Trend Pemain Abroad.

Ane mau menghilight beberapa hal terkait pemain indo yang dilabeli wonderkid. Trend wonderkid di indo memang kadang suka jadi blunder buat pemain itu sendiri buat ga bisa terlalu perform karena banyak tekanan, contoh mungkin Egy dan Witan yang degrade setelah bailik ke Indonesia. Kasus Egy mungkin karena kaki kacanya, yang sering cidera. Kasus Witan mungkin karena gagal ngebobol gawang Thai yang udah kosong melompong, setelahnya ane catat tingkat pedenya nurun drastis dan sentuhannya udah ga kayak dulu lagi.

Wonderkid yang main abroad bisa jadi panutan bagi pemain2 muda kita nantinya (pemain u-17). Daridulu, belum ada pemain abroad yang bener2 bisa jadi panutan, kalau ada yang benar-benar sukses di negeri orang, mungkin kita hanya bisa menyebut Bepe dan Elie Aiboy saja. Jika trend pemain abroad yang setidaknya bisa lama berkarir di luaran sana dan sukses. Ane yakin bocil2 FF sekarang pasti banyak terinspirasi dan punya daya juang tinggi untuk bertahan di luar sana berkaca pada kakak-kakaknya, sungguh sangat disayangkan, dengan berbagai macam alasan. Pemain indo cenderung tidak tahan terlalu lama di negeri orang.

Semoga Marselino, Arhan, juga Asnawi bisa tetap bertahan jadi tonggak dan acuan masa depan bagi pemain muda kita nantinya.

____________________________________________________________________

Wonderkid Gagal.

Inget era Evan Dimas cs atau bahkan Syamsir Alam? Menggila di masa mudanya, tapi melempem di masa emasnya. Di era itu mereka memang dielu-elukan tapi sekarang angkatannya sudah hilang menjadi debu. Kala itu para pemain u-19 mayoritas belum mendapatkan tempat di klub, dan kemudian setelahnya susah dapet jatah bahkan di klub Indonesia.

Di era Asnawi hingga Bagas-Bagus sudah lumayan ada perkembangan, pemain di era mereka lumayan mendapatkan tawaran dan dapat bermain dan jam terbang di liga lokal. Pada akhirnya banyak dari angkatan itu yang menghiasi squad timnas di masa sekarang. Sebetulnya, perkembangan wonderkid di Indonesia cukup baik, namun lambat dan kurang terstruktur adanya.

Pembinaan usia dini adalah solusi yang sudah terlampau usang tapi tidak pernah terealisasi dengan baik. Entah kapan pembinaan jenjang usia dini bisa diimplementasikan di ranah liga dagelan ini. Ane yakin dari jutaan manusia yang ada di negeri ini, banyak bibit yang bisa berkembang dan jadi wonderkid yang sebenarnya. Tinggal mindset dari ranah persepakbolaan Indonesia yang perlu dibenahi, supaya yang banyak bercita-cita sebagai PNS pindah semua dan pengen jadi pemain sepak bola nasional dengan kiblat idolanya (pemain abroad yang berprestasi) masing-masing.

Menurut ane, wonderkid di Indonesia yang benar-benar bisa mencapai peak level karirnya adalah Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa semata.