Udah lah..belajar move on dulu, toh dulu pas masa masa kegelapan sudah pernah. Ada maldini or not, milan tetap milan. Bahkan sekelas owner berlusconi yg sudah dilabeli puluhan tahun pegang milan lalu dilepas pun milan tetap ada.

Yang jelas kalau saya gambarkan, gerry sebagai owner juga manusia, jadi sebagai pebisnis pun ada sisi emosi manusianya. Ngga semua momen yg terjadi akan dipikirkan sebagai seorang pebisnis. Mungkin saking marahnya karena idenya bentrok sama bawahan dia langsung ultimatum pecat. Ngga mikir mau dibawa kemana milan tanpa maldini, karena sehari sebelumnya ketika perpisahan ibra pun semua masih baik baik saja. Bahkan sudah ada jadwal keluar dari maldini utk pre season milan musim depan, artinya everything fine fine saja.

Saya juga bayangin maldini yang seorang milanisti sejati, legend klub dan punya ide-ide gimana milan mentas lagi jadi "klub besar" didunia, dengan tulus menyampaikan itu sama owner, tiba tiba idenya ditolak mentah2. Ya pastinya marah besar lah, apalagi notabene bahkan ketika ditawari jaman yo hongli utk masuk manajemen dan diberi kekuasaan lebih pun ditolak sama maldini, karena dia anggap milan di bawah yohongli tidak jelas plan kedepannya.

Marah ketemu marah seperti api ketemu api, ya terbakar. Si gerry sebagai boss merasa dilecehkan dan maldini sebagai bawahan yang dengan tulus membawa ide ide buat milan besar lagi ditolak, ya marah juga.

Gerry: mal, lu jangan gitu sama lah..saya kan owner disini

Maldini: ya terserah ger, lu ambil atau tidak, kalau ngga ambil ngapain gue disini

Gerry: lho, kok kamu nantang mal, aku pecat kamu nanti

Maldini: pecat pecat saja, shut up u..aku cabut saja

Ilustrasi 😁😁


Nah, minggu depan mungkin gerry dan jajaran manajemen barunya pasti sudah punya planning setelah ada kejadian ini. Istilahnya akal sehatnya sudah dipakai. Ini saya berharap sebagai pebisnis tentunya dia tau hukum bisnis juga...semakin tinggi nilai brand maka semakin tinggi minat orang buat brand tsb, dan rela bayar mahal buat itu.

Artinya, jangan sampai hanya mikirin cuan sesaat tanpa mikir ngebranding milan buat valuenya naik.

Fix, kalau musim depan, transfer ala kadarnya maka owner memang ngga niat buat membesarkan milan, tapi cuma pengin cuannya saja, polas poles hanya untuk jualan lagi