Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
China Minta Kedutaan Asing untuk Hapus Poster Pro-Ukraina dan Propaganda Lainnya
China Minta Kedutaan Asing untuk Hapus Poster Pro-Ukraina dan Propaganda Lainnya
Rabu, 17 Mei 2023 21:08 WIB


Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kantor kedutaan dan organisasi internasional wajib menghormati hukum dan peraturan China. Sebelumnya, China memperingatkan kedutaan dan organisasi internasional di China agar tidak menampilkan simbol propaganda. 


TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah China telah mengirimkan pemberitahuan ke beberapa kedutaan dan organisasi internasional agar menghapus simbol propaganda.
China meminta mereka agar tidak memamerkan 'propaganda yang dipolitisasi' di gedung mereka.
"Jangan gunakan dinding luar fasilitas gedung untuk menampilkan propaganda yang dipolitisasi untuk menghindari perselisihan antar negara," kata Kementerian Luar Negeri China dalam pemberitahuan tertanggal 10 Mei 2023.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, kantor kedutaan dan organisasi internasional wajib menghormati hukum dan peraturan China.
Meski tak disebutkan soal bendera Ukraina atau pajangan 'propaganda' tertentu, empat diplomat di China yang identitasnya dirahasiakan, mengatakan pemberitahuan itu jelas terkait dengan pameran solidaritas Ukraina, seperti dikutip dari Reuters.
Beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, poster bendera Ukraina di dinding luar Kedutaan Besar Kanada di China, dirusak dengan grafiti anti-NATO, menurut seorang saksi.

Misi Uni Eropa, Inggris, Jerman dan Polandia di China juga menampilkan gambar bendera Ukraina.
Namun, mereka tidak segera menanggapi permintaan komentar.
China menyerukan perdamaian di Ukraina tapi menahan diri untuk tidak mengutuk Rusia, yang menyebabkan kritik dari negara-negara Barat.

Beberapa kedutaan Barat telah memasang poster yang menyatakan bahwa mereka "Stand With Ukraine," dalam bahasa China dan Inggris.
Surat itu diyakini telah dikirim ke semua misi diplomatik di China. 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menjawab pertanyaan selama pengarahan harian Kementerian Luar Negeri di Beijing pada 24 Juli 2020. (AFP)
China Menolak untuk Mengutuk Rusia
Pemerintah China telah menolak tekanan dari AS dan sekutunya untuk memihak Barat melawan Rusia, mendesak diakhirinya secara damai permusuhan yang meningkat pada Februari 2022.
"AS harus merefleksikan tanggung jawabnya atas masalah Ukraina dan berhenti memaksa negara lain untuk memihak dan mencoreng orang lain" kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat konferensi pers harian pada Selasa (16/5/2023).
“Kami percaya bahwa sebagian besar negara ingin melihat penyelesaian damai krisis Ukraina daripada lebih banyak penjualan senjata dan tindakan yang mengobarkan api, seperti yang telah dilakukan AS,” tambah Wang, dikutip dari RT.
Sebelumnya, China mengajukan usulan perdamaian untuk Rusia dan Ukraina.
Langkah China itu dikritik oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 21 Maret 2023, seperti diberitakan Euro News.
Menurut Jens Stoltenberg, China harus secara terbuka mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai ilegal sebelum terlibat dalam upaya moderasi apa pun untuk mengakhiri perang.

https://www.tribunnews.com/internasi...innya?page=all


0
649
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Tampilkan semua post
TheTickAvatar border
TheTick
#7
Sampai sejauh ini, saya melihat bahwa Mainland mulai dari dua dekade belakangan selalu memerankan Wolf Warrior politics ke Luar negeri. Istilahnya adalah Zhanlang Waijiao.

Secara akademis justru bukan membuat China semakin disegani, tetapi malah memperkuat rasa sentimen dikalangan tetangganya sendiri. Lah, inilah yang ditunggu oleh pihak Barat. Contoh kasus gamblang adalah masalah Hongkong dan Taiwan serta asertifikasi Nine-dash-line di laut Cina selatan.

Kelemahan lain dari Wolf Warrior ethos ini adalah, Chinese (PRC) Power projection secara military belum mengimbangi kekuatan gertaknya yang dilandasi Ekonomi. Artinya Gertak negara lain bisa hanya dengan kebijakan ekonomi, masih belum diimbangi dengan gertak yang dilandasi militer.
Chinese military memang terlihat besar banyak dan menakutkan, tetapi masih belum ada satupun sejak 50 tahun lalu yang meyakinkan dunia bahwa Chinese Military dapat di proyeksikan ke setiap titik didunia dengan skala perang besar dan panjang.
Yang ada adalah "bullying" negara tetangga yg tidak jauh atau negara kecil lemah nun-jauh disana. Atau malah ahli dalam mensupress masalah regional saja emoticon-Smilie

Menunjukkan skala, dan kecanggihan tehnologi adalah satu hal AGAR NAMPAK GAGAH dan WIBAWA, tetapi menerapkannya kedalam praktik masif kepada pasukannya sendiri adalah DUA HAL BERBEDA. Karena yang terakhir baru hanya diatas kertas saja dan dibesar besarkan menggalang opini secara online.

Dari sinilah timbul semangat kebangsaan dengan etos Wolf Warrior yg semakin kentara di era Xi Jinping. Semangat boleh, optimistik harus, tetapi melupakan batas kemampuan sendiri adalah berbahaya. Itu sebabnya secara analitis secara sederhana bisa disimpulkan bahwa Wolf Warrior hanya buat percaya diri saja bagi rakyatnya. Aslinya ngga kuat kuat amat.

Salam,
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.