Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

janahjoy35Avatar border
TS
janahjoy35
Diserbu Lelembut

Selamat malam GanSis, ayok yang suka baca kisah horor merapat...

Ane pengen cerita pengalaman pribadi ane sewaktu dulu ane masih kerja di salah satu pabrik di Sukabumi.

Jadi, gini...

Waktu itu ane masih bekerja di salah satu pabrik elektronik yang konon katanya jumlah buruhnya dalam satu shift itu berkisar 5000 orang. Pas banget waktu itu ane bagian shift malam (Cerita hantu, nih, udah pasti settingnya malam, dong). Gak ada yang aneh dengan malam itu, ane merasa seperti malam-malam sebelumnya aja. Maklum, ane memang kurang sesitif dengan hal-hal halus begitu. (Terkadang di kasarin aja, ane gak sensitif, apalagi di halusin, hehehe)

Oke, lanjut...

Suara intro lagu dangdut 'Menunggu' mulai terdengar dari beberapa pengeras suara yang di pasang di setiap sudut area pabrik, menandakan waktu sudah menuju dini hari. Ane dan temen-temen ane yang tadi masih semangat, sudah mulai rada-rada ngantuk. Suasana kerja mendadak terasa khidmat di iringi lagu mendayunya 'menunggu'

Sebelum ane ke inti kejadian, ane mau kasih gambaran dulu nih posisi kerja di pabrik tempat dulu ane bekerja itu seperti apa.

Diserbu Lelembut


Kira-kira seperti gambar di atas itulah kondisinya.

Coba, kalian bayangin... Lagi khidmat, lagi serius, lagi fokus kerja, tiba-tiba..... seperti efek domino, setiap karyawan yang duduk di urutan ganjil mendadak pingsan. Seriusan, mendadak gitu, tiba-tiba pada jatuh aja gitu. (Kebayang, gak? harusnya, sih, kebayang, ya.).

Ane sebetulnya urutan ganjil, tapi ane di longkap, cuy. Kayaknya yang bikin pingsan kasian kali liat tubuh ane yang kecil makanya di longkap. 

Yang gak kebagian pingsan, heboh dong. Pada jerit gitu, kan. Termasuk ane, gak jerit, sih, tapi ane kicep aja gitu. Gak tau harus ngapain.

Akhirnya kita yang masih sadar di minta keluar pabrik, kan. Sementara yang pingsan, saking banyaknya (Kira-kira setengahnya dari keseluruhan karyawan, anggap aja yang pingsan 2.500 orang), bingung juga harus di apain, akhirnya di biarkan saja di dalam gedung pabrik dengan seluruh alat dan perlengkapan mesin di matikan.

Yang di luar pabrik, nih, yang gak pingsan... sebagian ada yang mulai kesurupan. Ratusan orang kesurupan, sampai satpam dan leader kewalahan. Akhirnya demi keamanan, (katanya, biar raga yang kesurupan gak di bawa sama lelembut yang masukin) yang pada kesurupan di masukin ke dalam gedung dan di kunciin di dalam gedung.

Ane, alhamdulillah masih aman, tapi gak tentram. Berhubung ane terlihat kuat dan berani (Padahal aslinya, jangankan sama hantu, sama kecoa aja ane takut), leader ane minta tolong ane untuk ke dalam ruangan untuk ambil Al Quran kecil yang selalu dia bawa di tas nya. Sumpah, ane ingin nolak kalau bukan karena wajah capek leader ane itu, yang bikin ane jadi gak tega. Akhirnya, ane beranikan diri masuk ke ruangan luas dimana ribuan orang pingsan disana. Gila, rasanya kaya mau masuk ke ruangan yang penuh dengan zombie, serius. Sampe sekarang kalau inget, masih suka merinding. (Nih, ane nulis sambil merinding, nih)

Ane emang lumayan deket sama si leader jadi ane tau persis tata letak mejanya, intinya, sebelum ane terkencing ketakutan melewati hamparan manusia pingsan, ane berhasil keluar membawa tas si leader.

Di luar gedung pabrik, si leader lagi komat-kamit baca-baca sambil meluk salah satu temen ane yang histeris karena kata temen ane itu, ngeliat tangannya berubah jadi geude (besar), berbulu dan kukunya jadi panjang. Temen ane itu, histeris, jerit-jerit takut sama tangannya sendiri. Hampir saja leader ane kewalahan kalau bukan karena leader lain yang tiba-tiba datang dan ngolesin temen ane yang histeris itu dengan bawang putih. Seketika temen ane itu pingsan. (sejak liat kejadian itu dengan mata kepala sendiri, ane jadi yakin, cerita pampir film Cina dulu yang takut dengan bawang putih, tuh, beneran kali, ya)

Entah efek sugesti, entah emang kesurupan itu menular. Bukannya berkurang, yang mulai histeris lalu teriak-teriak gak jelas, malah semakin banyak. Akhirnya, manager yang tugas malam itu, ane masih ingat banget namanya Pak  Emanuel, menyuruh kami yang masih sadar untuk berkumpul di taman gedung, menjauh dari ruang kafetaria dan halaman gedung pabrik yang di penuhi oleh pekerja yang pingsan dan kesurupan.

Kami, para survivor kesurupan duduk berkumpul di taman di payungi langit cerah penuh bintang. Ane pribadi merasa relaks disini, menikmati belaian sejuk angin dini hari sambil menatap langit yang di penuhi bintang-bintang yang berkedip genit. Aihhhh...

Tiba-tiba Pak Emanuel bilang, "Kita tidak boleh fokus dengan yang terjadi di dalam, untuk itu, sebaiknya kita bernyanyi sama-sama. Kalian tau lagu mimpi yang sempurna dari Peterpan?"

"Tau...." jawab koor dari para pekerja yang entah berapa ratus, duduk berbaris di atas rumput taman yang empuk.

Pak Emanuel, pun, mulai memimpin bernyanyi. Menggemalah lagu Mimpi yang sempurna, dinyanyikan koor oleh para pekerja yang sempat tertekan dalam ketakuktan. Suasana semakin relaks, ane dan sepertinya temen-temen yang lain, pun, semakin relaks dan menikmati lagu.

Tiba-tiba salah satu leader, berjalan cepat mendekati taman dengan wajah gusar. "Kalian gila?! bukannya baca-baca, ngaji, malah pada nyanyi!" teriak leader itu sambil melotot ke arah Pak Emanuel yang memasang muka bodo amat.

Seketika lagu mimpi yang sempurna terputus tepat di lirik 'biarlah... ku bertanya, pada bintang-'

Semua langsung diam, hening.

Si leader mengambil komando dan mulai merapalkan doa, tiba-tiba... tepat di tengah di pusat barisan, seorang pekerja berteriak kenceng banget sampai membuat telinga ane sakit. Teriakan salah satu pekerja itu ibarat air panas yang seketika memporak-porandakan kumpulan semut. Ane dan ratusan pekerja lain reflek membubarkan diri dengan berlari menyelamatkan diri kami masing-masing dari amukan salah satu pekerja yang baru saja kesurupan.

Suasana kembali ricuh. Tak terkendali.

Sekumpulan orang terlihat berjalan cepat dari arah gerbang utama pabrik. Rupanya Pak Kiyai dan sesepuh kampung. Ane sempet denger, sesepuh kampung menghimbau agar para karyawan di pulangkan, karena kalau tidak, akan lebih banyak lagi pasukan lelembut yang akan menyerang.

Akhirnya, ba'da subuh, ane pulang. Ane gak tau nasib temen-temen yang pingsan atau pun yang kesurupan.

Siapa tau GanSis disini ada yang orang Sukabumi juga atau ada yang kebetulan kerja di pabrik di Bojong Kokosan. Kejadian kisaran di tahun 2006 atau 2007, ane agak-agak lupa.

Menurut ane, ini horor, sih. Ane emang kurang pinter nyeritain horor, hehehe... gimana menurut kalian?.
Diubah oleh janahjoy35 20-06-2023 15:55
rinandya
diditper
pilotproject715
pilotproject715 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.3K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
madjoekiAvatar border
madjoeki
#8
Quote:


Menurut cerita dulunya di bojong kokosan adalah ajang perang antara prajurit reguler TNI+gerilyawan lawan NICA belanda
pilotproject715
pilotproject715 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.