Sumber Gambar

Pernikahan merupakan hal yang umum bagi manusia. Biasa dalam menikah, ada macam-macam perayaan yang dilakukan. Baik sebelum atau pun sesudah ijab kabul. Hal ini merupakan hal yang wajar ada di Indonesia yang kita tahu masih kental akan budaya dan adat istiadat dari masing-masing daerah. Termasuk dalam hal pernikahan, tentu ada adatnya tersendiri.

Adanya adat dan budaya ini tentu sudah seharusnya kita jaga. Tidak hanya dijaga, tapi juga dilestarikan dan dijunjung tinggi. Sebagai identitas budaya yang menggambarkan kita sebagai masyarakat yang berbudaya. Apalagi Indonesia memiliki banyak sekali suku dan budaya yang bisa kita temukan, dan semua itu sangat berpengaruh dalam adat pernikahan.

Inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Seekor hewan tidak perlu menikah dan mengikat janji suci sebelum kimpoi sampai beranak-pinak. Tidak seperti manusia yang harus mengikat janji suci untuk bersama selamanya sebagai seorang pasangan. Meski baru-baru ini sempat ada hewan yang dinikahkan layaknya manusia dan sempat viral pula.


Sumber Gambar

Pernikahan hewan yang viral itu sendiri adalah pernikahan dua ekor anjing. Pernikahan anjing yang dilakukan di PIK itu sempat menjadi perbincangan usai diketahui memiliki perayaan yang sangat mewah dan bahkan menghabiskan dana yang tidak sedikit. Sayangnya, baru-baru ini pernikahan anjing itu malah menuai kritik dari beberapa orang.

Karena ada banyak yang menganggap kalau pernikahan itu melecehkan adat Jawa. Karena kalau kita perhatikan lagi, kelihatan memang kalau pernikahan anjing itu memakai atribut dan hiasan-hiasan yang cukup identik dengan budaya Jawa. Sehingga mungkin beberapa orang dari suku Jawa merasa tersinggung dengan adanya pernikahan seperti ini.

Masalah kembali bertambah di saat ada juga yang menyebut kalau mereka juga sudah mempermainkan ajaran agama Katolik. Karena dalam pernikahan itu juga ada prosesi pemberkatan seperti di agama Katolik. Namun mereka menegaskan bahwa hal ini disalahartikan karena yang mereka lakukan adalah pet blessing. Bukan pemberkatan seperti manusia. Meski begitu mereka tetap meminta maaf pada keuskupan agung Jakarta dan seluruh umat Katolik di Indonesia.


Sumber Gambar

Nena dan Valen selaku pemilik kedua anjing tersebut juga meminta maaf kepada orang-orang Jawa yang merasa tidak nyaman budayanya digunakan untuk pernikahan Anjing. Bahkan Valen sendiri mengaku bahwa dia adalah orang Jawa atau lebih tepatnya Yogyakarta. Jadi tidak mungkin bila ia melakukan ini untuk melecehkan budaya tanah kelahirannya sendiri.

Sebelumnya memang Dinas Kebudayaan Daerah Istmewa Yogyakarta sempat memberikan komentarnya mengenai pernikahan dua anjing tersebut. Mereka menyebut bahwa mereka menyayangkan dan tidak setuju
dengan pernikahan Jojo dan Luna yang viral di sosial media itu. Dan hampir banyak orang lainnya sependapat dengan Disbud DIY ini.


Sumber Gambar

Bahkan bukan hanya kontroversi, kabarnya Nena dan Valen juga sempat mendapatkan somasi dari beberapa pihak akibat pernikahan anjingnya yang viral ke sosial media. Tentunya dengan pengalaman ini akan menjadi pelajaran untuk kita semua. Untuk tidak sembarangan dalam memakai budaya dan identitas suatu suku dan budaya tertentu.

Sayang sekali pernikahan ini harus berakhir dengan kecaman berbagai pihak. Mengingat dalam menggelar pernikahan ini, mereka sampai menghabiskan budget 200 juta. Angka yang fantastis untuk pernikahan dua ekor anjing yang rasanya tidak terlalu penting juga untuk dilakukan. Tapi ya mungkin untuk mereka berdua penting kali ya.



Jadi gimana menurut kalian? Apakah pernikahan ini bisa disebut mencemarkan nama budaya Jawa?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi