Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

firman2030Avatar border
TS
firman2030
Bisakah Negeri Ini Melegalisasi Pernikahan LGBT?
Hampir tiap hari di media sosial perdebatan masalah gay dan lesbian menjadi perbincangan yang menarik, tidak hanya pro dan kontra yang menyertainya di ikuti fakta-fakta sebenarnya dari prilaku orang merasa suci di negara religius yang munafik ini. Orang makan babi saja buat mereka lebih menjijikkan dibanding orang korupsi makan uang rakyat, gak sedikit uang jamaah di embat untuk memenuhi syahwat kenikmatan duniawi, korban umroh bodong, korupsi kitab suci dan infaq² yang dikumpulkan dengan menjual agama dan nama tuhan.

Krisis kepercayaan kepada agama nyaris diambang pintu, berita-berita warga arab saudi yang mulai jadi atheis dan agnostik menginspirasi betapa agama jadi rapuh ketika menghadapi materialisme dan study kritis tentang kesempurnaan agama terus saja di diskusikan, kebebasan informasi dan ilmu pengetahuan turut membuka celah kebobrokan dan sisi gelap agama, apakah ini kesalahan agamanya atau kesalahan penganutnya? Kesalahan menafsirkan atau memang kita masuk kepada krisis kepercayaan karena mudah ditemukan orang-orang yang menyalahgunakan agama untuk kepentingan apa saja.

Perlukah negara melegalkan pernikahan sesama jenis karena energi habis untuk meributkan pasangan yang tertipu karena diantara mereka ada yang gay dan lesbian, belum lagi pro kontra poligami yang berbuntut kejadian bila lelaki dibiasakan untuk beristri banyak ternyata ia belum puas berujung mencoba jadi homo.

Bila orang makan babi begitu mengerikan maka para koruptor dan penipu infaq umat akan berlindung dengan dalih yang haram itu makan babi bukan makan uang rakyat.

Bila zina sudah terjadi dimana-mana maka para peziina akan berdalih, makan babi lebih haram dari berzinah. Itulah kenapa agama dituntut menjawab persoalan bukan malah menambah persoalan.

Yang kita lihat tiap hari ustadz dan ulama menjadi penjaga moral umat mendidik menceramahi bahkan memaki pelaku zina dan maksiat tapi tidak sampai disitu kita lihat pula agama jadi kendaraan politisi meraup suara, mematikan lawan politik dan menjual kesucian agama, semua sudah hancur lebur, mari kita bertanya untuk menghentikan perdebatan LGBT haruskah negeri ini melegalisasi pernikahan mereka?
Diubah oleh firman2030 23-07-2023 02:32
viniest
suromenggolo
TryItFirst
TryItFirst dan 14 lainnya memberi reputasi
-11
1.1K
151
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Tampilkan semua post
gesundheitAvatar border
gesundheit
#4
No. Liat aja negara barat sekarang, full of degeneracy. Bahkan udah banyak dari mereka yang sadar kalo selama ini toleransi yang berlebihan itu salah, tapi udah terlambat.

Kaum "woke" udah mulai mengincar anak-anak, menyebarkan pemahamannya kepada anak kecil karena mereka sadar 90% dari mereka tidak bisa bereproduksi secara seksual. Para orangtua sudah mulai gerah dengan sistem pendidikan yang terkesan membiarkan "grooming" terjadi di lingkungan sekolah.

Belum lagi konflik tolol antara kaum feminis vs trans. Belum lagi kebijakan inklusifitas yang malah membatasi peluang bagi mereka yang benar-benar memiliki skill. Belum lagi gerakan kriminalisasi massal kepada orang-orang yang tidak setuju atau tidak mendukung agenda "woke" dengan label-label seperti transphobic, fatphobic, bigot, dan sejenisnya. Padahal kaun "woke" itu kaum yang paling sering teriak toleransi/hargai perbedaan, tapi malah alergi sama orang yang berbeda pandangan dengan mereka.

emoticon-Cool
Diubah oleh gesundheit 23-07-2023 02:05
saoyuan
gomamon.
raptordeltadunn
raptordeltadunn dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.