Sumber Gambar

Rel kereta merupakan salah satu tempat yang layak untuk kita hindari. Karena lokasi ini sendiri seharusnya menjadi tempat yang steril dari aktivitas warga. Apalagi rel kereta yang masih aktif, kereta bisa datang kapan saja tanpa kita duga dan membahayakan keselamatan kita. Dari sini kita harus sadar akan keselamatan kita sendiri.

Palang kereta menjadi salah satu fasilitas di jalan-jalan yang umumnya dilewati rel kereta. Biasanya sebuah palang kereta akan berbunyi ketika ada kereta yang hendak lewat, setelah itu pintu akan tertutup sehingga tidak ada kendaraan yang tidak boleh melaju selama palang tertutup. Bahkan ada satu orang yang bertugas menjaga palang.

Hal ini tentu dilakukan demi keamanan dan keselamatan para pengguna jalan pula. Dalam waktu beberapa saat sebelum kereta melintas, tentu area rel harus steril dari kendaraan apapun. Tidak ada yang boleh berada di kawasan rel kereta pada saat transportasi itu melaju. Dan semua orang wajib mematuhi aturan tersebut demi keselamatan bersama.


Sumber Gambar

Sayangnya, di Indonesia masih banyak orang yang tidak mematuhi aturan ini. Penyebabnya adalah tidak sabar dan terburu-buru. Seperti yang terjadi di Matraman, Jakarta Timur. Seorang pria tewas tersambar kereta di palang pintu stasiun Pondok Jati, Jalan Kayu Manis Barat. Kejadian ini terjadi pada Jum’at lalu pada pukul 04.45 WIB. Saat pagi subuh.

Pria ini tewas tertabrak kereta dari Jatinegara menuju Pasar Senen. Namun ada yang aneh dari kejadian tertabraknya pria ini. Di mana dalam rekaman CCTV, si korban yang berinisial L tertangkap kamera mengangkat palang pintu kereta yang sudah tertutup. Kemudian tanpa ragu ia menerobios jalur rel kereta dan akhirnya malah tertabrak kereta hingga tewas.

Beberapa petugas sempat melihat kejadian tersebut. Mereka menceritakan saat itu palang pintu sudah turun dan suara sirine juga sudah berbunyi dengan nyaringnya. Tapi pemotor itu dengan berani malah mengangkat kembali palang pintu kemudian memaksa untuk lewat. Padahal sudah diteriaki petugas bahwa akan ada kereta yang lewat, tapi pemotor itu malah ngeyel dan tetap lewat.


Sumber Gambar

Tidak perlu sampai diteriaki. Seharusnya dengan mendengar sirine dan melihat palang menutup pun sudah tahu kalau situasi tidak memungkinkan untuk lewat. Kereta akan tiba beberapa saat lagi. Tapi pemotor berinisial L malah membuka paksa palang pintu dan berakhir tragis usai dicium kereta hingga meregang nyawa di lokasi kejadian.

Palang kereta berfungsi untuk melindungi kita, supaya kita tidak tetap melaju dan tetap berada di jarak aman dari jalur kereta melintas. Sayangnya, beberapa orang merasa tidak ingin dilindungi. Sebagian orang berpikir masih ada waktu untuk melintas sebelum kereta lewat. Tapi nahasnya, mereka malah kehilangan waktu selamanya.


Sumber Gambar

Lebih baik kehilangan waktu 1-5 menit daripada kehilangan waktu selamanya. Mungkin banyak orang yang mengeluhkan betapa lamanya palang pintu tertutup. Tapi sekali lagi, keselamatan kita lebih penting. Semua itu demi kebaikan kita juga, jadi turuti saja. Sudah banyak kejadian seperti ini, dan seharusnya banyak orang juga yang belajar.

Sangat tidak worth it bertaruh nyawa demi 1-2 menit lebih cepat. Sayang sekali, rupanya masyarakat tidak banyak belajar dari kejadian sebelumnya. Bahkan yang satu ini sampai nekat membuka palang pintu sendiri.



Jadi menurut kalian, apakah wajar mengangkat palang pintu karena alasan palang pintunya kelamaan? Menurut TS sih tidak ya.

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi