Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Komnas HAM Nilai LGBT Rentan Dipolitisasi saat Pemilu 2024
Komnas HAM Nilai LGBT Rentan Dipolitisasi saat Pemilu 2024

Sabtu, 13 Mei 2023 06:00 WIB

Komnas HAM Nilai LGBT Rentan Dipolitisasi saat Pemilu 2024
Komnas HAM menilai LGBT menjadi salah satu kelompok yang paling rentan dipolitisasi saat momen Pemilu 2024 mendatang. (REUTERS/Regis Duvignau)

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai LGBT menjadi salah satu kelompok yang paling rentan dipolitisasi saat Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi, setelah pihaknya melakukan pemantauan Pra Pemilu sejak April sampai Mei 2023.

"Mereka rentan menjadi korban politisasi. Jadi ada misalnya caleg caleg atau partai-partai yang misalnya menyatakan 'Kami anti-LGBT, kita akan memberantas LGBT' yang kayak gini gini gitu," kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (12/5).

Pramono menilai seruan anti-LGBT berpotensi digunakan untuk menggaet suara. Bahayanya, kata Pramono, para kandidat yang mempolitisasi LGBT tak peduli dampak yang akan didapat oleh kelompok tersebut.

Menurutnya, mereka bisa menyebabkan kelompok tersebut mendapat diskriminasi dan persekusi yang lebih parah. Pramono mengingatkan kelompok LGBT tetap mempunyai hak yang sama.

"Jadi hanya untuk menarik simpati masyarakat kelompok tertentu nah ini yang misalnya jauh lebih berbahaya, jadi kerentanan-kerentanan ini yang masih sering terjadi di masyarakat kita," ujarnya.

"Ini butuh waktu panjang untuk menyadarkan untuk bisa menerima kehadiran siapapun termasuk ekspresi ekspresi apa namanya kecenderungan seksualitas yang beragam itu jadi ini problem kita di banyak tempat," imbuhnya.

Selain itu, Pramono mengatakan politisasi LGBT juga menyebabkan hak-hak mereka terancam, terutama hak politik.

Pramono pun menyinggung pernyataan kepala daerah di Kota Medan, Sumatera Utara yang secara terbuka menyatakan Medan merupakan kota bebas dari LGBT.

Pramono mengatakan hal itu membuat kelompok LGBT merasa malu dan berkecil hati ketika datang ke TPS saat memilih.

"Teman-teman LGBT merasa semakin insecure karena ada pernyataan dari pimpinan daerahnya yang menyatakan bahwa kota Medan sebagai bebas LGBT," ujar Pramono.

"Ini membuat teman-teman semakin insecure nanti untuk datang ke TPS. Bahwa mereka didata ok, tetapi untuk datang ke TPS itu mereka semakin merasa ter-discourage," katanya menambahkan.

Komisioner Komnas HAM, Saurlin Siagian juga mencontohkan hal serupa terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Temuan Komnas HAM, kelompok LGBT merasa dilecehkan ketika datang ke TPS karena kerap dipandang sinis.

"Itu dianggap pelecehan juga. Kita harus memahami itu sebagi pelecehan jika mereka merasa dilecehkan," sebut dia.

Saurlin menuturkan pemerintah dan KPU harus memberikan perhatian khusus terkait hal itu.

"Saya kira itu terkait secara masif dan membutuhkan perhatian khusus dari bukan hanya KPU tapi juga pemerintah," tuturnya.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...at-pemilu-2024

Sekalian aja yg jd jurkamnya putin yg anti lgbt
Kemaren debat capres jg dibawa2 tuh kelompok disability, gara2 abis ngadain paralimpiade kali
waloni
nomorelies
agusn6778
agusn6778 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
67
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
cakcendolAvatar border
cakcendol
#2
jadi Komnas HAM mendukung LGBT? emoticon-Najis
areszzjay
Veritonix
Veritonix dan areszzjay memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.