Ada yang menarik terkait jual beli alutsista yang dilakukan oleh Israel Gan, beberapa pembeli alutsista mereka terkadang meminta untuk merahasiakan identitasnya. Biasanya dalam jual beli alutsista, negara penjual akan mengumumkan senjata apa yang dibeli, nilai kontrak sampai menyebutkan identitas pembelinya.

Tapi, baru-baru ini Israel kembali merahasiakan identitas pembeli sistem senjata buatannya, menurut laporan Army Recognition; baru-baru ini israel telah sepakat untuk menjual sistem peluncur roket PULS (Precise and Universal Launching Systems). Pada 18 Juli, Elbit Sytems sekaku pihak manufaktur mengumumkan kontrak senilai US$150 juta dari kostumer internasional. Tapi Elbit tidak menyebutkan identitas si pembeli.

Sistem PULS sendiri merupakan jenis MLRS (Multiple Launch Rocket System), mampu menembakkan amunusi konvensional (tanpa pemandu) serta amunisi berpemandu, sistem ini juga dipersiapkan untuk bisa meluncurkan drone kamikaze (loitering munition). PULS digadang dapat meluncurkan SkyStriker, merupakan loitering munition buatan Elbit Sytems. Untuk meluncurkan drone kamikaze, Elbit telah menyiapkan canister-launched(tabung peluncur).



Sistem PULS ini juga punya desain modular Gan, bisa dipasang pada kendaraan beroda rantai atau beroda ban, tergantung selera pembeli. Yang menarik lagi dari PULS adalah, sistem ini bisa menembakkan amunisi roket yang ada di pasaran saat ini.

PULS dibekali dua pod peluncur, yang masing-masing dirancang untuk jenis roket tertentu. Jika memakai amunisi Accular 122 mm, bisa menampung 18 roket dengan jarak tembak 35km. Jika memakai Accular 160 mm, bisa menampung 10 roket dengan jarak tembak 40 km. Jika memakai amunisi EXTRA, bisa meluncurkan 4 roket, dengan jarak tembak 150 km. Sementara jika memakai Predator Hawk, hanya bisa menembakkan 2 roket tapi jarak tembaknya tembus 300 km. Sebagai tambahan, amunisi yang dimaksud juga dirancang oleh Elbit Systems.

Sejauh ini, Elbit telah mengirim PULS ke Maroko pada Mei 2023 lalu, sementara itu pada 2 Maret 2023, Denmark memesan dua baterai PULS lengkap dengan satu paket amunisinya. Pada 3 April 2023, giliran Belanda yang memesan PULS dalam jumlah yang dirahasiakan.



Munculnya pesanan baru kemungkinan datang dari anggota NATO yang lain atau bisa jadi dari Sultan dari Timur Tengah yang telah memperbaiki hubungannya dengan Israel. Di sisi lain pesanan yang datang dari anggota NATO menunjukkan bahwa, PULS punya potensi besar di segmen MLRS. Dan bisa jadi alternatif, selain MLRS buatan AS. Sementara itu, masifnya penggunaan MLRS dalam perang Rusia-Ukraina juga membuat permintaan akan MLRS meningkat. Selain Israel, Korea Selatan dan AS adalah negara lain yang kebanjiran order MLRS.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera