Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Orangtua Menolak Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Dikembalikan dengan Dicicil


Editor: Muhamad Syahrial KOMPAS.com - Uang tabungan murid di sejumlah SD di Pangandaran, Jawa Barat, rencananya akan dikembalikan dengan cara dicicil. Akan tetapi, tak semua orangtua murid setuju dengan cara pengembalian uang tabungan anaknya itu.

Ada orangtua murid yang meminta uang tabungan anaknya dikembalikan secara tunai atau kontan, salah satunya Widiansyah, orangtua salah satu murid yang baru lulus dari SDN 2 Kondangjajar. Widiansyah mengatakan, uang tabungan anaknya sebanyak Rp 45 juta belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Dia pun berharap, uang itu bisa dikembalikan sepenuhnya secara tunai.

"Katanya, uang yang cair di SD Negeri 2 Kondangjajar itu baru ada sekitar Rp 20 juta lebih, dan uang itu untuk dibagikan ke 17 orangtua murid," kata Widiansyah, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (7/7/2023).

Padahal, dia membeberkan, uang tabungan murid yang baru lulus dan belum dikembalikan pihak sekolah totalnya mencapai sekitar Rp 112 juta. Jumlah tersebut, Widiansyah menjelaskan, belum termasuk total uang tabungan murid yang lulus tahun 2022 dan 2021.

"Kalau saya yang uang tabungannya Rp 45 juta, katanya mau kebagian Rp 2,5 juta, tapi saya akan tegas menolak," ujar Widiansyah.

Meski begitu, dia mengaku tak tahu sikap orangtua murid lainnya terhadap rencana pencicilan pengembalian uang tabungan tersebut.

"Rencana diberikan uang seperti mencicil itu, katanya nanti sambil dibagikan ijazah," tandasnya.

Solusi pengembalian Sebelumnya, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menilai, ada dua cara pengembalian uang tabungan murid yang dipinjam oleh sejumlah guru SD di Pangandaran.

"Solusinya ada dua. Pertama, mereka harus mengembalikan uang tabungan murid itu. Kalau pun dicicil, harus sampai akhir tahun ini selesai," ucap Jeje.

Kalau para guru itu tak bisa membayar utangnya, dia melanjutkan, mereka harus menyerahkan asetnya yang senilai dengan utangnya.

"Itu yang sedang kami sinkronisasikan," ungkapnya.

Selanjutnya, dia menerangkan, tim khusus akan berkoordinasi dengan pihak koperasi dalam waktu dekat untuk upaya pengembalian uang tabungan itu.

"Nanti hasilnya seperti apa dan bagaimana. Guru-guru yang punya utang ke koperasi tentu menjadi kewajiban koperasi. Apakah mau menjual aset dan sebagainya. Itu yang sekarang sedang dilakukan," ucap Jeje.

Nantinya, dia membeberkan, dia dan tim khusus akan terus berkoordinasi setiap 7 atau 10 hari untuk mengetahui perkembangan persoalan tersebut.

"Tentu, berkoordinasi berkaitan dengan hasil mereka (tim khusus) dan sebagainya seperti apa," pungkasnya.

kompas.com
areszzjay
jiresh
vizum78
vizum78 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.5K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Tampilkan semua post
pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
#2
Apa ada jaminan klw gak viral lagi cicilannya tetap berlanjut?
steven.thereds
vk4501h
vizum78
vizum78 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.