Kaskus

Story

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.
story keluarga indigo.
Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.




story keluarga indigo.



INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah

story keluarga indigo.

Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end



story keluarga indigo.

Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif
story keluarga indigo.


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu

story keluarga indigo.

Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 21:46
ferist123Avatar border
kemintil98Avatar border
arieaduhAvatar border
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
21.6K
306
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#153
28 Kecelakaan
Hari ini kami berangkat dari rumah indra.
Setelah sarapan segera kami berangkat karena jarak nya lebih jauh.

"Nih, Buat kamu." tiba tiba indra memberiku sekotak coklat

"Eh... Masih ada kejutan, ya, "kataku senang.
Kubuka kotak coklat itu lalu ku makan satu bola coklat.
Ku suapi indra juga. ada perasaan nyaman, saat aku menyuapi indra seperti ini.

Sampai di kantorku. kulihat dani dan dimas berangkat bersama.
"Ya udh, aku berangkat ya. Makasih buat kejutannya semalem."ucapku.

Cup

Kucium pipi kiri indra.
"Lagi dong.." gurau nya sambil menyodorkan pipi satunya kepadaku.

"Udah ah.. Malu banyak yg liat.."kataku menghindar.nsambil membuka pintu mobil di sampingku. indra menahan tanganku lalu gantian mengecup keningku.

"Hati hati ya sayang. Kalau ada apa apakabarin aku.."katanya sebelum aku keluar dari mobilnya.

Aku mengangguk sambil senyum.
Aku lantas menjerit ke dimas& dani yg akan masuk ke lobi.
Mereka menoleh padaku.

"Pagi nis. Girang bener.."ucap dimas.

"Ciee. dapet coklat nih..pantes seneng bgt" celetuk dani.

"Eh, bagi dong.." pinta dimas.

"Nih, satu aja tapi. Jangan banyak banyak.."kataku.
Mereka mengambil masing masing  satu.

Kami berjalan beriringan masuk ke lift.
Di kantor sudah ada mia, yuli dan fitra.

Kami lalu mulai bekerja.
Saat sibuk mengerjakan beberapa pekerjaan. tiba tiba aku mual.
Kenapa ya?
Jangan jangan aku masuk angin, pikirku.

Aku berlari ke toilet yg tak jauh dari divisi kami.
"Nis, kenapa??" teriak mia.

Aku muntah muntah di wastafel. ingin muntah tapi tidak ada yg keluar.
Duh, kenapa lagi nih..

Setelah mual ku sedikit hilang, aku kembali ke ruangan. Dengan langkah gontai, sambil memegangi kepala dan perutku.
Saat duduk di kursi ku..
Yuli menatapku heran.

"Kenapa nis?" tanyanya.

"Gak tau. masuk angin kali ya. pengen muntah, tapi gak ada yg keluar." kataku lemas.

"Nis..." pekik mia sambil berjalan mendekat.

"Apaan??!" aku jengkel.
Lagi gak karuan gini malah dia ngajak becanda.

"Jangan jangan...."katanya terputus sambil menatapku dengan melebarkan bola matanya.

"Jangan jangan apa??"aku penasaran.

"Kamu..."katanya lagi.

Yg lain malah menoleh ke arahku dgn pandangan sama seperti mia.
"Hamiiiilll"teriak semua orang bersamaan lalu menatapku senang.

'Yeeeaaaayyyy' kata mereka sambil lompat lompat senang.

"Eh... eh.. Belum tentu juga kali" aku tidak yakin.

"Ih kamu nih, yakin..pasti!!"kata yuli semangat.

"Yuk, kita beli testpack.."ajak fitra.

Semua menatap fitra aneh.
Dia senyum.
"Saking seneng nya guyss, bakal dapet keponakan," katanya pelan sambil senyum senyum garing.

"Tar aja lah, pulang kerja.."kataku.
Heran, aku yg hamil mereka yg heboh.
Eh, ya kalau hamil sih.

Dari pagi hingga siang aku selalu minum teh hangat yg dibawa pak Dikin.

Saat makan siang, teman teman memperlakukanku istimewa.
Menyiapkan tempat duduk untukku, mengelap kan meja untukku, memesankan makanan.
Mereka ini terlalu lebay deh.hehehe.

Tiba lah saat pulang kantor.
Indra sudah datang awal. aku sedikit berlari kecil ke arahnya.

"Hai sayang."sapanya.
Lalu kupeluk dia.
Tiba tiba perasaanku menjadi was was. Jantungku berdegup lebih kencang, badanku gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin.
Aku beneran sakit apa ya ini?pikirku.

"Kamu kenapa?"tanya indra heran melihat perubahan wajahku.

"Eum.. Nggak enak badan nih ndra.. yuk pulang aja," ajakku.
Dia menatapku heran lalu mengajakku naik mobil.

Kami lalu pulang, indra sedikit mempercepat laju kendaraan nya.
Agar sampai rumah lebih cepat.
Dadaku makin sesak.entah kenapa.
Tiba tiba..
'brruuggghh!!'

Mobil kami ditabrak dari belakang oleh bus pariwisata. Mobil kami oleng.
"Aaaahhhhh "teriakku. Indra berusaha mengendalikan setir tapi seperti nya sulit. kami menabrak pembatas jalan.
Pandangan mataku memburam, lalu semua gelap.

=======

Aku mencium bau obat obatan yg khas. kubuka mataku perlahan.
Suasana berbeda,tidak seperti di kamar ku.

Jangan jangan aku di RS lagi nih.
Saat ku buka mata lebar,ternyata dugaan ku benar. aku ada di RS.
Kakiku sakit sekali, bahkan seluruh tubuhku.
Apa yg terjadi padaku? aku berusaha mengingatnya, tapi semua blank.

"Nis, kamu udah sadar?alhamdulillah.."kata seorang pria yg terlihat asing bagiku.

Aku masih diam mengamati kondisi di sekitarku.
"Aku di RS lagi?"tanyaku.

"Iya nis, kamu koma selama 3 hari," katanya lagi.

"Kak Adam mana? papah?kak Yusuf?"tanyaku.

"Tadi mereka pulang dulu, tapi sebentar lagi ke sini kok. Sabar ya," katanya sok akrab.
Aku hanya heran melihat tingkahnya.

Tak lama papah datang bersama kak Adam.
"Udah sadar Nisa nya, Ndra?alhamdulilla," kata kak adam senang.
Pria itu tersenyum dan mengangguk.

"Nisa kok di sini lagi sih kak.."tanyaku bingung.

"Iya, kamu kecelakaan kemarin dek.. Oh iya, ndra, udah panggil dokter belum??" tanya kak adam.

"Tadi Indra udah bilang kak, bentar lagi ke sini."

"Kak ... dia siapa?" tanyaku sambil menunjuk pria yg sedari tadi ada di ruanganku.

Mereka semua diam, seolah tak percaya kata kataku.
Bahkan pria yg kak adam panggil indra, mundur selangkah ke belakang dengan wajah yg pucat.
Tak lama dia maju lagi lebih dekat denganku.

"Nis, kamu lagi becanda kan?? Gak lucu deh nis ..ayo dong, berenti candain aku.."katanya sambil meraih tanganku tersenyum getir.

Ku hempaskan tangannya.
"Apaan sih? kamu siapa ?pegang pegang aku..
Papah, kakak.. dia siapa??" tanyaku sambil berusaha duduk.

Kulihat dia meneteskan air mata, entah kenapa hatiku ikut sakit melihat nya menangis.
Tapi aku benar benar tidak tau siapa dia.

"Nis, kamu gak kenal indra??serius??" tanya kak adam.

Aku mengangguk yakin.
Indra menutup mulutnya dengan tangan kanannya sambil terus mundur teratur. Dia terlihat frustasi sekali. Lalu terduduk di pojok kamar sambil menutup wajahnya dgn kedua kakinya. dia menangis. kak adam mendekatinya sambil berusaha menenangkan nya.
Papah keluar kamar berteriak memanggil dokter.

Tak lama dokter datang kemudian mengecek kondisiku.

"Kami harus periksa lebih rinci lagi pak. Kemungkinan bu nisa terkena Amnesia Anterograde. Jadi ini kondisi di mana bu nisa mengalami gangguan daya ingat akan peristiwa masa lalu masih menempel begitu lekat pada memori nya. Hanya saja, ia hanya bisa mengingat yang sudah lalu sedangkan kejadian yang baru-baru saja terjadi malah sama sekali tak dapat diingat."kata dokter.

"Ya Allah.. Jadi dia tidak mengingat saya karena saya ada di masa sekarang dok?" indra berdiri, mendekat masih dengan mata berkaca kaca.

"Sepertinya begitu pak indra, nanti akan saya cek lagi untuk lebih jelasnya.."kata dokter itu.

Tak lama kak shinta dan kak yusuf datang bersama beberapa orang.

"Nis, kamu kenal mereka gak?"tanya kak adam.
Mereka yg baru datang bingung mendengar pertanyaan kak adam.

Aku diam beberapa saat.
"Kak shinta sama kak yusuf aja yg aku kenal. yg lain siapa?"tanyaku lagi.
Kak yusuf mengerutkan keningnya, lalu menatap indra bingung.
Semua menangis melihatku.
"Ada apa sih ini?? jelasin kak"paksaku. Kak Adam mendekat ke Kak Yusuf sambil berbisik.

Kak yusuf yg sudah paham kondisi ku maju mendekat.
"Dia... Laki laki itu, namanya indra.."kak yusuf menjelaskan dengan pelan sambil menunjuk pria yg menangis sambil terduduk di bawah.

Aku mengangguk.
"Tapi siapa dia?"tanyaku lagi.
Kak yusuf berkaca kaca,bibirnya bergetar menahan air matanya.
"Dia, indra.. Suami kamu."kata kak yusuf.

"Hah?? suami? kapan aku nikah? kan aku masih kuliah??"kataku bingung.

"Dokter..  "Papah meminta penjelasan dokter lagi.

"Sepertinya betul dugaan saya, bu nisa mengalami amnesia Anterograde." dokter makin yakin dengan penuturannya.

"Terus gimana caranya sembuh dok? dia bisa mengingat semua lagi kan??" tanya kak adam.

"Insha Allah.. Pasrahkan saja sama Allah.. Dan coba untuk menumbuhkan kenangan kenangan yg hilang, agar bu nisa dapat mengingatnya kembali."

"Makasih dok.."kata papah.

"Dok, nisa boleh pulang ya.."kataku sambil tengak tengok. Aku sudah merasa ketakutan karena beberapa sosok astral mulai mendekat.

"Aaahhhh... kak... Itu.."teriakku sambil menunjuk ke pintu kamar ruanganku. kulihat ada sosok pocong berdiri ,kapas di matanya sudah copot, tapi kapas di hidungnya masih ada.
Aku meronta hingga infusku lepas dan mengeluarkan banyak darah.
Indra dengan sigap mendekat lalu memelukku erat.
"Udah, gak papa..ada aku di sini. kamu jangan takut ya.. Tenang nis.."bisiknya di telingaku.

"Aku mau pulang.. gak mau di sini.." rengekku.

"Iya, kita pulang ya.."katanya lagi.

Rasanya nyaman berada di pelukannya.

Beberapa perawat masuk untuk mengobati luka robek karena infus ku yg lepas. Setelah diobati dan di plester. akhirnya aku dibolehkan pulang,tapi setiap seminggu sekali aku harus cek up untuk mengetahui perkembangan ku.

Kak shinta bersama 2 orang wanita itu membantu ku berkemas.
Aku menatap mereka,sambil berusaha mengingat.tapi aku benar2 lupa.

Kak shinta melihatku sedang memandangi 2 orang di sampingnya mendekat,
"Nis, kenalin, ini kak rahma, istri kak yusuf.. Sebelahnya, bu marisa dia istri papah sekarang.."kata kak shinta.

Aku hanya diam, mencoba mencerna yg terjadi padaku. mungkin aku benar benar lupa ingatan. mereka berdua memelukku iba.

Indra masuk, lalu mengangguk ke kak shinta. sementara kak adam, kak yusuf dan papah nampak berdiskusi serius sambil duduk di sofa.

"Kursi rodanya mana ndra?"tanya kak shinta.

"Gak perlu. biar indra bopong aja."katanya sambil menatapku dalam.

Aku menurut saja diperlakukan seperti itu olehnya.
Kami lalu keluar kamar dan menuju ke parkiran.
Keadaan hening saat indra membopongku ke parkiran.
"Kamu gak capek? jauh lho "kataku mencoba membuka obrolan. wajahku dan wajahnya kali ini sangat dekat.

"Enggak. aku selalu bopong kamu gini, tiap kamu masuk RS nis. Nggak capek sama sekali" katanya sambil senyum lalu menatapku dalam.

Seerrrr
Hatiku berdesir melihatnya. Mungkin memang benar dia suamiku,mana mungkin papah & kakakku bohong. Tapi aku belum bisa menerimanya.

Sampai di sebuah mobil, indra membukakan pintu penumpang untunku, lalu mendudukanku di kursi dengan hati hati.
Yg lain naik mobil papah & kak yusuf.

Lalu indra memutari mobil dan masuk ke kursi pengemudi.
"Siap pulang?" tanyanya sambil senyum.
Aku mengangguk.

======

Pov indra

Bagaikan tersambat petir di siang bolong. saat mengetahui nisa tidak mengingatku. dia mengalami amnesia. Rasanya hatiku hancur.

Tapi, aku tidak akan menyerah. aku akan terus mencintainya seperti biasanya. Aku akan ingatkan lagi memori antara kami berdua.

Seperti saat aku hilang ingatan dulu, aku yakin kalau nisa juga akan mengingatku suatu hari nanti. jika dia tidak mengingatku, aku akan membuatnya jatuh cinta lagi padaku sama seperti dulu saat pertama kami bertemu.

Dia juga mengalami keguguran.
Aku tidak menyangka nisa hamil. sepertinya nisa juga tidak mengetahui kehamilannya sendiri, dokter bilang usia kandungannya baru menginjak 3 minggu. usia yg masih rentan.
Dan karena kecelakaan itu, aku kehilangan anakku, buah cintaku dengan nisa.

Sampai di rumah, kubopong lagi nisa. karena kaki nya masih sakit. Ada retak sedikit tapi kata dokter akan cepat membaik.kaki nya masih memakai gips. sehingga ruang geraknya terbatas.
Sedangkan aku hanya mengalami luka luka kecil saja.

Sampai kamar ku baringkan nisa di ranjang lalu ku selimuti kakinya.

"Mau minum? atau makan sesuatu?" tanyaku lembut.

"susu dingin.." pintanya.sambil terus menatapku .

"Oke..bentar ya.."
Aku menuju dapur untuk mengambilkan susu dingin untuknya.

Mamah,papah,kak adam ,kak yusuf kak shinta dan kak rahma yg berdiri di luar kamar menatapku iba.
"Sabar ndra.."kata kak adam menepuk bahuku

"Iya kak.."sahutku.
Lalu aku kembali ke kamar dengan susu dingin pesanan nisa.

"Nih... diminum ya. pelan pelan aja..sayang.."ucapku.

Dia diam sejenak.
"Maaf, boleh gak kamu jangan panggil aku kaya tadi. aku risih.."pintanya.

Ada rasa getir di dadaku mendengar penolakan dari nisa.
"Iya, aku ngerti, maaf nis."ucapku sambil menunduk.

"Maaf ya, aku bener bener gak inget kamu. kalaupun bener kita udah nikah. mungkin pelan pelan aku bakal inget lagi. jadi selama aku belum inget apa apa..bisa kan kita ..eum.. Gak seperti suami istri pada umumnya."kalimatnya membuatku mengernyitkan kening.

"Maksud kamu?"

"Eum.. aku.. aku masih bingung..jadi....."

kuletakan jari telunjukku di depan mulut nisa.
"Ssstt... Iya, aku ngerti. Aku gak akan panggil kamu sayang lagi. Tapi tolong ijinkan 1hal aja. please..."pintaku.

"Apa?"

"Biarkan aku selalu ada di samping mu ya. aku akan membuat kamu mengingat semua nya. aku pasti bisa nis."pintaku.

"Eum.. tapi kalo aku gak bisa inget lagi gmn?'

Aku diam sejenak menatap lekat lekat matanya.
"Gak masalah.. Aku akan membuat memori baru di pikiran kamu..yg jelas, kita udah menikah. apapun yg terjadi aku akan selalu ada di samping kamu.."ucapku.

Dia mengulum bibirnya. seperti berfikir sejenak.

"Ya udah ,boleh.. "Akhirnya dia menyetujuinya.

"Satu lagi,," ucapku saat dia meminum susu di tangannya.

"Apa lagi??" tanyanya.

"Jangan pernah menolak semua perhatian dariku.."

Dia tertegun, lalu meminum habis susu dingin kesukaan nya.
Dan diakhiri dengan anggukan, walau terlihat agak ragu.

Setelah susu habis, dia kembali berbaring.
Aku beranjak ke sofa dekat ranjang yg bersebelahan dengan nisa tidur.
Kuambil bantal sebelumnya. dan sepertinya mulai malam ini sofa adalah ranjang baru untukku.

Lampu kumatikan. keadaan kamar yg temaran tak mampu membuatku terlelap.
Berkali kali kubetulkan posisi tidurku.
Tapi selalu saja tidak nyaman. rasanya jika memeluk nisa, pasti aku langsung tertidur seperti biasanya.

"Indraaaa.."panggilnya.

Mataku yg tadi kupaksakan terpejam mendadak kubuka lebar lebar.

"Iya nis, kenapa?"tanyaku.

"Udah ngantuk belum?"
Pertanyaannya cukup menggelitik. Sepertinya dia juga sama, tidam bisa cepat tidur, sama seperti ku.
Padahal kami ini termasuk pasangan yg mudah sekali terpejam jika malam sudah larut.

"Belum. gak bisa tidur..kamu?" tanyaku balik.

"Sama.. Kita ngobrol aja yuk..aku masih penasaran sama semua hal yg aku lupain.."ucapnya.

Dengan semangat yg berkobar kobar,aku bangun lalu duduk di sofa.
Dia menyalakan lampu yg ada di sampingnya.

Aku masih duduk di sofa.
"Kamu mau nanya apa?" tanyaku lembut.

"Eum.. Eh, kamu pindah sini deh.biar enak ngobrolnya. masa jauh jauhan gini" pintanya sambil menepuk ranjang sampingnya.

Aku tersenyum senang, setidaknya ini awal yg baik untukku dan nisa.
Segera aku beranjak membawa bantalku menuju samping nisa.

"Okee... Kamu mau nanya apa?" tanyaku sambil membetulkan posisi dudukku menghadapnya.

"Eum...kita nikah berapa lama?"

Aku tersenyum.
"Belum lama nis, baru beberapa bulan"

Dia diam beberapa saat.
"Kita kenal di mana?"

Lalu kuceritakan awal mula kami bertemu, lalu menjadi akrab dan sampai menikah.
Dia mendengarkan dengan seksama setiap detil perkataanku.

"Jadi, kalau aku sentuh kamu,'mereka' hilang?" tanyanya seolah tidak percaya.

"Ya seperti itulah.. "Kataku santai ,sambil kubaringkan tubuhku yg memang sudah penat di samping nisa.

Dia masih mengajukan pertanyaan pertanyaan yg sangat mendetail kepadaku.
Ku jawab sesuai dengan kenyataan yg ada.

Sampai pukul 00.00 dini hari, kulihat nisa mulai menguap. mungkin pengaruh obat sudah mulai dirasakannya kini.

"Udh malem nis, tidur lah.. kamu masih butuh banyak istirahat. bsk kita lanjutin lagi ngobrolnya."kataku.

"Iyaa..aku udah ngantuk bgt nih.." katanya lalu membetulkan posisi tidurnya.

Kuselimuti nisa, lalu ku kecup keningnya.
Awalnya dia agak risih, namun dia kulihat tidak melakukan penolakan lagi. mungkin dia ingat permintaan ku tadi, untuk tidak menolak semua bentuk perhatian dariku.

Aku kembali ke sofa. karena sepertinya nisa belum bisa tidur seranjang denganku. aku pun maklum.

Good night honey..
coeloet
theorganic.f702
regmekujo
regmekujo dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.