Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka
Bersinggungan Dengan Mereka

Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 09-09-2024 15:07
kafeinc
erwan443
sampeuk
sampeuk dan 63 lainnya memberi reputasi
62
56.3K
2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32KThread45KAnggota
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#209
Part Sisipan
-Noni Belanda

Malam ini jam 10.30wib ntah mengapa bdan ku terasa sangat letih.padahal sejak sore aku sudah tidur lelap,
Langit tak sebegitu cerah,karena kudapati rintik hujan di sana.aku mulai tak kuasa menahan kantuk,aku undur diri dari perkongkowan dengan beberapa kawan.
"Tumben jam segini sudah mau balik"kata mereka.
" iyo,ngantuk nya sudak tak bisa di ajak kompromi"jawab ku.
Aku pulang,masuk kamar.langsung tertidur pulas.
Tanpa sadar,mata ku mulai terbuka.memicingkan pandangan di antara cahaya temeram layak nya suasana sandekala(menjelang magrib)
Kudapati diri ku berada di tengah tembok tembok tinggi yg sedang asik mulai merapuh."ini kah kota tua(semarang)" gumam ku.tapi ini seperti berata di tengah2 daerah yg kecil,aku mulai mengamati suasana yg tadi nya ramai riuh.tiba tiba mulai lengang,sepi
Aku memberanikan mendekat ke sebuah pintu kupu tarung yg terbuka sebelah,aq melihat kedalam nya,tertera tulisan di atas nya 1922'. Di dalam nya terdapat halaman rumah yg luas,dengan sebuah sumur tua,
Bisa kucium aroma lilin wangi untuk terapi di sana,tanpa sadar tangan ku memefang tembok yg rapuh.pasir nya dapat kurasajan rontok ketika ku sentuh,
Tak lama setelah itu,tangan ku di pegang oleh anak kecil pribumi sembari berkata
"Ojo mlebu mrono mas(jangan masuk kesana mas),ayo melu aku,tak ter ke balik(ayo melu aku,tak antar pulang)"
Aku hanya manut sana,berjalan di tuntun melewati sebuah gang sempit yg di kelilingi bangunan bangunan tua,
"Wayah e soyo ntek mas,ayo gek ndang cepet metu soko kene,kae ono lampu padang mengko sampeyan angger ngatot ke dalan kui(waktu nya semakin habis mas,itu ada lampu terang,nanti kamu ikuti jalan itu)kata dia.
Suasana semakin gelap,tampak sepasang mata mengamati langkah kami di jenjela jendela tua khas eropa.
Lalu tiba tiba,bocah itu mulai bertingkah aneh,denga nada suara wanita dan suara berbahasa belanda
" kom hier nooit veer binnen(jangan pernah masuk kesini lagi)
Itu kalimat yg masih terngiang di telinga ku.

Dalam keadaan terbata bata aku hanya bisa berkata
"Dunken,can U say in english?"
Dia hanya mengangguk,
"Ik nemm is Erwin, U can call me Galih,
Someday,i'll come to here again"
(Terima kasih,apa kamu bisa berbahasa inggris? Dia hanya mengangguk.
Nama saya Erwin, kamu bisa memanggilku Wihan.
Suatu hari nanti aku akan datang kesini lagi.)
Dia bilang

"Nee,morgenafond kom ik naar jee too"
(Tidak,besok malam aku yang akan datang pada mu)
Aku lantas pergi mengikuti cahaya itu, lalu terbangun tepat pukul 5 subuh.



-Margarreth
(Salah satu part yang pernah ane tulis di thread Ujung Tanggul Kali Gelis)

Rabu 6 April 2022,

Setelah tadi malam menyelesaikan update an thread di warung kopi samping rumah emak.

Aku segera membayar segelas kopi dan gorengan karena hendak pulang.
Malam ini tidak ada bintang, hawanya terasa dingin setelah sore tadi di guyur hujan lebat.

Sudah beberapa sore di awal bulan ramadhan ini di tempatku sering turun hujan.
Ku pacu motor perlahan menuju jalan utama untuk pulang kerumah mertua.

Sekarang aku tinggal di rumah mertua bersama anak istri, hanya saja setiap haei lebih sering main ke rumah emak lantaran kangen dengan suasana tempat aku di vesarkan dulu.

Aku sengaja melewat daerah pusat kota untuk mencari suasana malam yang berbeda.

Namun saat sampai di sudut kota, wajah ku mulai merasakan tetesan gerimis yang mulai jatuh bergantian.
Sampai gerimis itu semakin deras menjadi butiran hujan.

Karena tak membawa jas hujan. aku pun berteduh di depan sebuah rumah yang cukup kuno menurut ku.
Dengan ornamen ornamen lengkung Beton bertulang dan cat putih khas dari jaman kolonialisme.

Di sekitaran pusat kota ini memang terdapat kawasan atau komplek rumah rumah kuno peninggalan jaman penjajahan Belanda tempo dulu.
Bisa di bilang semacam miniaturnya kota lama lah,
Walaupun bangunan nya sudah mulai berkurang akibat di gerus kemajuan jaman.

Aku duduk lesehan beralaskan sandal di samping motor ku, berteduh supaya tak kebasahan oleh air hujan.

Sambil melihat jalanan di depan yang lengang tanpa lalu lalang kendaraan, wajar saja lengang karena jam di hp ku menunjukan sudah pukul 00.00 malam.

Di sebrang jalan kulihat bekas bangunan tua yang mulai di hancurkan.

"Sayang banget, itu kan tempat
bersejarah." Batin ku dalam hati.

Karena pikiran ku semakin kosong di dukung dengan suara deru rintikan hujan yang cukup deras, Aku pun terbawa suasana dalam lamunan malam.

Tiba tiba di sebrang jalan ku lihat ada sosok anak perempuan berusia kisaran 13 tahun berdiri di sana sambil tertunduk, Anak itu mengenakan gaun berwarna putih dengan rambut pirang nya yang di ikat dua kanan dan kiri. Padahal sedang hujan ini anak kok malah hujan hujanan.

Sepertinya Dia mulai sadar kalau sedang kunperhatikan, perlahan ia mengangkat kepalanya yang sedang tertunduk hinggavdengan tatapan kosong ia mulai mmenatapku.

"Lho, kok noni belanda...." Ucap ku saat melihat rona wajah gadis kecil khas eropa tersebut.

Perlahan gadis itu mulai menghampiri ku tanpa menghiraukan derasnya hujan yang turun.
Saat itu aku sudah yakin kalau ada hal yang janggal.
Ya, gadis itu melayang dan kedua kaki nya tidak menapak ke tanah.

tapi aku tidak takut sama sekali, karena nemang yakin bahwa dia ini bukan lah manusia.

Aroma bunga sedap malam menyeruak di hidung ketika sosok itu berdiri di sampingku, dari ekor mata ku lirik wajah nya datar dan pucat, aku pun memberanikan diri untuk menyapa nya,

"goedenavond juffrouw...." (Selamat malam nona.....)
Dia tetap diam tak bergeming.

Beberapa saat kemudian tiba tiba dia menatap ku dan memegang tangan ku,
Dingin.....

Kepalaku terasa seperti berputar putar,
Terasa pusing.
pandangan ku mulai kabur,
Aku mencoba memfokuskan nya lagi.

Saat pandangan ku berangsur kembali fokus seperti sedia kala.
Kudapati diri ku sudah berada di tempat asing.

Suasananya meremang, sedikit gelap temeram dengan langit berwarna jingga namun tanpa ada matahari.

Aku melihat anak perempuan itu berjalan masuk ke dalam sebuah sekolah melalui pintu gerbang bertralis besi, tapi dia berhenti di bawah sebuah pohon lalu mengais tanah dan mengubur beberapa koin gulden dari dalam saku.

Setelah Itu is menutupnya lagi dengan tanah, dan pergi begitu saja menuju kelas.
Namun, di tengah jalan hendak masuk kelas dia di hadang tiga sinyo atau anak laki laki belanda yang pakaian nya mirip seperti seragam pelaut dengan rambut nya yang klimis. terlihat mereka mengintimidasi anak perempuan tersebut seperti hendak meminta uang saku nya dengan paksa.

Anak perempuan itu menggeleng, sepertinya dia memang sering mendapwtkan bully an dari ketiga anak nakal itu yang marah sambil menjambak rambut nya.

Pada akhirnya Aku melihat anak anak nakal itu menemukan koin gulden yang di sembunyikan di dalam tanah dan menggali nya, semua gulden di ambil nya tanpa sisa.
Anak perempuan itu hanya menangis putus asa tanpa daya.
Aku benar benar tak tega melihat nya,
Tapi aku tak bisa berbuat apa apa. Sedari tadi hanya mondar mandir kesana kemari mengikuti anak anak tersebut merundung gadis berparas ayu tersebut tanpa bisa berbuat apa apa.

Mau bagaimana lagi, karena ini adalah dimensi di dalam sebuah residual energi masa lampau, ya lagu.lagi aku masuk kedalam nya.

Swtelah itu, Aku seperti di tarik lagi ke suatu tempat, sebuah rumah besar.

Megah, di sana ada seorang laki laki bule bertubuh tegap berjambang.

Rupanya Di sana juga ada anak perempuan itu, sekilas dia melirik ke arah ku. Tidak seperti orang di sekitarnya yang seolah tak melihat ku, gadis ini sepertinya tau dan sedang berusaha menunjukan sesuatu kepada diri ku.

Ayah nya adalah salah satu petinggi di pemerintahan jaman kolonialisme. Terlihst dari deretan bingkai bingkai foto hitam putih di meja kerja nya.

Sedangkan ibu nya, tak ada di sana hilang ntah kemana,
Anak itu tak pernah di perhatikan oleh sang ayah yang lwbih mementingkan pekerjaan, jabatan dan gila wanita.

Slide demi slide kejadian yang dia alami terpampang nyata di hadapan ku seperti sedang menonton opera.

Ayah yang main gila dengan sekertaris wanita nya di dalam rumah. beberapa kali tak sengaja kepergok oleh anak belanda ini.

Tampak tatapan wanita sekertaris Bertubuh tegap berisi dengan korset yang terikat kuat di punggung, rambut blonde curly nya menampilkan kesan nakal. Tatapan nya sinis seakan ingin segera menyingkirkan anak perempuan tak berdosa ini.

Saat masih memperhstikan hal itu, tiba tiba aku di peluk gadis malang tersebut, lalu berkata

"mijn naam is margareth" (nama ku margareth)

"alstublieft bid voor mij" (tolong doa kan aku)


"zodat ik met rust kan vertrekken" (supaya aku bisa pergi dengan tenang.)

"dit is waar ik stierf" (di sini lah dulu aku meninggal)

"bedankt....." (Terima kasih....)

Aku hanya terdiam. Semerbak bunga sedap malam kembali tercium di hidung ku.

Aku terus memeluk nya dalam dimensi itu, Hanya rasa iba yang ku rasa.

Lalu dalam hati ku berujar,

"Aku hanya memberi mu sebuah lantunan surat al fatihah sebagai penerang jalan mu kembali...."

Aku panjatkan doa secara agama ku untuk nya.

Slide pun berlanjut sambil masih ku peluk tubuh kecil margareth. Kali ini kurasa dekapan nya sangat semakin kuat, tubuh nya juga gemetar seorah merasanketskitan yang ter amat akan sesuatu.

Benar saja, itu adalah memori saat saat tragis yang akqn menimpa nya.

Tampak wanita sekertaris itu menyuruh orang bayaran untuk membunuh margareth saat ayah nya pergi bertugas.
Margareth di seret di dalam rumah, di tarik paksa dengan menjambak rambut nya tanpa belas kasihan, lalu di benturkan kepala nya ke dinding.
Setelah tewas. Ahhhh, sial.....
Aku tak kuat menyaksikanya.
Tembok bercat putih itu seketika berubah dengan cipratan berwarna merah, darah.

Yaahhh, marggareth tewas....

Tubuh Margareth di seret dan di kubur di halaman belakang.sungguh aku ingin menghajarvdua orang bayaran tersebut yang kejam.

Setelah itu tampak polisi berseragam kolonial membongkar kubur margareth,tampak ayah nya begitu terpukul.
Ada pula wanita jahat itu yang di borgol tertunduk lesu menunjukan lokasi dimana jasad marggareth berada.

Setelag di gali,
Tampak jenazah margaret dengan bunga sedaap malam di genggaman nya itu adalah tanaman kesukaan nya.

Kilasan peristiwa itu ku lihat sambil terus memeluk tubuh nya, Lalu margareth yang ku peluk perlahan berubah seiring lantunan doa yang ku ucap kan dalam hati.

"bedankt....." (Terima kasih....)
Hanya itu suara yang ku dengar dari nya.

tubuhnya berangsur menjadi tulang rangka, aku tak menghiraukan nya dan masih terus mendekap. Dia hanya ingin di temani untuk melalui saat saat terakhir di dunia.

Air mata ku tumpah, aku menangis sejadi jadi nya seperti kehilangan seorang adik yang paling ku sayang, Perlahan tubuhnya memudar.....

Dan,
Sleeeppppppp......

Aku seperti di tarik kembali ke teras sebuah ruko pinggir jalan persis di samping motor ku,
Air mata ku masih menetes.

Hujan sudah reda, ku lihat bangunan di sebrang jalan tadi,

"Aku pulang ya Marggareth...."Pamit ku.

Saat ku starter motor, berkali kali ku engkel mesin tapi tak mau menyala.

"Aahhhh sialll..." Umpat ku.

Tiba tiba seperti ada yang naik di jok belakang motor ku.

Belum sempat aku menoleh ke belakang dia berucap dengan suara lirih,

"Aku tau bensin mu habis. coba sekali lagi kau nyalakan motor mu dan jangan pernah menoleh ke belakang."

"kamu tak akan kuat, bisa pingsan bila melihat wujud asli ku"
Ucap nya di belakang ku.

"Akan ku antar kau sampai rumah." Ucap nya di iringi dengan aroma bunga sedap malam yang pekat.

Aku pun tersenyum dan mulai menyalakan motor.

"Ternyata bisa bahasa indonesia toh." Celetuk ku.

Dan benar saja, sekali ku engkel motor ku langsung menyala,
Padahal di spidometer tampak jarum indikator menunjuk ke huruf E (empty) menandakan bahwa bensin di dalam nya memang sudah habis.

Motor ku benar benar bisa berjalan lancar, dia masih membonceng di belakang ku, tengkuk ku seseksli meremang.

Ingin sekali ku melirik ke arah sepion, namun ku urungkan daripada terjadi yang tidak tidak.

Perjalanan pulang selama 15 menit pun tak terasa, seperti hsnya dalam hitungan detik aku sudah sampai di depan rumah.

"Terima kasih, nona sudah sudi mengantar kan saya pulang."
Ucap ku pelan.

"Sama sama...." Terasa ada tepukan di pundak. Jok velakang motorku sudah terasa ringan.

Keesokan hari nya atau pagi hari ini persis.
Saat aku hendak berangkat kerja tadi jam setengah tujuh,
Saat motor coba ku engkel untuk memanas kan mesin.
Sama sekali tak mau menyala,
Saat ku buka tangki bensin.

Keringggg tanpa setetes bensin di dalam nya, Aku lupa kalau sejak semalam memang sudah habis bensin.
Kalwu tak di tolong marggareth juga aku tak bisa pulang, batin ku sambil tersenyum.

Setelah berbuka puasa, beberapa saat baru bisa ku post tulisan ku di part ini.
Padahal sejak siang ku coba posting.
Sudah 2X tulisan ku tiba tiba hilang.

Mungkin si narasumber masih agak keberatan.
Ini adalah part spontan yang ku alami persis tadi malam.hari selasa tanggal 5 april 2022.

Semoga kau tenang di sana
Margareth......

Selesai....

Ane dedikasikan dua kisah ini untuk dua teman baik ku yang sudah beberapa hari ini sering hadir untuk sekedar menyapa dan memberikan semangat atas apa yang sedang ane hadapi saat ini, dan baru saja ane pulang dari tkp tempat di mana margarreth berada sekedar duduk di sebrang jalan menghabiskan sebatang rokok di sana lantas kembali pulang.

Berawal dari laku puasa mutih selama beberapa waktu sepuluh tahun yang lalu, beberapa kali aku sering "bablas" ngelayap tanpa membawa raga ke berbagai tempat dan waktu dan itu terjadi tanpa bisa ane kontrol, terjadi begitu saja.

Kisah perjalanan beda dimensi yang sering ku alami sebenarnya banyak dan beragam, rata rata mereka berasal dari residual energi masa lalu.

Perjalanan ini sebenarnya ada batasan nya, dan kita harus berada dalam keadaan atau kondisi yang benar benar bersih.

Terakhir kali aku benar benar trauma lantaran sudah menyangkut dengan nyawa seseorang.

Di dimensi itu, aku bertemu dengan orang lain yang sedang melakukan hal yang sama.

Namun orang tersebut ternyata memiliki niat buruk untuk mencelakai seseorang.

Sosok laki laki paruh baya tersebut ku lihat sedang di ikat ke sebuah pohon besar dan tak bisa berbuat apa apa, dia minta tolong kepada ku untuk di lepaskan.

Namun, baru saja aku mendekat tiba tiba saja ada sosok tinggi besar yang berada di belakang nya.

Sosok tersebut menyuruhku pergi karena aku tak boleh ikut campur, sosok besar tersebut mengancam akan menahan ku juga kalau tak mau pergi.

Dan sebelum pergi, pria tersebut mengatakan di mana dia tinggal ntah apa maksud nya, aku ingat betul alamat nya Karena dia ternyata tinggal satu daerah dengan ku.

"Batas waktu ku sudah habis, seharus nya aku sekarang sudah kembali, tapi seperti nya tidak bisa..."

"Titip salam."

Dia berkata seperti itu, aku tak menghiraukan nya karena terlalu beresiko.

Aku pun pergi menjauh dan kembali terbangun, pikiran ku teringat dengan alamat si bapak tersebut,

Sekitar habis dzuhur aku mencoba mencari alamat tersebut, dan naas nya setelah ketemu kulihat di depan rumah nya sudah terpasang bendera kuning dan kerumunan orang melayat.

Ntah apa masalah orang tersebut sampai jiwa nya di ikat di sebuah pohon, semenjak saat itu aku benar benar takut bermain main ke di mensi sebelah dan kadang terlintas dalam pikiran "biarlah aku dalam keadaan kotor" supaya sistem "rogoh sukmo" tidak terjadi daripada tau tau mblayang kemana mana tanpa tau ada resiko apa di dalam sana dan tsk bisa kembali lagi.....
Diubah oleh tetes.tinta 28-07-2024 04:12
itkgid
MFriza85
belajararif
belajararif dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.