Sedari kecil, kita pasti pernah mengamati ikan mas sebagai ikan aquarium yang indah untuk dijadikan binatang peliharaan. Ikan mas juga memiliki harga yang murah untuk dibeli oleh seseorang sehingga ikan ini sering menjadi opsi menarik bagi seseorang yang ingin memiliki binatang peliharaan. Tanpa disadari akses untuk mendapatkan ikan ini terbilang cukup mudah. Di berbagai toko aquascape, gansis pasti dapat menemui ikan ini dengan mudah. Jadi ikan mas merupakan ikan hias yang bisa dinikmati semua orang.

Kendati demikian, dibalik indah dan tak berbahayanya ikan mas. Ikan ini justru dapat menjadi monster di alam liar dan berpotensi sebagai hewan invasif jika berkembang biak. Jika ikan mas di lepaskan di suatu danau. Besar kemungkinan ikan ini akan merusak keseimbangan ekosistem dengan menghancurkan jaring-jaring makanan yang sudah ada. Ikan ini akan dengan mudahnya memakan organisme kecil yang ada di depan wajahnya sehingga lama kelamaan akan bertubuh besar dan mulai menghancurkan dinamika ekosistem. Penasaran bagaimana mekanismenya, mari kita amati pada thread kali ini!

Dibalik indah dan ramahnya ikan mas, ikan ini dapat menjadi malapetaka dan harus segera dihabiskan bila tak sengaja terlepas dan berkembang biak di alam liar. Di Amerika Serikat misalnya, telah hadir kegiatan berburu ikan mas di alam liar untuk menyelamatkan ekosistem akibat ancaman dari keberadaan mereka. Ikan mas dapat berubah menjadi ikan invasif yang akan menghancurkan satu kesatuan ekosistem danau bila ikan ini dilepaskan ke tempat yang bukan merupakan habitat aslinya.

Ikan ini menjadi sangat berbahaya karena reproduksi ikan ini relatif cepat kemudian ikan ini dapat bertumbuh besar dengan cepat dalam ekosistem danau yang kaya akan sumber makanan. Bila ikan ini dibiarkan berkeliaran maka cepat atau lambat keanekaragaman hayati danau berkurang drastis dan menyebabkan ikan ini mendominasi. Jika hal tersebut sudah terjadi maka satu-satunya cara menyelamatkan ekosistem danau adalah dengan cara menghabiskan ikan ini di alam liar.



Selama 40 tahun terakhir, peperangan yang dilakukan Masyarakat Canada & Amerika Serikat vs Ikan Mas belum membuahkan hasil. Sejak tahun 1980 ikan ini diprediksi masuk ke perairan Benua Amerika dan mulai menjadi spesies berbahaya yang mengancam keanekaragaman ekosistem. Bagaimana tidak mengancam, binatang ini akan terus menerus makan apapun yang ada didepannya dan mulai menghasilkan kotoran dengan cepat yang menyebabkan turbiditas air meningkat. Ketika turbiditas air meningkat maka produktivitas primer berkurang yang berimbas pada hancurnya struktur rantai makanan yang sudah ada.

Pada tahun 1979, Amerika Serikat mendapati laporan penangkapan ikan mas sebesar 0 kg saja di seluruh perairan. Namun pada tahun 1997 hasil tangkapan ikan mas meningkat menjadi 4.989 kg yang sungguh meresahkan karena membuat hasil tangkapan spesies ikan air tawar lainnya berkurang. Kemudian di tahun 2009 hasil tangkapan ikan mas meningkat eksponensial secara mengerikan yakni mencapai 41.276 kg di seluruh perairan Amerika Serikat. Hal ini telah menunjukkan bahwa kekalahan masyarakat Amerika dalam mempertahankan ekosistem sudah semakin dekat.



Sayangnya upaya yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat dan Canada dalam mengantisipasi meledaknya populasi ikan mas di alam liar benar-benar belum menyelesaikan permasalahan tersebut. Akibatnya ikan mas menimbulkan berbagai ancaman berbahaya bagi para nelayan dan ekosistem sekitar. Baru-baru ini misalnya, di negara Perancis seseorang nelayan bernama Andy Hackett mendapati hasi tangkapan berupa ikan mas gigantisme yang berbobot 32 kg. Penemuan ikan mas gigantisme ini sudah jelas menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan ekosistem akibat lepasnya ikan mas ke alam liar.



Adapun upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi hal tersebut ialah 1) tidak melepaskan ikan mas aquarium lagi ke alam liar, 2) memanfaatkan ikan mas sebagai bahan makanan dan produk-produk olahan, 3) ikut serta menangkap ikan mas di alam liar melebihi MSY (maximum sustainable yield) agar populasi ikan ini cepat habis, dan 4) mencegah terjadinya spill-over-effectpada ikan mas dengan menyediakan predator baru yang spesifik memangsa ikan mas di alam liar. Berbagai cara di atas merupakan cara paling aman yang dapat dilakukan orang-orang untuk mengurangi populasi ikan mas yang telah merusak perairan. Beruntungnya di perairan Indonesia sendiri justru tidak terjadi hal demikian, karena ketatnya persaingan di daerah tropis yang memiliki keanekaragaman biota tinggi.

Itu dia dampak negatif dari lepasnya ikan mas ke alam liar yang bukan merupakan habitat aslinya. Ikan yang dulunya menjadi ikan hias menarik dan menakjubkan, kini berubah menjadi malapetaka yang harus segera dibasmi. Ikan ini juga memiliki reproduksi yang relatif cepat menyebabkan ikan ini sulit sekali dikontrol populasinya. Bahkan berbagai cara-cara kreatif yang dilakukan negara barat untuk mengatasi meledaknya populasi ikan hias ini belum membuahkan hasil.