Miris, publik di media sosial tengah dihebohkan dengan kabar pemberitaan terkait pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pelatih paskibraka yang juga berprofesi sebagai Kepala Sekolah.

MHD alias Martin Hadi Susanto (37 tahun), merupakan seorang pria yang telah ditangkap Polisi karena diduga melakukan pemerkosaan terhadap 13 pelajar dan alumni SMK di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Martin Hadi Susanto sendiri merupakan seorang pelatih pasukan Paskibraka yang juga berprofesi sebagai seorang Kepala SD Negeri, dirinya ditangkap oleh Kepolisian Muara Enim setelah ada salah satu korban yang melaporkan aksi bejat pelaku dengan berbagai macam motif serta ancaman.

Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak Kepolisian dan beredar di media sosial, pelaku telah melakukan aksi bejatnya sejak tahun 2019 sampai dengan 2022 lalu. Pelaku Martin Hadi Susanto melakukan aksi bejat tersebut di asrama SMK yang berlokasi di Gelumbang, Muara Enim.

Adapun modus pelaku menjerat korban yaitu dengan iming-iming akan memasukkan mereka menjadi TNI, dengan syarat harus mengirimkan foto alat vital untuk mengetahui bahwa alat vital para korban ini dalam keadaan baik.

Tergiur dengan iming-iming akan dijadikan sebagai TNI, korban yang mengirimkan foto tanpa busana pun akhirnya terpaksa menuruti kemauan untuk menyodomi pelaku. Martin Hadi Susanto mengancam akan menyebarkan foto tanpa busana tersebut jika korban tidak menuruti permintaannya.

Dilansir dari akun Instagram @ctd.insider, diketahui fakta bahwa ternyata korban bukan hanya satu orang yang berstatus sebagai terlapor, melainkan berjumlah 13 orang yang masih berstatus sebagai pelajar maupun alumni di SMK Muara Enim.

Adapun saat ini pelaku telah diamankan di Polres Muara Enim untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dengan dijatuhi hukuman penjara 15 tahun dan denda 15 milyar rupiah dengan hukuman tambahan karena pelaku merupakan seseorang dengan profesi pengajar atau pendidik.

Viralnya kejadian ini pun membuat warganet heboh memberikan berbagai komentar tanggapan di media sosial.
Tidak sedikit netizen yang merasa khawatir melihat banyaknya kasus pencabulan, pemerkosaan, dan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya tidak melakukan aksi bejat tersebut karena bisa dikatakan sebagai panutan oleh anak-anak dengan statusnya sebagai pendidik di sekolah atau madrasah dan lain sebagainya.

Berkaca dari adanya kejadian ini tentu Agan dan Sista yang berstatus sebagai orang tua murid tentu harus lebih waspada dan aware terhadap nasib anak-anak kalian melihat memang aksi bejat yang semacam ini dapat dilakukan oleh siapapun dan dimana pun.

Mungkin Agan dan Sista tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa seorang guru atau kepala sekolah bisa melakukan aksi bejat semacam ini. Tapi pada faktanya ada pemberitaan yang membuat kita sadar bahwa memang kita tidak bisa untuk seratus persen percaya kepada semua orang karena memang tidak ada orang yang benar-benar seratus persen bisa untuk dipercaya.

Membekali anak-anak dengan edukasi seks dan ilmu agama, nampaknya menjadi salah satu kunci untuk mencegah agar mereka tidak menjadi korban atau pelaku kejahatan terutama terkait pelecehan seksual atau penyimpangan seksual yang semacam ini.

Mudah-mudahan kita semua dihindarkan dari tindak kejahatan keji yang semacam ini begitupun dengan anak-anak atau orang sekitar kita GanSis.