Lagi dan lagi, setelah beberapa waktu lalu media sosial sempat dihebohkan dengan aksi tidak terpuji dari oknum mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat sampai diusir dari tempat Kuliah Kerja Nyata alias KKN, kali ini kejadian tersebut terulang kembali dengan mahasiswa dari universitas yang berbeda yaitu Universitas Mataram alias UNRAM.

Seorang mahasiswi berinisial NWAP, tengah menjadi sorotan publik setelah videonya mengatai wanita desa Kayangan tempatnya melaksanakan KKN dengan sebutan yang kurang pantas.

Diketahui dari video yang beredar di media sosial, NWAP bersama dengan seorang temannya menyebutkan bahwa dia sedang membuat mie dan ditelpon oleh seseorang yang diduga aparatur desa untuk datang ke lokasi acara sebelum acara dimulai. Namun, NWAP mengeluh susahnya menjadi kembang desa, karena di desa Kayangan tidak ada gadis yang cantik.

Sontak saja statement NWAP tersebut membuat masyarakat geram sehingga menuntut NWAP klarifikasi minta maaf dan mengusir mahasiswi asal UNRAM itu dari desa Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Kejadian ini menambah panjang kisah dan cerita buruk mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) belakangan ini GanSis.

Tidak sedikit warganet yang menyoroti ulah para oknum mahasiswa yang membuat malu kampusnya sendiri dan menggiring publik untuk memberikan penilaian serta pandangan negatif kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN dengan serius dan sesuai aturan.

Netizen juga sangat menyayangkan aksi para oknum mahasiswa yang sedikit-sedikit membuat konten dan konten yang dibuat pun tidak menceritakan diri mereka sebagai seseorang yang memiliki sopan santun serta pendidikan tinggi sehingga menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.

Bahkan tidak sedikit warganet yang menganggap aksi-aksi tidak terpuji yang semacam ini tengah menjadi trend di tengah mahasiswa. Penilaian tersebut muncul karena belakangan ini memang cukup banyak aksi dan kejadian serupa yang viral di media sosial.

Maraknya fenomena mahasiswa diusir dari tempat KKN karena kurang sopan santun dan bertindak semaunya sendiri, tentu ini menjadi pembelajaran bagi kita semua GanSis.

Memahami pentingnya menjaga adab dan sopan santun sebagai pribahasa dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, tentu kita sebagai manusia yang memiliki akal, pikiran, serta perasaan, harus mulai kembali menyeimbangkan antara sikap dan perbuatan dengan norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat.

Sebagai seseorang yang berpendidikan tinggi dan hampir menyandang gelar sarjana, tentu sudah sepatutnya mahasiswa menunjukkan kelas mereka sebagai seorang terpelajar, karena seseorang yang terpelajar tidak akan pernah berbicara sembarangan dan bersikap semaunya sendiri tidak sesuai dengan aturan karena hal tersebut dapat menjatuhkan harga diri mereka sendiri sebagai seseorang yang terpelajar.

Bagaimana Agan dan Sista menanggapi banyaknya kejadian yang semacam ini?
Silakan berikan pendapat kalian disini.