ane gak kejebak antara lokalpret ama aseng asong.. yang ane mau pelatih timnas baru pengganti si keong dengan cv lumayan dari negara jajaran top eropa tapi yang fresh bukan yang afkir macam pelatih vietnam sekarang..


- pelatih baru harus bisa sinergi dengan pelatih klub lokal, dengan watak keras tapi mengayomi dengan aura wibawa yang mengintimidasi..

- selalu menjaga komunikasi dengan intens dan koordinasi dengan pelatih liga dan klub demi kepentingan timnas dan liga maju bersama, perkara ini bener bener krusial menurut ane, saling tukar pikiran, saling memberi masukan, klasifikasi pemain liga , kecocokan taktik dan lain sebagainya..

- mampu ambil keuntungan dari liga dimana bertebaran pelatih pelatih bagus macam odol, milla tavares dan mungkin liga selanjutnya makin bnyak lagi sinergikan, agar mau sejalan dengan kontribusi untuk kepentingan timnas..

selama ini timnas dan liga seperti berjarak, terpisah satu sama lain, saling berbenturan antara kepentingan klub dan kepentingan timnas dan dari sudut suporter juga terpecah ada kubu si keong ada kubu lokalpret yang punya argumen saling serang dan merasa paling benar.. bener bener merusak mindset.. apapun yang ada di lokalpret adalah buruk tidak ada kebaikan sama sekali..

Di pihak lokalpret juga membalas karena semua keburukan di timpakan kepada mereka padahal banyak kendala yang mereka hadapi di lapangan yang tidak semudah balik telapak tangan, yang jelek ada tapi tidak semuanya tanpa tebang pilih itu sangat menyakitkan, sedangkan mereka yang ngomel, nyinyir dan hina tidak ada kontribusi sama sekali..

- memberikan influence yang baik dalam hal sepakbola, salah satu influence si keong dan ane akui itu cukup memberikan dampak yaitu tentang fisik dan stamina pemain, ane ingin lebih banyak lagi influence yang mampu merubah timnas.. kenapa ane mau si keong keluar, yak karena tidak mampu menjalankan semua klasifikasi yang ane jabarkan di atas..

ane cukup sabar menunggu tapi 4 tahun ane rasa sudah cukup, kontribusi hanya soal fisik dan stamina belum memenuhi semua ekspektasi ane... maaf..

Indonesia butuh pelatih yang revolusioner gak ada cara lain contohnya macam phs tapi tier eropa..

Kalo ada yang bilang kasih IS kesenior ane gak setuju, selain ane meragukan kemampuannya, CV dia belum cukup untuk bisa di segani pelatih klub dan stakeholder yang ada di liga, karena syarat untuk mampu menjalankan itu CV harus diatas semua pelatih yang ada di liga lokal...

Ane rasa timnas secepatnya dan butuh pelatih baru yang punya klasifikasi seperti itu..