Ane termasuk yang kecewa saat Maldini dilepas. Menurut ane Milan kembali pada kebiasaan lama yang ga bisa menghargai legend-nya sendiri. Hal seperti ini sudah berulang kali diulang seperti ga pernah belajar dari pengalaman.

Dalam pikiran ane, bagaimana ceritanya pemain yang dari junior sampai akhirnya pensiun di Milan ga bisa dapat sent off yang proper. Bagaimana ceritanya pemain yang ga dihargai oleh supporter dan klubnya sendiri masih mau balik untuk angkat klub dari keterpurukan hanya untuk dipecat setelah beri scudetto ke-19.

Ane juga tetap ga bisa respek dengan curva sud yang seakan tutup mata dengan pencapaian Maldini baik di lapangan dan di luar lapangan. Ga habis pikir curva sud lebih milih jaga gengsi ketimbang mengakui individu yang hidupnya hanya untuk Milan dan bukan cari duit di Milan (ops).

Ane merasa wajar kalau Maldini minta kendali sesuai job desc-nya. Ane dah curiga kalau Cardinale ingin tarik kendali Maldini sejak hanya kasih budget transfer yang menggelikan. Terbukti setelah lepas Maldini, budget diangkat dan gercep transfer kanan-kiri yang gw asumsikan dari list Maldini-Massara juga. Apakah ada konspirasi Cardinale-Pioli untuk menyingkirkan Maldini-Massara? cuma mereka yang tahu.

Di sisi lain, gw mengapresiasi pergerakan transfer Milan yang efektif. Tonali adalah pengorbanan yang diperlukan. Gw bukannya ga sedih Tonali pergi, dia itu calon Bandiera Milan. Sudah lama kita ga punya bandiera yang worthy. Tapi gw paham dunia sepakbola sekarang ga seperti dulu. Sudah ga ada one man club macam Totti dan Maldini. Sekarang loyalitas hanya diukur dari simbiosis mutualisme klub-pemain.

Gw ga tutup mata kalau gaya manajemen Maldini dan Cardinale berbeda. Maldini ingin bangun fondasi yang kuat yang butuh waktu (di mata gw ini yang paling ideal), mungkin seperti Juve dan MU dulu. Sementara Cardinale lebih opportunis melihat kesempatan bangun tim dengan mengorbankan pemain yang punya harga mahal sebagai seed capital. Ga ada yang salah dari 2 pendekatan ini, kita sebagai suporter tinggal lihat hasilnya diakhir musim ini.

Namun setidaknya gw cukup nyaman melihat apa yang dilakukan Cardinale bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk memajukan Milan walau caranya berbeda dengan Maldini

Paling ga sampai saat ini....