- Beranda
- Stories from the Heart
story keluarga indigo.
...
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:
KKN Di Dusun Kalimati
Quote:
Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.
Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.
Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.

INDEKS
Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah

Quote:
Quote:
Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.
Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.
Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).
INDEKS
Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end

Quote:
Quote:
INDEKS
Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang
Konten Sensitif
Quote:
Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.
INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu

Quote:
Quote:
INDEKS
part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 21:46
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
21.6K
306
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ny.sukrisna
#161
36. Libur
Badanku sakit rasanya.aku meminta mamah memanggil bu siti untuk memijatku.
Selama 1 jam aku dipijat dikamar.sedangkan indra menunggu di ruang tengah bersama papah,kak adam& kak yusuf.
Mereka berbincang tentang kejadian barusan.
Dan sepertinya aku ijin tdk berangkat kerja besok.aku ingin istirahat dirumah.
Selesai dipijit,aku sudah merasa enakan.indra masuk kamar dgn membawakan secangkir coklat hangat.bu siti pamit pulang.
"Gmn?udah enakan belum?"tanya indra duduk dipinggiran ranjang sembari meletakkan coklat hangat disampingku.
"Udh mendingan kok.."kataku lalu duduk bersandar di ujung ranjang.
Kuraih coklat hangat buatan indra.dia hanya menatapku melas.
Kuminum sedikit demi sedikit.rasanya aku makin relax.
"Nis..."
"Hmm..."
"Maaf ya.."
"Ckckckck..kamu ini,minta maaf mulu.kita belum lebaran ndra.. Simpen buat bsk aja.aku capek dengerin kamu minta maaf mulu.."kataku cuek.
Dia senyum.
"Kamu mau makan?"tanyanya pelan.
"Mau..tapi suapin.."kataku manja.
Dia ngacak2 rambutku sambil ketawa lalu beranjak keluar kamar dan tak lama kembali dgn sepiring nasi goreng keju dan segelas air putih.
"Makan ya..yg banyak.."katanya sambil menyuapiku.
Kami bercengkrama di kamar berdua saja.aku tdk ingin indra terus menerus mengkhawatirkan aku.
Tok..tok..tok
"Ndra...ada temen kamu tuh didepan.."suara kak shinta diluar pintu.
Aku& indra saling pandang.jarang2 temen indra kerumah.apalagi ini sudah masuk jam malam.
Pukul 22.00 biasanya sudah jarang ada orang bertamu,kecuali ada hal yg sangat penting sekali.
"Siapa ya?"tanya indra.entah nanya ke aku / nanya ke dirinya sendiri.
Aku hanya mengangkat kedua bahuku.
Lalu karena penasaran aku pun ikut keluar menemui temannya itu.
Sampai teras.kami berdua sama2 terkejut karena ternyata yg datang adalah revan.
Dgn memegang sebuket bunga mawar dan sebuah parcel yg berisi beraneka ragam buah2an segar,dia tersenyum hangat menatap kami.
Indra diam sejenak.lalu tak lama memeluk nya.
"Maaf ya kalau aku ganggu..aku mau nengok nisa..gmn kondisi nya ndra?gak papa kan?kalau perlu kita bawa ke dokter aja yuk.."katanya sambil melihatku iba.
"Gak papa kok van..tadi kita juga udh ke dokter.gak ada luka serius.."kata indra menenangkan revan.
Lalu mereka berdua duduk,aku masih tertegun melihat kedatangan revan.
Indra mengulurkan tangannya padaku.
"Sini sayang"kata indra lalu menyuruhku duduk disampingnya.
Dia masih menggenggam tanganku.dia paham betul bahwa aku masih trauma atas apa yg revan lakukan padaku tadi.
Mereka terlibat obrolan ringan.
Aku hanya mendengarkan saja tak berkomentar apapun.
"Mmmmm..nis.."panggil revan pelan.
Aku yg sedari tadi tdk memperhatikannya jadi agak kaget.
"eh..Ya..kenapa?"
"Maafin aku ya nis.. Aku...aku khilaf..aku bener2 gak tau gmn caranya buat nebus kesalahanku ke kaliam,terutama kamu nis."katanya dgn kalimat yg agak bergetar.
Dia ini udah sembuh belum ya?aku pikir dia ini pasti punya gangguan jiwa,karena perlakuannya padaku tadi benar2 mengerikan.
Indra menyikutku karena aku hanya diam saja tdk merespon revan.
"Eh..mmm..iya van..nggak papa kok..lagian ini kan kesalahpahaman aja.sekarang yg penting kalian udah baikan.itu aja udh cukup.."kataku.
"Iya nis.."jawabnya sambil tertunduk.
Revan ini pernah dibawa keluar negri oleh keluarganya karena dia mengalami depresi hebat.dia bahkan sudah beberapa kali menjalani terapi kejiwaan agar dia bisa sembuh.
Aku harap,dia benar2 sudah sembuh kali ini.
Setelah ngobrol beberapa saat,revan pamit pulang.karena hari memang sudah agak larut.
Indra mengantarkan revan sampai mobilnya.
"Yuk..masuk.."ajak indra langsung menarik tanganku.
"Oh iya,bunganya nis..mau ditaruh mana?"tanya indra saat kami akan masuk kedalam.
Kulirik bunga pemberian revan.
"Buang aja."kataku cuek.
"Kok gitu?kasian yg ngasih lho.."
"Aku masih ngeri sama dia.aku gak yakin dia udah sembuh..jadi tolong gak usah dibawa masuk itu bunga..bikin aku mual aja."jawabku enteng.
"Ya udah,biarin aja diluar.. "Kaya indra lalu kami masuk kedalam.
Kami masuk kekamar,namun entah kenapa mataku ini sulit sekali terpejam.
Indra yg sudah bersiap akan tidur akhirnya duduk kembali.
"Kamu kenapa?masih kepikiran revan?"
"Sedikit.."kataku lesu.
"Mmmm... Trus ada apa lagi?"tanyanya.
"Aku gak bisa tidur.."kataku sambil membelai2 rambut indra.
"Ya udah,kita nonton film aja yuk.film kemaren kan belum kita tonton tuh.lagian bsk kita kan gak kerja..aku libur,kamu ijin.."katanya lalu beranjak mengambil kaset dvd dibufet bawah tv kamar.
Dia memasukan kaset ke dvd player lalu mulai menekan tombol play.
Ini adalah sekuel salah satu film favorit kami..
'Taken'
Baru beberapa menit film berjalan,aku sudah bosan.tumben.padahal aku ini hobi nonton film genre action seperti ini.bakal kuat melek sampai pagi kalau udah nonton film.
"Ndra.."
"Yaa...kenapa sayang?"tanyanya tapi matanya masih fokus pada layar tv dihadapan kami.
"Aku pengen makan es krim.."pintaku.
Dia menoleh pelan.
"Es krim?jam segini?"tanyanya sambil melihat jam ditangannya.
Aku mengangguk pelan dgn wajah memelas.
Indra nampak berfikir.
"Tumben bgt kamu pengen es krim jam segini?"tanyanya heran.
"Nggak tau..yuk beli..di al**mart aja yg deket.sekalian jalan2 bentaran.aku pengen keluar.sumpek.."rengekku.
Tanpa diminta lagi,indra lalu berdiri matikan film yg sedang diputar lalu meraih sweeter dan berganti celana panjang.
"Ya udah,kamu ganti baju.."suruhnya.
Aku hanya mengganti celana panjang saja lalu memakai cardigan dan kerudung terusan.
Entah kenapa akhir2 ini aku cuek sekali dgn penampilan.
====
Indra menjalankan mobilnya menuju minimarket 24 jam terdekat.aku memilih 2 buah es krim rasa greentea.
Indra memgambil air mineral dan sekaleng minuman bersoda.
Setelah membayar,kami kembali ke mobil lalu pergi ke daerah gor.disana masih banyak orang yg nongkrong..kebanyakan sih anak2 muda.
Kami makan es krim di pinggir jalan ,walau sudah malam masih banyak warung yg buka.menjual berbagai makanan.kebanyakan sih nasi goreng.
Indra akhirnya memesan 1 porsi ,karena dia lapar lagi.
Kami duduk diwarung tenda itu.
Lalu ada sebuah taksi berhenti didepan tenda ini.supir taksinya keluar.lalu memesan 1 porsi nasi goreng namun dibungkus.
"Malam2 masih narik pak?"tanya indra basa basi.karena posisi kami duduk dekat dgn bpk supir taksi itu.
"Iya mas..biasa kok.kadang sampe pagi juga dijalanin.kalau ramai..ini kebetulan tadi waktu mau pulang malah ada yg nyetop taksi saya..mau saya tolak,saya kasian,perempuan sih.gak baik malem2 keluyuran sendirian to"kata pak supir itu.
Saat kutengok ke dalam taksi bpk itu.kaca belakang penumpang terbuka separuh dan yg kulihat justru malah membuatku bergidik ngeri.walau hanya separuh,aku sangat yakin kalau penumpangnya bukan manusia.
Rambutnya kusut sekali,matanya putih semua dan disekitar matanya hitam legam.
Kucolek pinggang indra dgn wajah ketakutan dan menunduk.
"Kenapa?"tanya indra heran.
"Itu,,ditaksi.."kataku lirih.
Indra menoleh ke taksi.dia sama terkejutnya dgnku.
"Kamu liat apa ndra?"tanyaku berbisik.
"Mungkin sama kaya yg kamu liat nis.."kata indra sambil meneruskan makan,tapi wajahnya agak pucat.
"Kasian bapak nya..gmn kasih tau nya ya."kataku menatap melas ke bpk supir taksi itu.
Beliau sudah terlihat berumur.susah banyak rambutnya yg putih beruban.mungkin umurnya sudah 60thn keatas.
"Bapak..."panggil indra hati2 sambil sesekali melirik ke taksi bpk itu.
"Iya mas..kenapa?"
"Selama perjalanan,banyakin dzikir ya pak..sholawatan.baca suratan pendek juga "saran indra.
Bpk itu terdiam.lalu menoleh ke arah taksinya.
Dia lalu menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.
"Kali ini giliran saya to..kemarin temen saya mas..ini dia pesen nasi goreng malah."kata bpk itu lemas.
Aku tdk melihat raut wajah ketakutan disana.hanya kekecewaan.
Mungkin dia sadar,kalau dia tdk akan mendapatkan uang malam ini krn penumpangnya bukan manusia.
"Ya sudah,saya pamit ya mas..mba.. Mungkin 'dia' memang ingin diantar saya.. Terima kasih sarannya"kata bpk itu lalu pergi masuk kembali ke taksinya.
Hebat! Dia tdk takut sama sekali padahal dia tau siapa penumpang nya adalah makhluk halus.
Salut utk bpk ini.
Memang ada beberapa rumor beredar,tentang penumpang dari dunia lain yg suka ikut naik taksi terutama jika sudah malam hari.
"Lagi es krimnya?"tanya indra.
Dua es krim berhasil ku telan habis.
"Enggak..cukup.kamu gmn?udah belum makan nya?kita pulang yuk.."ajakku.
"Udah selesai juga.bentar aku bayar dulu.."indra beranjak lalu membayar makanan yg dia pesan tadi.
Kami kembali pulang karena hari sudah sangat larut dan para makhluk astral mulai pada eksis.
Karena hari ini aku& indra free kami memutuskan pergi kerumah papa& mama nya indra.
Sampai dirumah besar itu,yg hampir dikelilingi penjaga diberbagai sudut,kami mulai masuk.kebetulan mama melati sedang ada diteras bersama papa didi.
Kegiatan pagi hari yg sudah sangat kuhafal.
"Assalamualaikum pah,mah"sapa indra setelah kami turun dari mobil.
Lalu indra memeluk papah& mamah.aku pun mengikutinya salim& memeluk papa mama juga.
Papa & mamanya memang sedang libur juga hari ini.itulah kenapa kami memilih kesini.
"Kok tumben kalian kesini pagi pagi gini."tanya mama dgn keheranan.
"Iya,indra libur,nisa ijin gak masuk.daripada bosen dirumah kita kesini,"jawab indra sambil duduk disamping papa.
"Lagian dirumah sepi mah,gak ada orang.semua pergi.."sahutku dan langsung duduk disamping mama.
"Kamu gmn?sehat sayang?"
Tanya mama sambil membelai tanganku yg sudah kulingkarkan dipinggang mama.
"Lumayan mah.."jawabku sambil mendesah pelan.
"Kenapa nis?kok lemes gitu?"tanya papa yg dapat menangkap apa yg kurasakan.
"Kemaren nisa disekap pah"kali ini indra yg menjawab.
"Masya allah??!!! Lagi???!!!"pekik mama heran.
Aku mengangguk pelan,masih dgj posisi memeluk mama.
"Siapa kali ini?"tanya papa memandang indra.
"Revan!!"
"Revan?temen kuliah kamu ndra?"tanya mama.
Kedua orang tua indra memang sudah hafal revan,karena dulu revan sering main kerumah.
"Kok bisa??"papa bingung mendengar jawaban indra.
Kami pun menceritakan kejadian kemarin dan tentunya soal revan.
"Astaga..sampai segitu nya ya.." mamah geleng geleng kepala.
Lalu mengeratkan pelukannya kepadaku.
"Untung kamu kuat niss.. Memang menjadi istri polisi,harus strong ya nis.."kata kata mamah membuatku terkekeh.
"Mamah,bhs nya gaul abiss.. Strong!!hehehe"gurau ku.
Kami tertawa bersama.
Namun,tawaku tiba2 terhenti.
Aku merasakan perutku tdk nyaman.padahal aku sudah sarapan tadi.
"Nisa ke toilet dulu.."kataku sambil menutup mulutku dgn tangan kananku.
"Nis..nisa..kenapa?"tanya indra.
Aku tdk menghiraukan nya dan tetap masuk kedalam menuju toilet yg ada di dekat dapur.
Mbok nah yg ada disana heran melihatku yg tiba2 ngeloyor masuk kamar mandi tdk memyapanya seperti biasa.
Didalam aku muntah2.namun tdk ada yg keluar.tapi rasa mual nya begitu hebat kurasakan.
Apa aku sakut?sepertinya aku baik2 saja dari tadi.masa tiba2 aku sakit..kan aneh..
Tunggu!!
Aku pernah mengalami ini sebelumnya.saat sebelum aku hilang ingatan,dan teman2 kantor ku bilang ini tanda tanda aku hamil.
Aku hamil?benarkah?
"Sayang...yank...kamu gak papa ta?"terdengar indra diluar.
Ceklek
Kubuka pintu kamar mandi dgj wajah tertunduk lesu.
"Kamu sakit nis??"tanya indra cemas.
Kutekan kepalaku dgn tangan kananku sementara tangan kiriku memegangi perutku yg masih terasa mual.
"Enggak papa..cuma gak enak aja perutku.."kataku lalu duduk di kursi yg ada di salah 1 meja makan.
"Mbok..tolong bikinin teh anget donk.."pinta indra ke mbok nah yg ikut melihatku.
Kriiiing..
Ponsel indra berdering.
"Sebentar sayang"katanya lalu mengangkat telfon tadi agak menjauh.
"Iya man..gmn?"hanya itu yg kudengar.
Mungkin herman.
"Neng..ini teh nya.diminum dulu."kata mbok nah sambil menyodorkan secangkir teh hangat.
Mama lalu menyusulku kedalam.
"Kamu gak papa sayang?"tanya mamah khawatir namun ekspresinya lebih ke bahagia.
"Gak papa sih mah..mual aja..eneq gitu.."jawabku masih sambil meneguk teh buatan mbok nah.
Mamah memandangku sambil senyum.
"Kamu terakhir datang bulan kpn?"tanya mamah tiba2.
"Eh..Mmm.kapan ya..lupa deh mah,bulan kemarin masih..bulan ini belum.harusnya sih udah awal bulan,mungkin aku kecapean kali ya.."kataku mencoba menganalisa sendiri.
Karena jika aku terlalu lelah& banyak pikiran,biasanya akan telat datang bulan.itu tdk lah aneh bagiku.
"Eum.. Coba beli tes kehamilan nis."pinta mamah ragu ragu.
"Tes pack?"
Mamah mengangguk senang.
"Masa aku hamil mah?"tanyaku yg masih ragu.
"Ya bisa lah..kan kamu punya suami.kecuali kamu masih gadis trus hamil laaah itu patut dipertanyakan."kata mamah malah becanda.
"Tapi,,jangan bilang indra dulu ya mah..takutnya aku cuma masuk angin biasa.kasian nanti takutnya dia terlalu berharap.."pintaku berbisik ke mamah.
"Beresss"mamah mengunci mulutnya dgn tangan dan mengedipkan sebelah matanya padaku.
Kami bertiga tertawa bersama.
Tak lama indra muncul.
"Ciee.. Pada ngomongin aku ya.."katanya.
"Ge er kamu.."kata mamah lalu kembali keteras.
"Oh iya,kamu gmn?udah enakan?"tanya indra sambil membelai pipiku.
"Udah kok..tadi siapa yg telfon?"tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Herman.. Mobilnya mogok deket sini..dia minta tolong aku kesana ngeliat..aku kesana bentar gak papa nis?"tanya indra.
"Tapi aku ikut ya..aku pengen beli obat di apotik"jawabku.
"Oh gitu..ya udah ayok.."ajaknya.
Akhirnya kami ke tempat herman yg memang tdk jauh dari rumah papa didi.
"Gmn bro??"tanya indra saat kami sampai di tempat herman.
Herman yg masih sibuk utak atik mobilnya dan belepotan oli menatap kami dgn wajah lelah.
Kasian bgt.
"Tau nih ndra.apanya yg rusak.aku nyerah deh"katanya pasrah.
Indra akhirnya ikut turun tangan.dia memang pintar otomotif juga.
Kulihat tak jauh dari kami berdiri aku melihat apotik di sebrang jalan.
"Ndra..aku ke apotik bentar ya"pamitku ke indra.
Indra berhenti lalu memandang sekitarnya dan terhenti pada apotik disebrang jalan.
"Oke..tapi temenin herman ya."katanya.
Herman menatap ku sebentar,dan merasa aneh dgn permintaan indra yg terkesan terlalu mencemaskan ku.namun dia mau juga akhirnya menemaniku ke apotik setelah mengelap dan mencuci tangannya yg kotor tadi.
Saat sampai apotik,herman masih mengikutiku seperti pengawal pribadi saja.
"Mbaaa.. Ada testpack?"tanyaku ke petugas apotik itu.
"Ada mba.sebentar"dia lalu menuju rak dibelakangnya dan kembali membawa beberapa macam testpack kehadapanku.
Aku memilih yg terbaik ,itupun kata mba nya.aku membeli 3 buah.karena aku ingin benar2 memastikannya dgn akurat.
"Kamu hamil nis?"tanya herman saat melihatku asik memilih teso pack itu.
"Nggak tau..kayanya sih gitu man.makanya mau aku cek."kataku tak melepaskan pandangan dihadapanku.
Mba petugas apotik pun ikut melihat ku.
"Indra tau?"tanya herman lagi.
"Belum.nanti aja kalau udah bener2 pasti man..takut dia kecewa kalau ternyata aku gak hamil"kataku pelan.
"Bener juga sih.dia sering bgt bilang ke aku.katanya dia pengen punya anak sama kamu.dan waktu kamu keguguran kemaren dia sedih bgt lho nis.dia berkali kali menyalahkan dirinya sendiri"tutur herman sambil menatap keluar melihat indra sedang sibuk memperbaiki mobilnya.
Setelah aku membayar barang yg kubeli.aku & herman kembali bersama indra.
"Finish.."kata indra saat kami sampai.
"Udah bro??"tanya herman tak percaya.
"Coba aja,nyalain mesinnya"
Bruuuummm..bruuummmm.bruuuuum
Mobil herman berhasil nyala.herman terlihat senang sekali.indra yg sudah berpeluh peluh keringat juga terlihat puas.
Ku lap keringat nya yg ada diwajahnya dgn ujung baju milikku.
"Eh,nanti kotor nis baju kamu"larangnya.
"Gak papa.kotor kan bisa dicuci.keringet kamu banyak gitu ndra.."kataku tak menghentikan apa yg kulakukan pada indra.
Dia hanya senyum,pasrah mendapat perlakuan dariku.
Lalu indra mencuci tangannya dgn air mineral yg disimpan dimobil dan kami kembali pulang setelah berpamitan dgn herman.
Kami kembali kerumah papa didi.
"Aku mandi dulu ya..gerah.."kata indra setelah turun dari mobil.
Aku hanya mengangguk menanggapinya.dia pergi ke kamar kami yg ada dilantai 2.
Lalu aku pergi ke kamar mandi di dekata dapur.
Aku mulai mencoba menggunakan testpack yg kubeli barusan.
Hatiku dag dig dug tak karuan setelah melihat hasilnya.ketiga test pack menunjukan hasil yg sama. Dua stripp..
Dan menurut petunjuk di boks pembungkusnya,jika muncul 2 strip warna merah artinya aku positif hamil.
Aku tdk percaya bahkan sampai menutup mulutku dgn tangan kananku sambil masih menatap testpack ditanganku.
Segera aku keluar kamar mandi dan menemui mamah.
Kuketuk kamar mamah.
"Maah..mamah..."panggilku.
"Iya sayang..masuk aja.."
Aku masuk kamar mamah,disana mamah sedang membereskan baju dilemari.
"Kenapa nis?"tanya mamah.
"Sini deh mah,,ini nisa udah test.. Hasilnya sama semua.."
Kataku lalu menunjukan testpack ke mamah.
Mamah memperhatikan dgn seksama.lalu senyum terukir diwajahnya.
"Kamu hamil nis.."kata mamah lalu memelukku senang.
"Beneran mah?nisa hamil??"aku masih tdk percaya.
"Iya..kamu hamil.mending kamu cek dokter kalau gak percaya.indra udah tau?"tanya mamah.
"Belum mah,sengaja nisa belum bilang."
"Ya udah,kasih tau dia deh.pasti dia seneng bgt.."saran mamah.
Aku mengangguk lalu keluar dari kamar mamah berjalan dgn semangat ke kamar ku& indra.
Sampai dikamar,indra sudah selesai mandi,dia sedang mengeringkan rambutnya yg basah.
"Hai.. Kamu mau mandi juga gak nis?nanti aku siapin air anget..airnya dingin,takut kamu masuk angin nanti.."katanya sekilas menoleh kepadaku yg berdiri mematung didepan pintu.
"Boleh"kataku pelan.
Indra menatapku lagi.lalu mendekat.
"Kamu kenapa?"tanyanya penasaran.
"Aku...aku...."
"Kenapa??"tanya indra cemas melihatku yg tak kunjung menjawab pertanyaan nya.
Lalu ku berikan testpack yg ada ditanganku.
Dia mengambilnya dgn menunjukan kerutan didahinya.
Dia mengamati dgn seksama.
"Nis,,ini kan alat kehamilan ta?trus ini,artinya apa?" indra belum paham lalu balik bertanya padaku.
"Jangan kaget ya.. Kayanya..aku...hamil"dgn memelankan nada saat kata 'hamil' terucap.
Namun indra melotot karena mendengar penuturanku.
"Apa nis??kamu bilang apa??"tanyanya.
"Aku..hamilll"kataku lebih jelas.
Dia diam sesaar,lalu matanya berkaca2.dan mengeluarkan bulir2 bening.dia langsung memelukku erat.
"Serius??kamu beneran hamil?"tanyanya masih mendekapku.
"Iya..insha allah.."kataku tak kalah bahagianya.
"Alhamdulillah ya allah..akhirnya.."dia berteriak gembira.
Lalu membopongku berputar2 saking senangnya.
"Oke..kalau gitu kita ke dokter..kita periksa aja biar lebih yakin.."pinta nya lalu dia menurunkan ku dan segera berganti baju.
Dia terlihat semangat sekali.
Kami menuju rumah sakit langganan kami. Namun kali ini tdk bertemu dokter toni. Melainkan Dr. Pritasari Dewi Damayanti, SpOG
Kami memilih dokter perempuan demi kenyamanan bersama.
Setelah mengantri, kini giliran kami masuk ke ruangan prakteknya.dokternya baik& ramah.aku menunjukan testpack ku dan kemudian dilakukannya usg.
Dan benar,aku memang hamil. Namun kehamailan ku yg masih sangat muda mengharuskan aku utk hati2.
Kehamilan yg berjalan baru 2 minggu ini memang sudah sangat kami tunggu.
Setelah menebus obat yg berupa vitamin di apotik terdekat. Indra juga membelikan ku susu ibu hamil.
Kami lalu pulang kembali ke rumah papa didi.
Kami berencana menginap semalam.
Dan indra memperlakukanku lebih dari sebelumnya. Dari segalanya, perhatiannya, kewaspadaannya, kasih sayangnya.
Dan aku merasa menjadi perempuan paling bahagia di dunia ini.
Aku yakin, jika kalian yg berada di posisiku akan berfikiran sama.
Selama 1 jam aku dipijat dikamar.sedangkan indra menunggu di ruang tengah bersama papah,kak adam& kak yusuf.
Mereka berbincang tentang kejadian barusan.
Dan sepertinya aku ijin tdk berangkat kerja besok.aku ingin istirahat dirumah.
Selesai dipijit,aku sudah merasa enakan.indra masuk kamar dgn membawakan secangkir coklat hangat.bu siti pamit pulang.
"Gmn?udah enakan belum?"tanya indra duduk dipinggiran ranjang sembari meletakkan coklat hangat disampingku.
"Udh mendingan kok.."kataku lalu duduk bersandar di ujung ranjang.
Kuraih coklat hangat buatan indra.dia hanya menatapku melas.
Kuminum sedikit demi sedikit.rasanya aku makin relax.
"Nis..."
"Hmm..."
"Maaf ya.."
"Ckckckck..kamu ini,minta maaf mulu.kita belum lebaran ndra.. Simpen buat bsk aja.aku capek dengerin kamu minta maaf mulu.."kataku cuek.
Dia senyum.
"Kamu mau makan?"tanyanya pelan.
"Mau..tapi suapin.."kataku manja.
Dia ngacak2 rambutku sambil ketawa lalu beranjak keluar kamar dan tak lama kembali dgn sepiring nasi goreng keju dan segelas air putih.
"Makan ya..yg banyak.."katanya sambil menyuapiku.
Kami bercengkrama di kamar berdua saja.aku tdk ingin indra terus menerus mengkhawatirkan aku.
Tok..tok..tok
"Ndra...ada temen kamu tuh didepan.."suara kak shinta diluar pintu.
Aku& indra saling pandang.jarang2 temen indra kerumah.apalagi ini sudah masuk jam malam.
Pukul 22.00 biasanya sudah jarang ada orang bertamu,kecuali ada hal yg sangat penting sekali.
"Siapa ya?"tanya indra.entah nanya ke aku / nanya ke dirinya sendiri.
Aku hanya mengangkat kedua bahuku.
Lalu karena penasaran aku pun ikut keluar menemui temannya itu.
Sampai teras.kami berdua sama2 terkejut karena ternyata yg datang adalah revan.
Dgn memegang sebuket bunga mawar dan sebuah parcel yg berisi beraneka ragam buah2an segar,dia tersenyum hangat menatap kami.
Indra diam sejenak.lalu tak lama memeluk nya.
"Maaf ya kalau aku ganggu..aku mau nengok nisa..gmn kondisi nya ndra?gak papa kan?kalau perlu kita bawa ke dokter aja yuk.."katanya sambil melihatku iba.
"Gak papa kok van..tadi kita juga udh ke dokter.gak ada luka serius.."kata indra menenangkan revan.
Lalu mereka berdua duduk,aku masih tertegun melihat kedatangan revan.
Indra mengulurkan tangannya padaku.
"Sini sayang"kata indra lalu menyuruhku duduk disampingnya.
Dia masih menggenggam tanganku.dia paham betul bahwa aku masih trauma atas apa yg revan lakukan padaku tadi.
Mereka terlibat obrolan ringan.
Aku hanya mendengarkan saja tak berkomentar apapun.
"Mmmmm..nis.."panggil revan pelan.
Aku yg sedari tadi tdk memperhatikannya jadi agak kaget.
"eh..Ya..kenapa?"
"Maafin aku ya nis.. Aku...aku khilaf..aku bener2 gak tau gmn caranya buat nebus kesalahanku ke kaliam,terutama kamu nis."katanya dgn kalimat yg agak bergetar.
Dia ini udah sembuh belum ya?aku pikir dia ini pasti punya gangguan jiwa,karena perlakuannya padaku tadi benar2 mengerikan.
Indra menyikutku karena aku hanya diam saja tdk merespon revan.
"Eh..mmm..iya van..nggak papa kok..lagian ini kan kesalahpahaman aja.sekarang yg penting kalian udah baikan.itu aja udh cukup.."kataku.
"Iya nis.."jawabnya sambil tertunduk.
Revan ini pernah dibawa keluar negri oleh keluarganya karena dia mengalami depresi hebat.dia bahkan sudah beberapa kali menjalani terapi kejiwaan agar dia bisa sembuh.
Aku harap,dia benar2 sudah sembuh kali ini.
Setelah ngobrol beberapa saat,revan pamit pulang.karena hari memang sudah agak larut.
Indra mengantarkan revan sampai mobilnya.
"Yuk..masuk.."ajak indra langsung menarik tanganku.
"Oh iya,bunganya nis..mau ditaruh mana?"tanya indra saat kami akan masuk kedalam.
Kulirik bunga pemberian revan.
"Buang aja."kataku cuek.
"Kok gitu?kasian yg ngasih lho.."
"Aku masih ngeri sama dia.aku gak yakin dia udah sembuh..jadi tolong gak usah dibawa masuk itu bunga..bikin aku mual aja."jawabku enteng.
"Ya udah,biarin aja diluar.. "Kaya indra lalu kami masuk kedalam.
Kami masuk kekamar,namun entah kenapa mataku ini sulit sekali terpejam.
Indra yg sudah bersiap akan tidur akhirnya duduk kembali.
"Kamu kenapa?masih kepikiran revan?"
"Sedikit.."kataku lesu.
"Mmmm... Trus ada apa lagi?"tanyanya.
"Aku gak bisa tidur.."kataku sambil membelai2 rambut indra.
"Ya udah,kita nonton film aja yuk.film kemaren kan belum kita tonton tuh.lagian bsk kita kan gak kerja..aku libur,kamu ijin.."katanya lalu beranjak mengambil kaset dvd dibufet bawah tv kamar.
Dia memasukan kaset ke dvd player lalu mulai menekan tombol play.
Ini adalah sekuel salah satu film favorit kami..
'Taken'
Baru beberapa menit film berjalan,aku sudah bosan.tumben.padahal aku ini hobi nonton film genre action seperti ini.bakal kuat melek sampai pagi kalau udah nonton film.
"Ndra.."
"Yaa...kenapa sayang?"tanyanya tapi matanya masih fokus pada layar tv dihadapan kami.
"Aku pengen makan es krim.."pintaku.
Dia menoleh pelan.
"Es krim?jam segini?"tanyanya sambil melihat jam ditangannya.
Aku mengangguk pelan dgn wajah memelas.
Indra nampak berfikir.
"Tumben bgt kamu pengen es krim jam segini?"tanyanya heran.
"Nggak tau..yuk beli..di al**mart aja yg deket.sekalian jalan2 bentaran.aku pengen keluar.sumpek.."rengekku.
Tanpa diminta lagi,indra lalu berdiri matikan film yg sedang diputar lalu meraih sweeter dan berganti celana panjang.
"Ya udah,kamu ganti baju.."suruhnya.
Aku hanya mengganti celana panjang saja lalu memakai cardigan dan kerudung terusan.
Entah kenapa akhir2 ini aku cuek sekali dgn penampilan.
====
Indra menjalankan mobilnya menuju minimarket 24 jam terdekat.aku memilih 2 buah es krim rasa greentea.
Indra memgambil air mineral dan sekaleng minuman bersoda.
Setelah membayar,kami kembali ke mobil lalu pergi ke daerah gor.disana masih banyak orang yg nongkrong..kebanyakan sih anak2 muda.
Kami makan es krim di pinggir jalan ,walau sudah malam masih banyak warung yg buka.menjual berbagai makanan.kebanyakan sih nasi goreng.
Indra akhirnya memesan 1 porsi ,karena dia lapar lagi.
Kami duduk diwarung tenda itu.
Lalu ada sebuah taksi berhenti didepan tenda ini.supir taksinya keluar.lalu memesan 1 porsi nasi goreng namun dibungkus.
"Malam2 masih narik pak?"tanya indra basa basi.karena posisi kami duduk dekat dgn bpk supir taksi itu.
"Iya mas..biasa kok.kadang sampe pagi juga dijalanin.kalau ramai..ini kebetulan tadi waktu mau pulang malah ada yg nyetop taksi saya..mau saya tolak,saya kasian,perempuan sih.gak baik malem2 keluyuran sendirian to"kata pak supir itu.
Saat kutengok ke dalam taksi bpk itu.kaca belakang penumpang terbuka separuh dan yg kulihat justru malah membuatku bergidik ngeri.walau hanya separuh,aku sangat yakin kalau penumpangnya bukan manusia.
Rambutnya kusut sekali,matanya putih semua dan disekitar matanya hitam legam.
Kucolek pinggang indra dgn wajah ketakutan dan menunduk.
"Kenapa?"tanya indra heran.
"Itu,,ditaksi.."kataku lirih.
Indra menoleh ke taksi.dia sama terkejutnya dgnku.
"Kamu liat apa ndra?"tanyaku berbisik.
"Mungkin sama kaya yg kamu liat nis.."kata indra sambil meneruskan makan,tapi wajahnya agak pucat.
"Kasian bapak nya..gmn kasih tau nya ya."kataku menatap melas ke bpk supir taksi itu.
Beliau sudah terlihat berumur.susah banyak rambutnya yg putih beruban.mungkin umurnya sudah 60thn keatas.
"Bapak..."panggil indra hati2 sambil sesekali melirik ke taksi bpk itu.
"Iya mas..kenapa?"
"Selama perjalanan,banyakin dzikir ya pak..sholawatan.baca suratan pendek juga "saran indra.
Bpk itu terdiam.lalu menoleh ke arah taksinya.
Dia lalu menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.
"Kali ini giliran saya to..kemarin temen saya mas..ini dia pesen nasi goreng malah."kata bpk itu lemas.
Aku tdk melihat raut wajah ketakutan disana.hanya kekecewaan.
Mungkin dia sadar,kalau dia tdk akan mendapatkan uang malam ini krn penumpangnya bukan manusia.
"Ya sudah,saya pamit ya mas..mba.. Mungkin 'dia' memang ingin diantar saya.. Terima kasih sarannya"kata bpk itu lalu pergi masuk kembali ke taksinya.
Hebat! Dia tdk takut sama sekali padahal dia tau siapa penumpang nya adalah makhluk halus.
Salut utk bpk ini.
Memang ada beberapa rumor beredar,tentang penumpang dari dunia lain yg suka ikut naik taksi terutama jika sudah malam hari.
"Lagi es krimnya?"tanya indra.
Dua es krim berhasil ku telan habis.
"Enggak..cukup.kamu gmn?udah belum makan nya?kita pulang yuk.."ajakku.
"Udah selesai juga.bentar aku bayar dulu.."indra beranjak lalu membayar makanan yg dia pesan tadi.
Kami kembali pulang karena hari sudah sangat larut dan para makhluk astral mulai pada eksis.
Karena hari ini aku& indra free kami memutuskan pergi kerumah papa& mama nya indra.
Sampai dirumah besar itu,yg hampir dikelilingi penjaga diberbagai sudut,kami mulai masuk.kebetulan mama melati sedang ada diteras bersama papa didi.
Kegiatan pagi hari yg sudah sangat kuhafal.
"Assalamualaikum pah,mah"sapa indra setelah kami turun dari mobil.
Lalu indra memeluk papah& mamah.aku pun mengikutinya salim& memeluk papa mama juga.
Papa & mamanya memang sedang libur juga hari ini.itulah kenapa kami memilih kesini.
"Kok tumben kalian kesini pagi pagi gini."tanya mama dgn keheranan.
"Iya,indra libur,nisa ijin gak masuk.daripada bosen dirumah kita kesini,"jawab indra sambil duduk disamping papa.
"Lagian dirumah sepi mah,gak ada orang.semua pergi.."sahutku dan langsung duduk disamping mama.
"Kamu gmn?sehat sayang?"
Tanya mama sambil membelai tanganku yg sudah kulingkarkan dipinggang mama.
"Lumayan mah.."jawabku sambil mendesah pelan.
"Kenapa nis?kok lemes gitu?"tanya papa yg dapat menangkap apa yg kurasakan.
"Kemaren nisa disekap pah"kali ini indra yg menjawab.
"Masya allah??!!! Lagi???!!!"pekik mama heran.
Aku mengangguk pelan,masih dgj posisi memeluk mama.
"Siapa kali ini?"tanya papa memandang indra.
"Revan!!"
"Revan?temen kuliah kamu ndra?"tanya mama.
Kedua orang tua indra memang sudah hafal revan,karena dulu revan sering main kerumah.
"Kok bisa??"papa bingung mendengar jawaban indra.
Kami pun menceritakan kejadian kemarin dan tentunya soal revan.
"Astaga..sampai segitu nya ya.." mamah geleng geleng kepala.
Lalu mengeratkan pelukannya kepadaku.
"Untung kamu kuat niss.. Memang menjadi istri polisi,harus strong ya nis.."kata kata mamah membuatku terkekeh.
"Mamah,bhs nya gaul abiss.. Strong!!hehehe"gurau ku.
Kami tertawa bersama.
Namun,tawaku tiba2 terhenti.
Aku merasakan perutku tdk nyaman.padahal aku sudah sarapan tadi.
"Nisa ke toilet dulu.."kataku sambil menutup mulutku dgn tangan kananku.
"Nis..nisa..kenapa?"tanya indra.
Aku tdk menghiraukan nya dan tetap masuk kedalam menuju toilet yg ada di dekat dapur.
Mbok nah yg ada disana heran melihatku yg tiba2 ngeloyor masuk kamar mandi tdk memyapanya seperti biasa.
Didalam aku muntah2.namun tdk ada yg keluar.tapi rasa mual nya begitu hebat kurasakan.
Apa aku sakut?sepertinya aku baik2 saja dari tadi.masa tiba2 aku sakit..kan aneh..
Tunggu!!
Aku pernah mengalami ini sebelumnya.saat sebelum aku hilang ingatan,dan teman2 kantor ku bilang ini tanda tanda aku hamil.
Aku hamil?benarkah?
"Sayang...yank...kamu gak papa ta?"terdengar indra diluar.
Ceklek
Kubuka pintu kamar mandi dgj wajah tertunduk lesu.
"Kamu sakit nis??"tanya indra cemas.
Kutekan kepalaku dgn tangan kananku sementara tangan kiriku memegangi perutku yg masih terasa mual.
"Enggak papa..cuma gak enak aja perutku.."kataku lalu duduk di kursi yg ada di salah 1 meja makan.
"Mbok..tolong bikinin teh anget donk.."pinta indra ke mbok nah yg ikut melihatku.
Kriiiing..
Ponsel indra berdering.
"Sebentar sayang"katanya lalu mengangkat telfon tadi agak menjauh.
"Iya man..gmn?"hanya itu yg kudengar.
Mungkin herman.
"Neng..ini teh nya.diminum dulu."kata mbok nah sambil menyodorkan secangkir teh hangat.
Mama lalu menyusulku kedalam.
"Kamu gak papa sayang?"tanya mamah khawatir namun ekspresinya lebih ke bahagia.
"Gak papa sih mah..mual aja..eneq gitu.."jawabku masih sambil meneguk teh buatan mbok nah.
Mamah memandangku sambil senyum.
"Kamu terakhir datang bulan kpn?"tanya mamah tiba2.
"Eh..Mmm.kapan ya..lupa deh mah,bulan kemarin masih..bulan ini belum.harusnya sih udah awal bulan,mungkin aku kecapean kali ya.."kataku mencoba menganalisa sendiri.
Karena jika aku terlalu lelah& banyak pikiran,biasanya akan telat datang bulan.itu tdk lah aneh bagiku.
"Eum.. Coba beli tes kehamilan nis."pinta mamah ragu ragu.
"Tes pack?"
Mamah mengangguk senang.
"Masa aku hamil mah?"tanyaku yg masih ragu.
"Ya bisa lah..kan kamu punya suami.kecuali kamu masih gadis trus hamil laaah itu patut dipertanyakan."kata mamah malah becanda.
"Tapi,,jangan bilang indra dulu ya mah..takutnya aku cuma masuk angin biasa.kasian nanti takutnya dia terlalu berharap.."pintaku berbisik ke mamah.
"Beresss"mamah mengunci mulutnya dgn tangan dan mengedipkan sebelah matanya padaku.
Kami bertiga tertawa bersama.
Tak lama indra muncul.
"Ciee.. Pada ngomongin aku ya.."katanya.
"Ge er kamu.."kata mamah lalu kembali keteras.
"Oh iya,kamu gmn?udah enakan?"tanya indra sambil membelai pipiku.
"Udah kok..tadi siapa yg telfon?"tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Herman.. Mobilnya mogok deket sini..dia minta tolong aku kesana ngeliat..aku kesana bentar gak papa nis?"tanya indra.
"Tapi aku ikut ya..aku pengen beli obat di apotik"jawabku.
"Oh gitu..ya udah ayok.."ajaknya.
Akhirnya kami ke tempat herman yg memang tdk jauh dari rumah papa didi.
"Gmn bro??"tanya indra saat kami sampai di tempat herman.
Herman yg masih sibuk utak atik mobilnya dan belepotan oli menatap kami dgn wajah lelah.
Kasian bgt.
"Tau nih ndra.apanya yg rusak.aku nyerah deh"katanya pasrah.
Indra akhirnya ikut turun tangan.dia memang pintar otomotif juga.
Kulihat tak jauh dari kami berdiri aku melihat apotik di sebrang jalan.
"Ndra..aku ke apotik bentar ya"pamitku ke indra.
Indra berhenti lalu memandang sekitarnya dan terhenti pada apotik disebrang jalan.
"Oke..tapi temenin herman ya."katanya.
Herman menatap ku sebentar,dan merasa aneh dgn permintaan indra yg terkesan terlalu mencemaskan ku.namun dia mau juga akhirnya menemaniku ke apotik setelah mengelap dan mencuci tangannya yg kotor tadi.
Saat sampai apotik,herman masih mengikutiku seperti pengawal pribadi saja.
"Mbaaa.. Ada testpack?"tanyaku ke petugas apotik itu.
"Ada mba.sebentar"dia lalu menuju rak dibelakangnya dan kembali membawa beberapa macam testpack kehadapanku.
Aku memilih yg terbaik ,itupun kata mba nya.aku membeli 3 buah.karena aku ingin benar2 memastikannya dgn akurat.
"Kamu hamil nis?"tanya herman saat melihatku asik memilih teso pack itu.
"Nggak tau..kayanya sih gitu man.makanya mau aku cek."kataku tak melepaskan pandangan dihadapanku.
Mba petugas apotik pun ikut melihat ku.
"Indra tau?"tanya herman lagi.
"Belum.nanti aja kalau udah bener2 pasti man..takut dia kecewa kalau ternyata aku gak hamil"kataku pelan.
"Bener juga sih.dia sering bgt bilang ke aku.katanya dia pengen punya anak sama kamu.dan waktu kamu keguguran kemaren dia sedih bgt lho nis.dia berkali kali menyalahkan dirinya sendiri"tutur herman sambil menatap keluar melihat indra sedang sibuk memperbaiki mobilnya.
Setelah aku membayar barang yg kubeli.aku & herman kembali bersama indra.
"Finish.."kata indra saat kami sampai.
"Udah bro??"tanya herman tak percaya.
"Coba aja,nyalain mesinnya"
Bruuuummm..bruuummmm.bruuuuum
Mobil herman berhasil nyala.herman terlihat senang sekali.indra yg sudah berpeluh peluh keringat juga terlihat puas.
Ku lap keringat nya yg ada diwajahnya dgn ujung baju milikku.
"Eh,nanti kotor nis baju kamu"larangnya.
"Gak papa.kotor kan bisa dicuci.keringet kamu banyak gitu ndra.."kataku tak menghentikan apa yg kulakukan pada indra.
Dia hanya senyum,pasrah mendapat perlakuan dariku.
Lalu indra mencuci tangannya dgn air mineral yg disimpan dimobil dan kami kembali pulang setelah berpamitan dgn herman.
Kami kembali kerumah papa didi.
"Aku mandi dulu ya..gerah.."kata indra setelah turun dari mobil.
Aku hanya mengangguk menanggapinya.dia pergi ke kamar kami yg ada dilantai 2.
Lalu aku pergi ke kamar mandi di dekata dapur.
Aku mulai mencoba menggunakan testpack yg kubeli barusan.
Hatiku dag dig dug tak karuan setelah melihat hasilnya.ketiga test pack menunjukan hasil yg sama. Dua stripp..
Dan menurut petunjuk di boks pembungkusnya,jika muncul 2 strip warna merah artinya aku positif hamil.
Aku tdk percaya bahkan sampai menutup mulutku dgn tangan kananku sambil masih menatap testpack ditanganku.
Segera aku keluar kamar mandi dan menemui mamah.
Kuketuk kamar mamah.
"Maah..mamah..."panggilku.
"Iya sayang..masuk aja.."
Aku masuk kamar mamah,disana mamah sedang membereskan baju dilemari.
"Kenapa nis?"tanya mamah.
"Sini deh mah,,ini nisa udah test.. Hasilnya sama semua.."
Kataku lalu menunjukan testpack ke mamah.
Mamah memperhatikan dgn seksama.lalu senyum terukir diwajahnya.
"Kamu hamil nis.."kata mamah lalu memelukku senang.
"Beneran mah?nisa hamil??"aku masih tdk percaya.
"Iya..kamu hamil.mending kamu cek dokter kalau gak percaya.indra udah tau?"tanya mamah.
"Belum mah,sengaja nisa belum bilang."
"Ya udah,kasih tau dia deh.pasti dia seneng bgt.."saran mamah.
Aku mengangguk lalu keluar dari kamar mamah berjalan dgn semangat ke kamar ku& indra.
Sampai dikamar,indra sudah selesai mandi,dia sedang mengeringkan rambutnya yg basah.
"Hai.. Kamu mau mandi juga gak nis?nanti aku siapin air anget..airnya dingin,takut kamu masuk angin nanti.."katanya sekilas menoleh kepadaku yg berdiri mematung didepan pintu.
"Boleh"kataku pelan.
Indra menatapku lagi.lalu mendekat.
"Kamu kenapa?"tanyanya penasaran.
"Aku...aku...."
"Kenapa??"tanya indra cemas melihatku yg tak kunjung menjawab pertanyaan nya.
Lalu ku berikan testpack yg ada ditanganku.
Dia mengambilnya dgn menunjukan kerutan didahinya.
Dia mengamati dgn seksama.
"Nis,,ini kan alat kehamilan ta?trus ini,artinya apa?" indra belum paham lalu balik bertanya padaku.
"Jangan kaget ya.. Kayanya..aku...hamil"dgn memelankan nada saat kata 'hamil' terucap.
Namun indra melotot karena mendengar penuturanku.
"Apa nis??kamu bilang apa??"tanyanya.
"Aku..hamilll"kataku lebih jelas.
Dia diam sesaar,lalu matanya berkaca2.dan mengeluarkan bulir2 bening.dia langsung memelukku erat.
"Serius??kamu beneran hamil?"tanyanya masih mendekapku.
"Iya..insha allah.."kataku tak kalah bahagianya.
"Alhamdulillah ya allah..akhirnya.."dia berteriak gembira.
Lalu membopongku berputar2 saking senangnya.
"Oke..kalau gitu kita ke dokter..kita periksa aja biar lebih yakin.."pinta nya lalu dia menurunkan ku dan segera berganti baju.
Dia terlihat semangat sekali.
Kami menuju rumah sakit langganan kami. Namun kali ini tdk bertemu dokter toni. Melainkan Dr. Pritasari Dewi Damayanti, SpOG
Kami memilih dokter perempuan demi kenyamanan bersama.
Setelah mengantri, kini giliran kami masuk ke ruangan prakteknya.dokternya baik& ramah.aku menunjukan testpack ku dan kemudian dilakukannya usg.
Dan benar,aku memang hamil. Namun kehamailan ku yg masih sangat muda mengharuskan aku utk hati2.
Kehamilan yg berjalan baru 2 minggu ini memang sudah sangat kami tunggu.
Setelah menebus obat yg berupa vitamin di apotik terdekat. Indra juga membelikan ku susu ibu hamil.
Kami lalu pulang kembali ke rumah papa didi.
Kami berencana menginap semalam.
Dan indra memperlakukanku lebih dari sebelumnya. Dari segalanya, perhatiannya, kewaspadaannya, kasih sayangnya.
Dan aku merasa menjadi perempuan paling bahagia di dunia ini.
Aku yakin, jika kalian yg berada di posisiku akan berfikiran sama.
regmekujo dan 4 lainnya memberi reputasi
5