan Ferry adalah pilihan yg tidak keliru. Mengingat port terdekat dengan Taiwan adalah 2 port sipil. Sedangkan tepian lain banyak tebing terjal.

Dalam konsep Army RSO&I (Reception, Staging, Onward operation & Integration) memerlukan beberapa persiapan yg cukup complex. Memindahkan pasukan dan peralatan serta supply adalah hal yg tidak mudah. Salah satu alasan kenapa sampai dari dulu sampai sekarang PKC belum bisa memutuskan menyerang Taiwan adalah belum adanya formulasi jelas dalam troops and supply movements. Mengingat hanya 2 port sipil yg tersedia apalagi letak geografisnya sangat riskan jika mulut selat tertutup karena kapal berdesakan keluar selat.

1. Dari alasan ini saja diatas kertas China sudah tidak mungkin melakukan Blitzkrieg ke Taiwan.
2. Kondisi cuaca di Taiwan strait itu sangat ekstreem ditambahlagi arus bawah laut cukup kuat. Simpangan arus dingin Zhejiang-Fujian current dengan arus hangat Kuroshio. 4km Di muara pelabuhan Cina coastal port banyak terdapat titik titik up-welling kurang lebih 83 sumur.
(reff: NASA Ocean Data View 2018). Intinya akan mengurangi buoyancy jika ada kapal lewat. Sehingga dari port harus memutar 8km menghindari upwelling area.
3. Kontur China coastal di sepanjang selat Taiwan adalah Fyord terjal seperti di Dover Inggris yang menyulitkan serbuan Jerman ke pantai pantai selatan Inggris seputar Calais dan Dover dari daratan Eropa.
4. Sekalipun PLAN sudah mengadopsi Modern Navy tetapi secara nomenclature system masih Brown-water Navy. Walau sudah ada Liaoning, Shandong, Fujian masih belum dapat menyaingi US 7th fleet dalam real battle.
5. Air-lift juga sangat sulit mengingat PLAA harus memutar dan merebut Landasan di Kaoshiung Taiwan timur. Di sebelah Utarataiwan ada Japan/US di pos Kadena sebelah selatan ada US/Philiphina di Cagayan dan Camilo yg hanya berjarak 500km dari Kaoshiung. Dgn support AOR (Area of Responsibility) USPACOM (US Pacific Command).

Kesimpulan:
Serangan ke Taiwan bisa terjadi, tapi belum dapat dalam waktu dekat ini.
Latihan ini DIMAKSUDKAN untuk KONSUMSI rakyatnya sendiri dan merupakan bagian dari inward propaganda ala PKC.

Salam waras,
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.