fienkaAvatar border
TS
fienka
Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan ke Surabaya, Pemerintah Gandeng China Lagi?


Penulis: Isna Rifka Sri Rahayu | Editor: Yoga Sukmana

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka peluang bagi negara manapun untuk bekerja sama membangun kereta cepat hingga ke Surabaya.

"Ya nanti (negara) mana saja," ujarnya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). Selama Uji Coba Terbatas Namun Luhut mengisyaratkan, kemungkinan pemerintah akan menggandeng China lagi untuk menggarap proyek kereta cepat ini seperti yang dilakukan pada proyek KCJB.

Pasalnya, Negeri Tirai Bambu ini dinilai sebagai negara yang memiliki kemampuan paling baik dibandingkan negara lain dalam membuat kereta cepat. "Tapi kalau kita lihat sekarang kan yang paling banyak memproduksi kereta api cepat di dunia kan Tiongkok 40.000 kilometer," ungkapnya.

Dengan alasan tersebut, Luhut meyakini kerja sama dengan China akan menghemat biaya pembangunan kereta cepat hingga ke Surabaya. "Jadi cost-nya dia pasti lebih murah," kata Luhut. Sebelumnya, setelah mengikuti uji coba KCJB dengan kecepatan 350 km per jam, Luhut mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan melanjutkan pembangunan kereta cepat sampai ke Surabaya,

"Presiden juga kemarin pada saat diskusi kan melihat peluang untuk meneruskan kereta api ini sampai ke Surabaya," ujarnya saat uji coba KCJB di Stasiun Tegalluar, Bandung, Kamis (22/6/2023).

Dia memastikan dalam proyek lanjutan KCJB ini akan memanfaatkan sumber daya dalam negeri baik untuk tenaga kerjanya maupun material bangunannya. Pasalnya, pada proyek KCJB sekarang ini pemerintah bekerja sama dengan China untuk melakukan transfer teknologi agar Indonesia dapat meneruskan pembangunan kereta cepat sendiri.

"Tentu dengan pengalaman kita, teknologi transfer yang kita harapkan akan terjadi. Karena kita ada hilirisasi, banyak material-materialnya yang akan bisa diproduksi dalam negeri," jelasnya.

Dengan demikian, kelanjutan pembangunan kereta ceoat hingga ke Surabaya diperkirakan tidak hanya membuka lapangan kerja di Indonesia, tetapi juga akan lebih hemat dari proyek KCJB saat ini.

"Tentu dengan pengalaman kita sekarang pasti akan banyak penghematan yang akan kita lakukan. Tadi juga Pak Liu (Chairman China State Railway Group) setuju mengenai itu. Kemudian dengan hilirisasi akan banyak material yang tidak perlu kita impor lagi, akan kita gunakan dalam negeri," kata Luhut di Stasiun Halim, Jakarta.

https://money.kompas.com/read/2023/0...eng-china-lagi

Makin blunder lagi. Mungkin niatnya supaya kereta cepat tidak mubazir karena tracknya pendek, kecepatan tidak maksimal, dll. Tapi kalo memang ingin dibuat hingga Surabaya, seharusnya dari Jakarta mengambil track pesisir utara Jawa yg kontur relatif datar, ga perlu tembus gunung, belah bukit, jembatan, dll yg membuat biayanya FANTASTIS. Ga perlu lewat Bandung. Toh selama ini kan pemerintah jg yg menggeser Bandara Husein Bandung ke Kalijati? Buat dong Kalijati hidup dgn kereta cepat!
bukan.bomat
superman313
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
122
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
entertainerAvatar border
entertainer
#10
opumg memang visioner. kalo bisa 460 km/h jakarta surabaya cuma 2 jam aja.

shinkansen aja kecepatannya cuma 320 km/h

The Shanghai Maglev, also known as the Shanghai Transrapid, tops the list with its maximum operating speed of 460km/h and average speed of 251km/h. It has a record high-speed of a staggering 501km/h.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.