Menurut pakar transportasi, salah satu penerima subsidi motor listrik Rp7 juta UMKM, sudah punya motor dan belum tentu mau beli motor listrik.(CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- 

Pakar transportasi menyoroti subsidi motor listrik Rp7 juta dari pemerintah yang dinilai salah sasaran. Salah satu pihak penerima subsidi, yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), disebut tak butuh motor listrik.

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan pelaku UMKM sudah punya motor. Mereka belum tentu mau membeli motor listrik lantaran perlu mengeluarkan dana lebih.

"Sejatinya, pelaku UMKM tidak butuh motor listrik, tetapi membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya, akses pasar, pelatihan SDM," kata Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dalam keterangan resminya, Senin (29/5).

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu juga mengatakan setiap pelaku UMKM bahkan punya lebih dari satu motor. Kata dia ini membuat subsidi tak tepat sasaran.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023, pihak yang boleh membeli motor listrik dengan subsidi adalah kalangan UMKM, penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima bantuan subsidi upah dan pelanggan listrik 450-900 VA.

Subsidi ini diberikan untuk 200 ribu unit motor listrik pada tahun anggaran 2023 dan 600 ribu unit untuk tahun anggaran 2024.

Belakangan suara-suara lantang kritik subsidi kendaraan listrik muncul ke permukaan. Salah satu yang disoroti adalah pembeli kendaraan listrik, motor listrik atau mobil listrik, sebenarnya tak butuh bantuan pembelian.

Djoko menduga tujuan pemerintah memberikan subsidi ini untuk menolong industri motor listrik yang sudah terlanjur berinvestasi dan melakukan produksi tetapi pasarnya masih sangat kecil.

"Yang dikhawatirkan terjadi adalah makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan, sedangkan pihak yang akan diuntungkan dari program ini hanya kalangan produsen kendaraan listrik," ucap Djoko.

https://www.cnnindonesia.com/otomoti...or-listrik/amp