Sumber Gambar

Berwisata ke suatu tempat merupakan salah satu hal yang tentu menyenangkan untuk dilakukan. Biasanya berwisata menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan pada saat musim liburan seperti yang akan terjadi di pertengahan tahun ini. Libur panjang membuat banyak orang memilih untuk bepergian ke suatu tempat untuk me-refresh diri.

Mungkin, bila di Indonesia, Bali merupakan salah satu destinasi wisata paling digemari dan sering didatangi. Bukan hanya dengan orang Indonesia, bahkan orang luar negeri pun kerap kali datang mengunjungi pulau dewata ini. Dan tentu, untuk mengeksplor pulau Bali kita butuh kendaraan untuk berpindah-pindah tempat.

Jika bicara soal kendaraan, ada banyak yang bisa dicoba. Bisa mencoba transportasi online, kendaraan umum atau menyewa kendaraan seperti motor supaya bisa lebih fleksibel. Namun sebagian orang tentu memilih transportasi online sebagai salah satu cara untuk berpindah dari satu ke tempat ke tempat lain. Namun hati-hati jika ingin menggunakan jasa transportasi online.


Sumber Gambar

Karena baru-baru ini di Bali terdapat video yang menunjukkan seorang penumpang transportasi online dipalak oleh seorang supir mobil pangkalan. Si supir pangkalan tidak terima lantaran si turis lokal dan turis asing itu lebih memilih memakai jasa transportasi online ketimbang naik mobil miliknya. Hal ini membuat si supir pangkalan marah.

Supir pangkalan itu kemudian menagih uang sebesar 150 ribu kepada penumpang itu karena telah naik transportasi umum di “wilayahnya.” Hal ini sungguh tak masuk akal, bahkan nominal yang diminta cukup tinggi. Apalagi kepala si supir itu bahkan sampai masuk ke jendela mobil online itu. Dengan nada mengancam, supir pangkalan itu meminta uang layaknya preman memalak.

Alhasil, akhirnya turis lokal itu memberikan uang 150 ribu ke supir pangkalan itu. Setelah memberi uang sesuai permintaannya, barulah mobil itu boleh jalan. Wah nominal yang cukup besar dikeluarkan untuk sesuatu yang tidak jelas gunanya. Padahal ya terserah si turis ingin naik apa, dunia sudah modern dan yang harganya lebih murah.


Sumber Gambar

Ini juga jadi pelajaran kepada siapa pun yang kerap menggunakan jasa transportasi online untuk tidak naik ojek online di dekat ojek pangkalan. Karena sentimen transportasi online ini masih terasa bagi beberapa orang seperti supir dan ojek pangkalan yang merasa pelanggannya direnggut oleh transportasi online saat ini.

Padahal kalau dipikir-pikir, kenapa tidak mereka saja ya yang ikutan mencari peruntungan di transportasi online. Inilah pentingnya mengikuti zaman dan tidak kolot. Kalau tidak mau belajar, ya sampai kapan pun gini-gini saja. Dunia udah jauh, dia masih stuck di situ. Giliran kalah saing, langsung mainnya salah-salahan.


Sumber Gambar

Kalau memang orang tua sih wajar ya. Tapi ini yang melakukan pemalakan masih muda, rasanya masih bisa belajar lagi. Masih bisa memahami penggunaan aplikasi. Apa jangan-jangan ada maksud lain ya? Hal yang seperti ini jelas mencoreng pariwisata Bali karena dalam video juga ada turis asing yang bisa langsung mendapat kesan buruk dari orang setempat.

Atau jangan-jangan, mereka tidak mau beralih ke aplikasi online karena harganya yang terlalu murah. Dan dengan jadi supir pangkalan gini, mereka bisa saja meraup untung lebih besar dengan memberi harga tinggi ke penumpangnya. Jangan-jangan begini. Tapi untungnya, kini si supir itu sudah ditangkap dan diamankan kepolisian usai viral.



Menurut kalian, pantaskah turis tersebut memberikan uang kepada supir pangkalan karena naik transportasi online di “wilayahnya?”

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi