Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

araneaAvatar border
TS
aranea
Kehidupan Kami


"Kalau ga ada dia, mungkin saja aku ga bisa melewati semuanya" Desember 2016

Setiap kita pasti pernah dihadapkan pada sebuah pengambilan keputusan yang sulit. Lantas bagaimana kita menyikapinya? Bahkan ketika kita sendiri tak tahu apakah keputusan kita adalah yang terbaik? Bagaimana jika tak sesuai harapan? "Ada hikmah dari setiap perjalanan hidup"


INDEX Cerita


1. Masa Kecil
2. Pertemuan Pertama
3. Sebuah Peristiwa
4. Air Mata
5. Rumah
6. Pesan
7. Mencari Jawaban
8. Bertemu
9. Keputusan
10. Lantunan Doa
11. Kabar
12. Memori - Bag 1
13. Memori - Bag 2
14. Pertemuan Kedua
15. Sahabat
16. Satu Jalan
17. Rahasia Kecil Syifa
18. Cincin
19. Melodi Pernikahan
20. Dua Insan
21. Abdi
22. LDM
22. LDM 2
23. Perubahan Hidup
24. Kesalahan
25. Kebersamaan
26. Kasih Sayang
27. Teman Baru
28. Syifa Bakery
29. Kebahagiaan Keluarga
30. Duka
31. Pancake Strawberry
32. Kembali ke Jakarta
33. Hari Syifa
34. Pulang ke Bandung
35. Keluarga Ceria
36. Sebuah Musibah
37. Kecemasan
38. Anugerah dari Teman
39. Suami takut Istri
40. Satu Berita
41. Kejutan Kecil untuk Jafar
42. Cindy
43. Flashback 1 - Si Pria Kalem
44. Flashback 2 - Hancur
45. Flashback 3 - Sang Pelindung
46. Flashback 4 - Chandra
47. Flashback 5 - Dendam
48. Pergi Berlibur
49. Que Sera, Sera
50. Kekuatan Cinta
51. D-Day
52. Gugur
53. Tahap Pemulihan
54. Sebuah Rasa
55. Melepas Rindu
56. Rindu tak Terbendung
57. Jalan Kehidupan
58. Kenyataan
59. Dua Pria
60. Bertemu Cindy lagi?
61. Aisyah Nur Aulia
62. Ungkapan Hati
63. Cahaya Memudar
64. Perjuangan
65. Puncak Kebahagiaan Syifa
66. Sebuah Masa
67. Kehidupan Kami (Ending)
68. Langit Biru di Balik Badai
Diubah oleh aranea 08-09-2023 12:36
zhabyi
yusuffajar123
mfsul
mfsul dan 14 lainnya memberi reputasi
15
9.1K
186
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
araneaAvatar border
TS
aranea
#47
LDM 2


"Waduh" ucap Jafar kaget saat mengecek handphonenya

Tanpa berfikir panjang ia langsung menelefon. Karena ia Syifa bilang kalau hari minggu ia libur bekerja. *Tuuut tuuut tuuut . . . .

"Assalamualaikum" ucap Syifa dibalik telefon
"Waalaikumussalam" jawab Syifa
"Maaf, saya ketiduran tadi" kata Jafar
"Ooh" kata Syifa dengan juteknya
"Maaf, bener-bener tadi ketiduran" kata Jafar
"Hadiah dari neng udah aa buka?" tanya Syifa
"Udah neng. Makasih ya, aa suka. Pasti aa pake" kata Jafar
"Alhamdulillah kalau aa suka" kata Syifa
"Jadi masih ngambek ga nih?" tanya Jafar
"Engga aa. Neng cuma khawatir aja" kata Syifa
"Cieee yang khawatir hehe. Bercanda. Sore ini harus ke kafe juga sih" kata Jafar
"Dianter mas Satrio kan?" tanya Syifa
"Iya, pasti. Rencananya aa mau angkat jadiin dia manager disana" kata Jafar
"Waah, nanti aa harus cerita gimana aa bisa sedekat itu sama mas Satrio" kata Syifa
"Ga deket, cuma kaya sodara. Kalau deket, ngeri lah" canda Jafar
"Yeeee, ya itu maksudnya aa. Udah mau dzuhur, aa bersih-bersih, terus shalat. Di mesjid ya" kata Syifa
"Dirumah aja ah, cape nih" kata Jafar
"Usahakan di mesjid aa. Keutamaan laki-laki shalat di masjid. InsyaAllah jadi pahala kok tiap langkahnya, apalagi kondisi aa yang lagi sulit jalan, semoga dilipatkan pahalanya, aamiin" kata Syifa
"Iya siap ibu negara" kata Jafar
"Yaudah neng juga mau siap-siap dulu. Assalamualaikum aa" kata Syifa
"Waalaikumussalam" jawab Jafar

Setelah membersihkan diri, Jafar mengenakan baju koko nya dan mengenakan sarung serta kopiah pemberian istrinya itu. Dengan mengucap basmalah, iapun segera berjalan menuju masjid. Setelah shalat, ia menghubungi Satrio yang tadi pamit pulang dulu untuk mengajaknya ke kafe. Dengan sigap iapun langsung menjemput kerumah.

"Aa mau kemana? Udah rapi aja" kata Nilam
"Mau ke kafe, mau cek" kata Jafar
"Oleh-oleh ya a" kata Sarah
"Mau oleh-oleh apa?" tanya Jafar
"Pengen lumpia basah aja" kata Nilam
"Sama, itu aja a" sambung Sarah

Setelah Satrio datang, mereka langsung berangkat menuju kafe. Setibanya disana, Jafar disambut oleh karyawan yang sedang bertugas disana. Dan ia pun dihujani dengan ucapan selamat atas pernikahannya oleh seluruh karyawannya.

"Kasih laporan" kata Jafar pada salah satu karyawan
"Sejauh ini ga ada masalah sih pak, cuma kemarin kita sempet kehabisan beberapa bahan makanan" kata karyawan tersebut, sebut saja Beni
"Terus gimana? Udah kehandle?" tanya Satrio
"Sudah pak, aman kok. Tapi . . . " kata Beni mulai gugup
"Tapi apa? Ada masalah?" tanya Jafar
"Beberapa hari lalu ada pelanggan yang marah-marah karena kopi pesanan mereka tidak enak. Setelah di cek, ternyata ada yang salah masukin garam dan gula" kata Beni
"Siapa yang buat kopi nya?" tanya Jafar sedikit tegas
"Lukman, pak. Dia masuk shift 2 hari ini" kata Beni
"Yaudah lanjut kerja aja" kata Jafar

Disisi lain, Syifa yang baru saja selesai shalat langsung membereskan kamarnya. Saat itu ia melihat satu buah kotak kecil. Ia meraih kotak itu kemudian membukanya. Ternyata isinya adalah boneka kelinci berwarna kuning. Ia ingat Jafar memberinya ketika ia dirawat di rumah sakit. Teringat masa kecil, ia langsung memeluk boneka itu sama seperti saat ia berumur 6 tahun.

"15 tahun lalu, dia memperhatikan begitu detail" kata Syifa berbicara seorang diri
"Pantas saja aku begitu familiar dengannya" lanjutnya sambil memegang kotak cincin yang menjadi mahar ketika ia menikah

Setelah selesai membereskan kamar, ia melihat ada satu jaket yang tergantung di balik pintu kamarnya. Ia tidak mengenali jaket tersebut.

"Apa ini punya aa?" ucap Syifa dalam hati sambil meraih jaket itu
"Maaf a, neng izin cek ya, takutnya ada barang penting biar neng amankan" katanya

Satu persatu ia mengecek isi jaket itu. Saku depan, tidak ada apapun, saku disamping juga tidak ada apapun. hingga ia mengecek saku didalam, terdapat satu benda yang membuat sedikit berat. Ia melihat satu kotak berbalut bingkisan kado berwarna putih dengan pita berwarna merah. Tentunya Syifa tak berani membuka kado itu. Maka dari itu ia langsung menghubungi Jafar dengan segera

"Assalamualaikum aa" kata Syifa
"Waalaikumussalam" jawab Jafar dari balik telefon
"Aa, ini jaket aa ketinggalan, terus ada kaya kado gitu. Takutnya penting" kata Syifa
"Oh iya? Yaudah aa titip aja jaketnya. Kado nya itu memang buat kamu kok" kata Jafar
"Eh . . emm dalam rangka apa nih?" tanya Syifa
"Ga dalam rangka apa-apa kok. Itu memang udah diniatkan mau ngasih" kata Jafar
"Emm, makasih ya a. Lagi di kafe ya? Rame banget" kata Syifa
"Iya nih, pulang sore kayanya" kata Jafar
"Yaudah lanjut dulu aja kerjanya, emm ini boleh neng buka?" tanya Syifa sambil menatap kado itu
"Buka aja hehe, yaudah saya lanjut kerja dulu. Nanti saya kabari. Kali ini, ga meleset" kata Jafar
"Okey aa, assalamualaikum" kata Syifa
"Waalaikumussalam" jawab Jafar sambil menutup telefonnya

Perlahan Syifa membuka kado tersebut. Ia melihat satu kotak berwarna hitam yang ternyata itu adalah handphone merk terbaru. Syifa hanya tersenyum melihatnya sambil mengucap terima kasih.

Keesokan harinya, Syifa masuk shift 1 namun tidak bersama Amel, melainkan bersama Rizal. Jadi setiap minggunya setiap karyawan pasti akan mendapatkan partner dari setiap karyawannya. Yang berarti selain bersama Amel, Syifa juga akan mendapatkan kesempatan untuk satu shift bersama Dodi ataupun Rizal. Pagi itu Syifa datang lebih dulu datang dan langsung mempersiapkan toko. Tak lama kemudian suara motor terdengar terparkir didepan toko dan itu adalah Rizal.

"Assalamualaikum" ucap Rizal
"Waalaikumussalam" jawab Syifa

Rizal nampak termenung saat itu. Dirinya merasa tak enak atas peristiwa beberapa hari yang lalu namun dalam lubuk hatinya masih merasa sakit dan marah. Hal itu membuatnya menjadi lebih pendiam dari sebelumnya untuk menghindari kejadian kemarin terulang kembali. Selama persiapan membuka toko, tidak ada obrolan berarti diantara mereka berdua. Tiba-tiba sesuatu mengagetkan Syifa.

"Mba, saya mau cheese cake satu kotak dong" ucap pelanggan yang sedang berada di toko
"Oh, iya, baik bu, ditunggu ya" ucap Syifa
"Mas Rizal, cheese cake satu kotak" ucap Syifa pada Rizal
"Ya" jawab Rizal dengan singkat

Setelah pesanan selesai, Syifa memberikan pesanan tersebut dan menerima sejumlah uang seperti transaksi pada umumnya. Namun beberapa saat kemudian, pelanggan itu kembali sambil menyimpan kotak kue itu di meja kasir dengan sedikit kasar

"Mba, saya kan pesan cheese cake, kenapa yang saya dapat cup cake? Nih coba liat" kata ibu itu sedikit meninggikan nada
"Eh, mohon maaf bu, biar saya gantikan" ucap Syifa
"Haduh, habis waktu saya mba, saya buru-buru" kata ibu itu
"Iya bu, maaf sebelumnya. Biar saya gantikan, sebentar" kata Syifa

Syifapun masuk dan mengganti pesanan ibu itu seorang diri. Sementara Rizal terlihat sedang memanggang roti tanpa berbicara ataupun melihat kearah Syifa

"Mas, saya tau kamu marah, tapi tolong jaga profesionalitas kamu sebagai pekerja. Pelanggan complain karena salah pesanan" ucap Syifa

Tapi saat itu Rizal tak menjawab pertanyaan Syifa bahkan tak berbalik.

"Lain kali tolong jaga profesionalitasmu mas" kata Syifa sambil berlalu membawakan pesanan yang telah ia perbaiki.

Setelah memberikan pesanan ibu itu, Syifa menghela nafas sampai tiba-tiba ia mendengar suara pintu terbuka. Dan pintu itu adalah suara pintu kamar mandi yang berada di samping kasir. Yang mengagetkan dari dalam kamar mandi itu keluar Rizal.

"Loh, sejak kapan kamu di kamar mandi? Itu tadi pelanggan complain" ucap Syifa sedikit kaget
"Complain? Saya kan udah bilang saya ke kamar mandi dulu karena mules teh, saya aja gatau kalau ada pelanggan" kata Rizal
"Jangan bercanda mas, kan kamu yang siapkan pesanan tadi" kata Syifa tak percaya
"Teh, demi Allah saya itu dari kamar mandi, tadi saya bilang, tapi tetehnya diem aja" kata Rizal
"Engga, kamu itu siapin pesenan tadi" kata Syifa

Rizal yang sedikit merasa jengkel berkata

"Yaudah, kalau teteh ga percaya kita liat CCTV aja" kata Rizal
"Oke" jawab Syifa

Merekapun melihat CCTV dari monitor komputer yang berada diruangan belakang. Betapa syoknya Syifa ketika ia melihat dirinya sedang menyiapkan kotak berisi cupcake dan ia simpan sendiri di meja yang menjadi pembatas antara dapur dan kasir. Karena pembatas itu menghadap samping, jadi pelanggan tidak dapat melihat ke arah situ. Dan saat selesai, Syifa melihat Rizal yang benar-benar berbicara padanya tapi Syifa tak menggubris ucapan Rizal dan berlalu ke kamar mandi. Dan hal terakhir yang membuat ia semakin bingung adalah saat Syifa menyiapkan pesanan yang benar dari pelanggan tadi, ia nampak berbicara seorang diri namun sesekali menghadap panggangan yang saat itu dalam keadaan mati.

"Tuh kan teh, saya bilang apa. Saya di kamar mandi. Itu juga teteh nya malah ngomong sendiri" kata Rizal
"Demi Allah mas, saya liat kamu lagi manggang, tapi kamu diam aja ga bilang apapun" kata Syifa
"Ah, halu kali. Saya ke dapur dulu, mau siapin bahan" kata Rizal

Syifa memutar kembali ingatan yang baru saja ia lalui. Tapi ia tak merasa menyiapkan pesanan apapun. Yang ia ingat hanya membersihkan meja kasir sampai ia kaget saat ada customer datang.

"Apa aku melamun ya? Astagfirullahaladzim, sudahlah, lanjut kerja" ucap Syifa pelan

Syifa melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Meski begitu, ia masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Tapi sampai shiftnya berakhirpun tidak ada kejadian aneh seperti tadi

khodzimzz
mfsul
itkgid
itkgid dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.