Sumber Gambar

Di zaman sekarang, tak bisa dipungkiri bahwa penggunaan smartphone merupakan hal yang wajar dan sudah banyak digunakan di mana-mana. Ketergantungan manusia dengan smartphone menjadi hal umum yang banyak dilihat di mana-mana. Karena memang teknologi ini memudahkan pekerjaan manusia di berbagai hal dan kebutuhan.

Bahkan ketergantungan akan smartphone tidak hanya pada orang dewasa saja. Semua kalangan dari muda sampai tua semuanya memegang smartphone. Karena memang benda ini bisa digunakan oleh semua kalangan selama digunakan secara benar dan bijak. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Apalagi smartphone sekarang terdiri dari banyak harga.

Salah satu hal yang juga memiliki ketergantungan dengan smartphone adalah anak kecil. Karena masih memiliki pikiran yang simpel dan tidak terlalu memiliki banyak pekerjaan, biasanya anak kecil hanya memanfaatkan smartphone ini sebagai sumber hiburan. Biasanya untuk bermain game atau menonton video di beberapa platform.


Sumber Gambar

Sayangnya, penggunaan smartphone pada anak kerap kali membuat anak menjadi malas. Kecanduan akan smartphone membuat mereka lupa dengan kegiatan lainnya seperti belajar dan lainnya yang seharusnya menjadi prioritas. Hal ini sudah menjadi hal serius di mana smartphone perlahan mulai mengganggu proses belajar anak.

Hingga UNESCO membuat usulan di mana siswa yang berada di sekolah tidak diperbolehkan membawa smartphone. Mereka bahkan mengajak semua pemerintah di semua negara di dunia untuk membuat larangan ini supaya konsentrasi belajar anak tidak terganggu dengan adanya smartphone. Jadi siswa bisa lebih fokus menyerap pelajaran yang diberikan guru.

UNESCO menuduh negara-negara di dunia tidak bertanggung jawab terhadap pengenalan smartphone ke anak-anak. Di mana negara tidak memberikan aturan dan kontrol khusus ke pada anak. Seakan anak-anak dibiarkan begitu saja menggunakan smartphone. Dan upaya-upaya negara dalam mengatur penggunaan smartphone pada anak sangatlah minim.


Sumber Gambar

Menurut UNESCO, pemerintah harus terlibat dalam pengaturan penggunaan smartphone pada anak. Revolusi digital memang menjadi hal yang bagus, tapi memiliki pengaruh krusial kepada anak yang membuat kita sebagai orang dewasa harus memberikan pemahaman yang benar pada anak. Anak juga harus dibiasakan hidup tanpa smartphone.

Padahal jika kita pikir lagi, adanya smartphone dan teknologi lainnya memiliki potensi besar dalam mempermudah jalannya belajar mengajar. Bisa digunakan untuk memberi pengajaran yang lebih menarik dan interaktif. Tapi UNSECO menyayangkan di mana upaya tersebut dinilai belum maksimal dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Sehingga bukannya untuk belajar, anak malah lebih fokus menggunakan smartphone untuk hal lain seperti menggunakan fitur hiburan. Entah untuk main game atau nonton kartun. Jelas bila digunakan di lingkungan sekolah, hal ini dapat merusak konsentrasi siswa di dalam kelas. Bahkan dapat mempengaruhi sifat dari si anak tersebut.


Sumber Gambar

Ya, TS sendiri salah satu orang yang saat sekolah dulu dilarang membawa handphone. Bukan dilarang sekolah, tapi memang dilarang membawa handphone oleh orang tua. Alasannya sama seperti yang diungkapkan UNICEF. Jadi sebelum UNICEF, orang tua TS sudah lebih dulu menerapkan aturan ini. Selain itu, orang tua TS juga takut handphone-nya hilang.

Tapi semoga ada solusi lain selain memberikan larangan. Selama ada potensi manfaat yang bisa diambil, kenapa tidak memaksimalkannya saja? Tinggal negara-negaranya saja yang mengumpulkan niat lebih untuk mempersiapkan program-program untuk memanfaatkan teknologi yang harusnya bisa bermanfaat ini.



Nah gimana? Apakah kalian setuju jika siswa dilarang membawa smartphone ke kelas?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi